Sukses

Berkonsep Sunyi, Pengunjung di Kafe Ini Berkomunikasi Pakai Tulisan

Kafe yang memiliki konsep sunyi ini berlokasi di Jepang.

Liputan6.com, Jepang - Banyak kafe yang memiliki konsep unik di setiap negara. Di Jepang, ada kafe berkonsep sunyi dan sepi bernama R-za Dokushokan di Suginami, Tokyo.

Konsep kafe ini sejalan dengan kebiasaan warga Jepang khususnya anak muda yang menyukai suasana yang sunyi, sepi dan menyendiri. Cukup banyak individu yang mengunjungi R-za Dokushokan.

Pengunjung biasanya datang seorang diri hanya untuk menikmati ketenangan sambil membaca buku dan menyeruput teh. Mereka biasanya datang setelah pulang kerja atau saat hari libur.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Dilarang berbicara

Pihak R-za Dokushokan melarang pengunjung untuk berbicara saat di dalam kafe. Lantas, bagaimana cara mereka berkomunikasi?

Pengunjung telah disediakan buku menu untuk memesan makanan dan minuman. Jika ingin berkomunikasi, baik pengunjung dan staf kafe menyampaikan pesannya melalui tulisan.

3 dari 5 halaman

Maksimal dua jam

Selain tidak boleh berbicara, ada peraturan lain yang harus dipatuhi pengunjung kafe. Menurut pemilik kafe, Taiki Watanabe, pengunjung memiliki batas waktu maksimal agar bergantian dengan orang lain.

"Aturannya adalah pengunjung tidak boleh berbicara, harus memesan minuman dan tidak boleh lebih dari dua jam di kafe. Jika perlu berkomunikasi, disediakan buku catatan untuk menulis," kata pria berusia 45 tahun itu, dikutip dari Shenzhen Daily, Sabtu (3/12/2021).

4 dari 5 halaman

Punya pelanggan tetap

Kafe sunyi ini punya pelanggan tetap untuk menikmati keheningan sambil melakukan hobinya. Salah satunya Chihiro Higashikokubaru, seorang perawat berusia 23 tahun. Setiap hari libur, dia selalu datang ke R-za Dokushokan yang terletak di dekat stasiun Koenji.

Dia menempuh waktu 90 menit dari rumahnya di Odawara, Prefektur Kanagawa, ke kafe itu. Di sana, dia biasanya memesan teh sambil menggambar sejumlah ilustrasi pada buku sketsanya.

Menurut Watanabe, Higashikokubaru adalah salah satu dari lebih dari 200 pengunjung yang datang ke kafenya setiap minggu.

5 dari 5 halaman

Banyak tempat berkonsep sunyi di Jepang

Diketahui, tempat umum berkonsep sunyi tidak hanya diterapkan pada kafe. Di Jepang juga ada diskotik sunyi, di mana pengunjung menari sendirian sambil menggunakan headphone nirkabel yang terhubung ke DJ. Lalu, ada ruangan kecil yang hanya muat meja kecil sebagai tempat privasi di kantor.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.