Sukses

Kenali Apa Itu Emotional Numbness, Perasaan Hampa karena Peristiwa Traumatis

Terkadang dalam hidup, akan terjadi hal yang disesali dan tidak diinginkan. Untuk itu Anda perlu mengenali tentang emotional numbness.

Liputan6.com, Jakarta - Dalam hidup, kita mungkin tidak bisa menghindari efek traumatis dalam sebuah peristiwa tertentu. Terlebih terkadang, kejadian yang sudah terjadi pastinya akan mengubah kondisi kehidupan para penyintasnya. Biasanya, seseorang yang pernah mengalami ini akan merasa terasing, malu, dan hampa dalam hidup yang dijalani.

Selain itu, hal ini juga bisa menimbulkan masalah kesehatan mental yang disebut dengan emotional numbness. Emotional numbness atau mati rasa emosional adalah keadaan di mana Anda tidak merasakan atau mengekspresikan emosi.

Dilansir dari Verywellmind, Rabu (17/1/2023), Mayra Mendez, PhD, LMFT, psikoterapis berlisensi dan koordinator program di Providence Saint John's Child and Family Development Center menjelaskan, "Mati rasa emosional adalah proses mental dan emosional yang menutup perasaan dan mungkin dialami sebagai defisit respons atau reaktivitas emosional."

Seringkali, rasa mati rasa hanya bersifat sementara. Namun, bagi sebagian orang, emotional numbness menjadi strategi untuk melindungi diri dari rasa sakit emosional atau fisik lebih lanjut. Meskipun hal ini mungkin memberikan kelegaan sementara, belajar mengatasi perasaan sulit dengan cara ini dapat menimbulkan konsekuensi jangka panjang.​

Gejala yang dialami oleh orang yang mengalami emotional numbness antara lain:

  • Mengalami ketidakmampuan untuk berpartisipasi penuh dalam kehidupan.
  • Gagal mengakses perasaan Anda.
  • Merasa jauh atau terpisah dari orang lain.
  • Merasa datar, baik secara fisik maupun emosional.
  • Mengalami kesulitan dalam mengalami perasaan positif seperti kebahagiaan.
  • Kehilangan minat pada aktivitas yang dulu Anda sukai.
  • Lebih memilih isolasi daripada bersama orang lain.

Orang dengan mati rasa emosional mungkin menggunakan strategi untuk menolak menghadapi emosinya.

Meskipun mereka melakukannya secara tidak sadar, mereka mungkin menggunakan perilaku menghindar dan menjauhi orang atau situasi tertentu. Mereka mungkin menyangkal, yang merupakan mekanisme pertahanan umum yang digunakan untuk menghindari pemicu emosional dan perasaan negatif.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penyebab Emotional Numbness

Emotional numbness dapat terjadi akibat rasa sakit fisik atau emosional. Dalam upaya melindungi diri Anda agar tidak disakiti lagi, tidak jarang Anda memutuskan hubungan, melepaskan, atau mematikan perasaan terkait situasi tersebut.

Ada berbagai alasan mengapa Anda mungkin merasa mati rasa, yaitu:

  • Gangguan Kecemasan

Orang yang didiagnosis dengan gangguan kecemasan (anxiety) mungkin mengalami emotional numbness sebagai respons terhadap tingkat stres yang sangat tinggi, ketakutan, atau kekhawatiran yang berlebihan. Tingkat kecemasan yang tinggi dikaitkan dengan penghindaran emosi positif dan negatif.

  • Borderline Personality Disorder (BPD)

Orang dengan BPD atau Gangguan Kepribadian Ambang mungkin mengalami periode pelepasan emosi atau mati rasa. Mungkin perasaan mereka seolah-olah bukan perasaan mereka sendiri.

  • Kedukaan

Saat menghadapi kematian, seseorang mungkin mengalami masa di mana mereka merasa benar-benar terputus dari emosinya.

  • Depresi

Dr. Mendez menunjukkan bahwa orang-orang yang mengalami episode depresi mungkin kurang peka terhadap perasaan mereka, atau mengalami tumpulnya emosi.

“Tingkat depresi dan disregulasi suasana hati yang lebih tinggi menghasilkan kecenderungan yang lebih besar untuk mengalami emotional numbness,” tambahnya.

3 dari 4 halaman

Penyebab Lain Emotional Numbness

  • Obat-obatan

Merasa mati rasa secara emosional dapat menjadi efek samping dari beberapa obat yang mengobati depresi dan kecemasan.

Jika Anda sedang mengonsumsi antidepresan dan merasakan perasaan hampa, penting untuk berkonsultasi dengan dokter Anda. Mereka mungkin memilih untuk menyesuaikan dosis Anda atau mengganti obat.

  • Pelecehan Mental atau Emosional

Penelitian menunjukkan bahwa orang-orang yang pernah mengalami pelecehan emosional saat masih anak-anak cenderung mengalami disregulasi emosi, termasuk mati rasa emosional, saat dewasa.

  • Stres yang Luar Biasa

Emotional numbness dapat disebabkan oleh tingkat stres yang tinggi. Jika Anda merasa lelah, lelah secara emosional atau fisik, atau kewalahan, Anda mungkin merasa terlepas dari perasaan Anda.

  • Pelecehan Fisik

Orang yang mengalami kekerasan fisik mungkin merasa emotional numbness. Merasa mati rasa dapat menjadi mekanisme coping untuk menghindari menghadapi situasi berbahaya dan menakutkan. 

4 dari 4 halaman

Perawatan untuk Emotional Numbness

Ada berbagai pilihan pengobatan yang tersedia yang dapat membantu Anda mengurangi sejauh mana Anda mencoba melarikan diri, melepaskan diri, atau menghindari emosi.

Setelah Anda menemukan terapis atau psikolog untuk diajak bekerja sama, langkah pertama dalam proses pengobatan adalah mengungkap penyebab emotional numbness yang Anda rasakan. Seorang terapis dapat membantumu menentukan penyebab trauma, dan menemukan cara yang lebih baik untuk mengatasi pengalaman dan emosi yang berlebihan.

Tujuan utama psikoterapi, kata Dr. Mendez, adalah untuk merangsang pemahaman tentang masalah dan memaparkan alternatif pemecahan masalah yang layak dan efektif.

Psikoterapi dapat mendukung pembelajaran dan penggunaan alat koping yang produktif. Anda mungkin belajar membiarkan perasaan muncul dan memprosesnya dalam lingkungan terapi yang aman.

Apa pun terapi yang Anda pilih, mendapatkan bantuan dapat memberi Anda tempat yang aman untuk mengekspresikan dan mendekati emosi sehingga Anda tidak lagi merasakan perasaan negatif tersebut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.