Sukses

Mengenal Gangguan Ingatan Jangka Pendek, Apa Pemicunya?

Anda sering lupa dengan hal-hal yang baru diketahui, mungkin kamu mengalami kondisi short-term memory loss, atau memori jangka pendek.

Liputan6.com, Jakarta - Ketika seseorang dapat mengingat kejadian dari 20 tahun yang lalu, tapi tidak bisa mengingat dengan jelas tentang hal-hal yang terjadi 20 menit sebelumnya, mungkin Anda terkena penyakit yang dikenal short-term memory loss, atau ingatan jangka pendek.

Memori jangka pendek adalah kapasitas untuk menyimpan sejumlah kecil informasi dalam pikiran dan membuatnya tersedia untuk waktu yang singkat. Memori jangka pendek sangat penting untuk fungsi sehari-hari, itulah mengapa mengalami kehilangan memori jangka pendek bisa membuat frustasi dan bahkan melelahkan.

Ketika memori jangka pendek tidak dilatih atau dipelihara secara aktif, ingatan itu mungkin hanya bertahan selama beberapa detik atau sekejap saja.

Berapa lama durasi ingatan jangka pendek?

Sebagian besar informasi yang disimpan dalam memori jangka pendek akan disimpan selama 20 hingga 30 detik, atau bahkan kurang. Namun, jarang pula orang dapat mempertahankan informasi dalam ingatan jangka pendek selama satu menit. Kecuali Anda gunakan strategi latihan seperti mengatakan informasi dengan keras dan tegas, atau secara mental mengulanginya.

Namun, informasi dalam ingatan jangka pendek juga rentan terhadap gangguan. Misalnya, Anda mungkin lebih sulit mengingat nama seseorang jika Anda berada di ruangan yang ramai dan bising, atau jika Anda memikirkan apa yang harus dikatakan kepada orang tersebut daripada memperhatikan namanya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Kapasitas ingatan jangka pendek

Jumlah kapasitas yang dapat disimpan dalam memori jangka pendek dapat bervariasi. Pada tahun 1956, dalam sebuah makala berpengaruh berjudul “The Magical Number Seven, Plus or Minus Two,” psikologi George Miller menyebutkan bahwa orang dapat menyimpan lima hingga sembilan item dalam memori jangka pendek.

Namun, penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa orang hanya mampu menyimpan sekitar empat potongan informasi dalam ingatan jangka pendek.

Penyebab orang mengalami ingatan jangka pendek

Ada sejumlah penyebab kehilangan ingatan jangka pendek, beberapa di antaranya akibat dari kondisi medis, sedangkan alasan lain bisa terkait dengan cedera atau pengaruh faktor luar.

Masalah ingatan jangka pendek ini dapat disembuhkan. Menurut National Institute of Health (NIH), pengobatan yang dilakukan tergantung pada apa yang jadi penyebab kehilangan ingatan tersebut, melansir dari Livesience, Senin (26/9/2022).

1. Tumor otak

Penyebab selanjutnya adalah tumor otak. Ya, tumor otak dapat mempengaruhi memori. Tak hanya itu, proses perawatan kanker, trauma pada kepala, gegar otak, infeksi otak, dan stroke juga dapat menyebabkan kehilangan ingatan jangka pendek.

3 dari 5 halaman

2. Aneurisma otak

Salah satunya adalah Aneurisma otak. Aneurisma otak dapat menyebabkan kehilangan memori jangka pendek, serta memori jangka panjang. Menurut Brain Aneurysm Foundation (BAF), aneurisma otak berupa bitik-bintik lemah dan menonjol di dinding arteri otak.

Aneurisma otak tidak selalu pecah, tetapi sangat mungkin bisa. Ketika pecah, mereka dapat menyebabkan pendarahan ke dalam kompartemen di sekitar otak. Kumpulan darah tersebut dapat meningkatkan tekanan pada otak, mengiritasi, merusak atau bahkan menghancurkan sel-sel otak.

Sebanyak 30 persen kasus aneurisma otak mengalami masalah kehilangan ingatan, menurunnya fungsi tubuh dan keterampilan mental. Menurut BAF, aneurisma otak dapat disembuhkan dengan terapi yang mungkin memakan waktu berminggu-minggu.

2. Faktor medis lain

Adapun faktor medis lain yang bertanggung jawab akan hal ini. Orang yang sering lupa dengan ingatan jangka pendek, biasanya pernah mengalami kondisi seperti kejang, epilepsy, operasi bypass jantung, depresi, gegar otak, amnesia, dan trauma juga dapat mempengaruhi seseorang kehilangan ingatan jangka pendek.

4 dari 5 halaman

3. Faktor luar

Faktor luar pun bisa jadi penyebab. Meliputi, kekurangan oksigen, penyalahgunaan alkohol dan obat-obatan, kepala dapat mempengaruhi memori jangka pendek. Kondisi terburuknya adalah orang tersebut mengidap demensia. Salah satu tanda pertama dari demensia adalah kehilangan memori jangka pendek.

4. Faktor traumatis

Orang yang mengalami ingatan jangka pendek, mungkin saja telah menjadi korban atau menyaksikan peristiwa traumatis seperti kejahatan, kekerasan atau kecelakaan yang bisa mempengaruhi ingatan mereka.

Latihan pemeliharaan

Latihan peliharaan dapat membantu memindahkan ingatan dari jangka pendek ke ingatan jangka panjang. Alih-alih hanya meninjau informasi sekali atau dua kali, Anda bisa membaca informasi berulang kali sampai informasi penting itu tersimpan di memori, dengan cara chunking.

Chunking adalah salah satu teknik menghafal yang dapat memfasilitasi transfer informasi ke dalam memori jangka panjang. Pendekatan ini melibatkan pengorganisasian informasi ke dalam kelompok, frasa, kata, atau angka yang lebih mudah dipelajari.

Misalnya, akan membutuhkan banyak usaha untuk menghafal nomor berikut: 65.495.328.463. namun, akan lebih mudah diingat jika dipecah menjadi berikut: 6549 532 8463.

5 dari 5 halaman

Memori jangka pendek vs memori jangka panjang

Apabila dibandingkan antara memori jangka pendek dan memori jangka panjang, tentu hanya dengan membaca keduanya saja mungkin Anda sudah memahami secara jelas. Ya, keduanya hanya dibedakan dari jumlah kapasitas dan berapa lama otak mampu menyimpan informasi tersebut. Tapi adakah hal lain? Mari kita jabarkan.

Memori jangka pendek adalah informasi yang sedang dipikirkan atau disadari seseorang. Ini juga disebut memori premier atau aktif. Memori jangka pendek mencakup peristiwa selama periode di mana saja dari 30 detik hingga beberapa hari.

Orang yang sering mengalami kehilangan ingatan jangka pendek, ini terjadi pada mereka yang jarang melatih ingatan atau sering menyepelekan informasi dari orang lain (di luar empat faktor penyebab utama). Bagi mereka itu adalah sebuah kebisingan.

Menurut Memory Loss & the Brain, sebuah bulletin dari Memory Disorders Project di Rutgers University, memori jangka pendek dapat menyimpan lima hingga sembilan item. Adanya informasi baru dapat menghilangkan item lain dari memori jangka pendek.

Memori jangka pendek sangat terbatas jika dibandingkan dengan memori jangka panjang yang memiliki kapasitas lebih besar. Memori dengan kapasitas lebih banyak dapat berisikan hal-hal seperti fakta, ingatan dan data pribadi, nama orang, pelajaran, hingga informasi penting lainnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.