Sukses

Mengenal Istilah Flexing dan Dampak Buruknya Bagi Pertemanan

Pamer akan kemewahan dan kekayaan dikenal dengan istilah flexing yang bisa menjauhkanmu dari pertemenan.

Liputan6.com, Jakarta - Kehebatan atau kemampuan lebih yang dimiliki seseorang kerap kali dipamerkan, baik melalui media sosial maupun secara langsung. Mempunyai kemampuan lebih membuat seseorang merasa memiliki derajat tinggi di atas mereka yang tidak memilikinya.

Inilah yang membuat dirinya merasa bangga dan ingin sekali membeberkan ke khalayak luas bahwa ia mampu melakukan hal tersebut. Pernahkah kalian menemukan seseorang yang pamer barang baru yang dimilikinya?

Mungkin kalian akan jengkel dengan tindakan yang ia lakukan kepadamu. Bahkan, kalian memilih untuk menutup telinga dan meninggalkan obrolan tersebut.

Beberapa saat lalu, kerap muncul istilah flexing di media sosial, seperti Tiktok, Twitter dan Instagram. Istilah ini muncul setelah beberapa warganet saling memamerkan kehebatan dirinya.

Namun, flexing ini bukan hanya ditujukan untuk memperlihatkan barang baru saja, mereka juga banyak yang memamerkan keberhasilan dalam mencapai sebuah tujuan.

Contoh saja, ketika seseorang yang berhasil diterima di salah satu perusahaan besar dan ternama. Ia akan bangga dengan dirinya dan mengunggah foto atau video terkait hal ini di media sosialnya.

Tak jarang banyak komentar yang datang, baik positif maupun negatif. Ternyata, konten seperti ini sering kali dianggap pamer dan membuat orang lain menjadi iri hati.

Padahal, mengunggah konten seperti itu hanya untuk mengekspresikan kebahagiaan dan kebanggaan dirinya atas pencapaian yang diraih. Mereka yang iri dengan pencapaian tersebut, mulai mengucapkan kata-kata flexing. Lantas, apa arti dari istilah flexing? Simak penjelasannya di halaman berikut.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Istilah Flexing

Istilah flexing mulai banyak kita temui di dunia maya, bahkan menjadi bahasa gaul yang digunakan di media sosial. Dilansir dari all things how, Rabu (03/11/2022) awalnya istilah ini digunakan untuk memamerkan kondisi dan pencapaian fisik seseorang setelah menghabiskan banyak waktu di gym.

Seiring berjalannya waktu, istilah flexing menjadi bahasa gaul di media sosial dan banyak digunakan. Flexing diartikan sebagai bentuk seseorang ketika memamerkan suatu hal yang dimilikinya.

Namun, tak jarang pula mereka rela memalsukan hal tersebut demi mendapatkan perhatian banyak orang. Ternyata, kata ‘flex’ itu sendiri didefinisikan lebih dari sekedar pamer, melainkan mencari validasi dari seseorang.

Bahkan, ada saja yang rela memalsukan identitas diri mereka di media sosial hanya sekedar likes dan views. Mereka mulai membangun citra diri palsu di dunia maya. Tak heran, media sosial menjadi tempat untuk mengejar validasi dan mendapatkan banyak teman, meski cara yang dilakukan tidak baik.

Memamerkan suatu hal palsu merupakan kebohongan besar yang berdampak negatif. Bayangkan saja, jika kalian berbohong dan suatu saat hal itu akan terungkap. Pasti kalian akan malu dan menutup diri.

3 dari 4 halaman

Flexing Menjauhkanmu Dari Teman

Dilansir melalui Insider, memiliki kekayaan dan ketenaran sering kali beriringan dengan rasa bangga dan ingin pamer. Fenomena ini dikenal dengan istilah flexing, khususnya di media sosial.

Sebenarnya, fenomena ini sudah lama terjadi, terbukti melalui lirik pada lagu beberapa penyanyi ternama yang membahas tentang pendapatan yang dihasilkan atau barang mewah yang dimilikinya melalui video musik mereka.

Namun, nyatanya flexing bisa menjadi penyebab awal kamu tidak disukai, bahkan dibenci oleh temanmu sendiri. Mereka perlahan-lahan akan menjauhimu saat kamu terus menerus memamerkan suatu hal.

Seorang psikolog bernama Garcia menyebut adanya efek buruk dari flexing yaitu memaksa diri agar terlihat lebih baik dari orang lain. Dengan begitu, seseorang akan terus membandingkan diri dengan orang lain yang menyebabkan adanya rasa insecure ketika tidak bisa menyeimbanginya.

Insecure yang dimiliki seseorang menjadi sebuah tembok yang membatasi dirinya dengan orang lain. Oleh karena itu, tak heran jika seseorang yang melakukan flexing akan dijauhi oleh temannya sendiri.

4 dari 4 halaman

Hindari Pamer di Media Sosial

Dilansir dari 34st, mungkin kalian sering kali melihat aktris papan atas mengunggah beberapa foto atau video yang menunjukan kekayaannya. Bukan hanya kalangan aktris saja, banyak warganet yang ikut mengunggah konten demi memamerkan kehebatan yang dimilikinya.

Tak heran, jika saat ini media sosial telah berubah menjadi wadah untuk mendapatkan validasi dari seseorang. Hal ini terbukti dari banyaknya views atau likes yang dihasilkan melalui konten tersebut.  

Unggahan yang terlihat memamerkan kekayaan, kehebatan atau kemampuan yang dimiliki seseorang terus berlanjut bahkan menjadi sebuah tren. Melihat pencapaian yang didapatkan seorang aktris ternama ataupun teman kadang kala membuat kalian merasa rendah diri.

Memang tak semua yang terlihat di dunia maya adalah realita. Namun, mengunggah konten yang membuat seseorang terpuruk dan merasa lebih rendah sangatlah tidak baik. Maka dari itu, kurangi mengunggah konten yang terkesan pamer dan hargailah perasaan orang lain.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.