Sukses

Viral Komunitas Motor Trail Rusak Ladang Edelweiss Rawa di Ranca Upas, Bikin Warganet Geregetan

Viral komunitas motor trail merusak ladang edelweiss rawa di ranca upas

Liputan6.com, Jakarta Viral video komunitas motor trail merusak bunga edelweiss rawa di kawasan Ranca Upas, Ciwidey, Bandung. Video tersebut dibagikan oleh akun Twitter @MrBekalicky89.

Dari foto pamflet yang tersebar, diketahui bahwa acara tersebut bernama Camping Adventure Explore Ranca Upas 2023 dan terdapat logo Perhutani. Dalam salah satu video, terekam seorang warga yang menjaga kawasan Ranca Upas marah melihat hamparan bunga edelweiss rawa tersebut rusak dan mati dilindas motor-motor trail.

Pria bernama Mang Upit itu juga mengkritik Pejabat Perhutani Bandung dengan mengatakan "Anda pure-nya hanya ke bisnis. Tidak peduli lingkungan."

Diketahui Mang Upit merupakan warga yang menanam dan merawat tanaman tersebut. Mang Upit mengaku bahwa butuh waktu untuk menanam kembali edelweiss rawa yang hanya tumbuh di Ranca Upas dan Danau Cicarus.

"Untuk panitia yang menyelenggarakan event motor trail di Ranca Upas dan khususnya untuk orang Perhutani yang memberikan izin terkait acara tersebut, lihat ini dampaknya. Hancur!" kata pria tersebut.

Menurut akun tersebut juga, meski panitia acara telah meminta maaf kepada peserta dan sponsor, namun tidak ada permintaan maaf kepada warga yang merawat dan melestarikan bunga edelweiss rawa yang termasuk tanaman endemik itu.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Respons warganet

Warganet mengomentari tingkah komunitas trail yang melindas ladang edelweis tersebut. Selain menyayangkan aksi komunitas tersebut, warganet juga ikut kesal karena mengetahui bahwa bunga tersebu termasuk tanaman yang endemik dan sulit untuk tumbuh. 

"Acara di area budidaya edelweis disponsori perhutani pula? Masyarakat sudah susah-susah menjaga lingkungan malah orang yang punya wewenang seenaknya," tulis salah satu warganet.

"Dampak kerusakannya cukup masif. Hanya ajang pemuasan ego sekelompok orang, risiko bencana hidrologi ketika musim hujan di depan mata," cuit warganet lainnya.

"Ini event trabas bukan touring Trail, peserta hanya mengikuti jalur yg di buat oleh panitia.Peserta semua marah, karna jalurnya yg kacau, panitia gak mempersiapkan team evakuasi, mekanik dan helper, bahkan sampai ditempat finish tidak ada panitia yg stand by. Event paling gagal," ungkap seorang warganet yang diketahui menghadiri acara tersebut dengan menyertakan beberapa video saat di lokasi.

"Ini bukn touring komunitas trail bang. Ini even trail dimana paa peserta ini sebenernya ketipu. Mereka bayar tapi dipelaksaannya panitia ngilang. Mereka gak kaam berani masuk track petani atau apalah itu. Merek masuk jalur yg disiapkan panitia. Alhasil panitia ngilang jadi rusuh," ujar yang lain.

3 dari 3 halaman

Apa Alasan Bunga Edelweis Tak Boleh Dipetik?

Bunga edelweis adalah tumbuhan yang dilindungi dan tumbuh di wilayah konservasi. Dalam perlindungannya, ada sanksi, mulai dari pidana pendaja hingga denda, yang mengancam pemetik bunga edelweis.

 

Dikutip Antara, Kamis, 17 Juni 2021, siapa pun yang mencabut bunga edelweis akan dihadapkan pada sanksi pidana penjara paling berat lima tahun dan denda paling besar Rp100 juta. Sanksi pidana tersebut merujuk pada ketentuan Pasal 40 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.

Bunga berkelopak putih ini bernama latin Anaphalis javanica. Tak hanya itu, bunga edelweis juga dikenal dengan sebutan "bunga abadi."

Bunga ini biasanya tumbuh di sekitar lereng gunung berapi. Kendati demikian, bunga edelweis di Indonesia berbeda dengan bunga edelweis yang tumbuh di Pegunungan Alpina.

Mengingat keterbatasan ruang lingkup tumbuhnya, bunga edelweis di Indonesia masuk dalam kategori yang dilindungi. Meski begitu, pelanggaran terkait pemetikan bunga edelweis ini beberapa kali terjadi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.