Sukses

Menurut Psikologi, Ini 6 Alasan Seseorang Suka Pamer Kekayaan

Orang yang Anda anggap tukang pamer, ternyata memiliki alasan mengapa mereka melakukan hal itu. Anda bisa temukan jawabannya disini!

Liputan6.com, Jakarta - Melihat lingkungan atau teman di media sosial yang suka pamer, mungkin Anda kerap bertanya, kira-kira apa sih yang mendorong mereka untuk berperilaku demikian? Mengapa mereka sering membuat orang lain yang melihatnya merasa ngeri bahkan prihatin.

Faktanya, lingkaran sosial yang suka tampil keren, superior, dan ingin dikagumi, rupanya menyimpan alasan tersendiri atas perilaku narsis, terkait dengan kekayaan dan kemewahan hidup yang tengah mereka nikmati.

Melansir dari Psychmechanics, Selasa (29/3/2022), berikut enam alasan umum mengapa orang suka pamer kekayaan maupun kemewahan hidup.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

1. Insecure atau merasa tidak aman

Insecure menjadi alasan paling umum di balik penampilan orang yang sangat mencolok. Mereka berpikir bahwa orang lain tidak menganggap dirinya penting, sehingga mereka mencoba membuktikan diri.

Caranya dengan mencari perhatian mulai dari hal-hal yang mereka punya, lalu terus berulang sampai benar-benar diakui orang lain.

3 dari 7 halaman

2. Menipu diri sendiri untuk terlihat makmur

Untuk bisa melewati masa-masa sulit, terkadang orang sesekali pamer demi membuktikan kepada dunia bahwa ia baik-baik saja. Perilaku ini cukup normal, asal dalam batas wajar dan tidak dilakukan terus menerus. 

Jika seseorang dipaksa untuk membual tentang kesuksesannya, itu bisa dibilang sebagai penipuan diri sendiri.

4 dari 7 halaman

3. Pengalaman masa kecil

Pengalaman pada waktu kecil biasanya akan membentuk perilaku Anda saat dewasa. Seperti contoh, jika seorang anak dihujani banyak perhatian dari orangtua dan orang-orang di sekitarnya, maka bisa saja ia menjadi terobsesi untuk bisa mempertahankan tingkat perhatian itu pada saat dewasa, dan berakhir sebagai si tukang pamer.

5 dari 7 halaman

4. Obsesi

Ada tipe orang pamer, pertama pamer pada setiap orang dan kedua yaitu hanya pamer di depan orang yang mereka ingin buat terkesan. Contohnya seperti, mereka yang mengincar dan menyukai seseorang, atau sekedar ingin balas dendam pada orang tertentu.

6 dari 7 halaman

5. Ingin diterima atau diakui

Menurut ahli psikolog, Abraham Maslow, alasan orang suka pamer adalah butuh pengakuan atau aktualisasi diri.

Ketika seseorang telah merasa kenyang dan cukup akan kebutuhan dasar dan psikologinya, maka dia tidak bergantung pada pengakuan orang lain. Sebaliknya, seorang dengan aktualisasi diri yang rendah akan merasa diterima oleh orang lain setelah mendapat pengakuan.

7 dari 7 halaman

6. Untuk memperkuat identitas diri

Alasan orang pamer yang terakhir adalah untuk memperkuat identitas diri sendiri. Misalkan ia ingin pamer betapa pintar dirinya, maka ia akan memamerkan buku-buku yang telah dibaca, penghargaan, atau seminar yang pernah mereka ikuti.

Begitu juga saat mereka ingin memiliki identitas sebagai seorang yang pemberani, maka mereka akan senang memamerkan hal-hal yang membuktikan betapa beraninya mereka.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.