Sukses

Ahli Jelaskan 3 Hal Unik dalam Perkembangan Ekonomi Syariah di Indonesia, Apa Saja?

Diresmikannya Allianz Syariah Indonesia, ahli mengatakan adanya 3 hal unik yang menjelaskan tentang pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Peluncuran Allianz Syariah Indonesia telah resmi digelar pada Kamis (16/11/2023), yang berlokasi di Grand Ballroom Kempinski, Jakarta Pusat. Dalam pelaksanaannya, menghadirkan Adiwarman A. Karim yang merupakan seorang ahli ekonomi syariah.

Sebagai ahli ekonomi syariah, Adiwarman A. Karim menjelaskan adanya tiga hal unik di Indonesia yang dapat kita perhatikan jika menyangkut perkembangan ekonomi syariah. Pertama, adanya gerakan bottom up, di mana masyarakat bergerak bukan karena dorongan pemerintah tetapi memang permintaannya sendiri. Kedua, masyarakat Indonesia selalu beriringan antara produk konvensional dengan syariah. Lalu ketiga, adanya dukungan dari pemerintah, seperti OJK, BI, dan semua institusi pemerintahan.

“Masyarakat yang dulunya bottom up, lalu kita berjalan beriringan harmonis antara konvensional dengan syariah, dan merasa mendapat penguatan dari pemerintah,” tuturnya dalam talkshow Grand Launching Allianz Syariah.

Adiwarman A. Karim melihat jika dalam suatu negara memiliki tiga kunci asuransi, maka negara tersebut memiliki prospek yang semakin bagus. Ia melihat tiga hal ini di Indonesia.

“Kunci asuransi ada tiga, pertama populasi. Kalau negara dengan populasi besar seperti Indonesia untuk asuransi, apalagi syariah, ini adalah hal yang tepat. Kedua awareness orang, tentang kebutuhan terhadap produk asuransi. Ketiga, daya beli. Dengan Indonesia makin lama makin baik daya belinya, Insyaallah tiga hal ini akan mendorong asuransi syariah Indonesia akan semakin keren,” jelas Adiwarman A. Karim.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Perbedaan Asuransi Konvensional dan Syariah

Ketika kita melihat jenis asuransi, akan menemukan konvensional dan syariah. Di sini Achmad K. Permana, Direktur Utama Allianz Syariah, menjelaskan perbedaan mendasar dari keduanya.

“Ketika kita berasuransi konvensional, ketika membayar premi kita hanya mengharapkan suatu ketika saat kita terkena musibah kita akan mendapatkan benefit atas premi yang kita angsurkan,” pungkasnya.

Lebih lanjut, “tetapi, dalam asuransi syariah ketika kita membayar premi itu akadnya wakaf, pada saat membayarkan premi tersebut maka akan dipastikan uang premi itu akan dipakai untuk membantu sesama yang terkena musibah.”

Selain itu, ada produk-produk yang tidak bisa ditemukan dalam asuransi konvensional, seperti wakaf, surplus underwriting, dan lain sebagainya. Hal inilah yang dapat menjadi pertimbangan bagi calon peserta asuransi.

3 dari 3 halaman

Tentang Allianz Indonesia

Allianz memulai bisnisnya di Indonesia dengan membuka kantor perwakilan di tahun 1981. Pada tahun 1989, Allianz mendirikan PT Asuransi Allianz Utama Indonesia, perusahaan asuransi umum. Kemudian, Allianz memasuki bisnis asuransi jiwa, kesehatan dan dana pensiun dengan mendirikan PT Asuransi Allianz Life Indonesia di tahun 1996. Di tahun 2006, Allianz Utama dan Allianz Life memulai bisnis asuransi syariah. Pada tahun 2023, PT Asuransi Allianz Life Syariah Indonesia resmi beroperasi sebagai entitas terpisah yang memberikan perlindungan asuransi dan pengelolaan risiko keuangan yang berbasis syariah.

Kini, Allianz Indonesia didukung oleh lebih dari 1.000 karyawan dan lebih dari 40.000 tenaga pemasar dan ditunjang oleh jaringan mitra perbankan dan mitra distribusi lainnya. Saat ini, Allianz menjadi salah satu asuransi terkemuka di Indonesia yang dipercaya untuk melindungi lebih dari 10 juta tertanggung.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.