Sukses

Angkat Isu Teknologi yang Mendukung Pembangunan Berkelanjutan, UMN Gelar Konferensi ICT Internasional

Tahun ini merupakan konferensi Conmedia ke-6 dan konferensi Iconsonics ke-2.

Liputan6.com, Jakarta - Sebagai bentuk komitmen terhadap perkembangan Information Communication Technology (ICT), Universitas Multimedia Nusantara (UMN) sejak 2011 telah menggelar pertemuan rutin berskala internasional berbentuk konferensi bernama Conmedia-Iconsonics.

Tahun ini merupakan konferensi Conmedia ke-6 dan konferensi Iconsonics ke-2. Dengan mengusung tema "Unlocking The Potential of Smart Digital Technology and Multimedia for Sustainable Development” sebagai bentuk respons terhadap teknologi yang tak hanya berorientasi pada generasi saat ini, namun juga sebagai upaya pembangunan berkelanjutan bagi generasi mendatang. 

“Kemajuan yang ingin kami capai adalah kemajuan yang menjamin keberlanjutan, terutama dalam pembangunan. Dalam lingkungan digital yang dinamis ini, saya yakin Anda akan menemukan banyak potensi dan kemungkinan untuk membuat kemajuan lain dalam pengetahuan yang bermanfaat bagi umat manusia,” ungkap rektor UMN, Ninok Leksono, dalam sambutannya. 

Konferensi internasional ICT yang pertama diadakan UMN bernama International Conference on New Media Studies (Conmedia). Acara ini menjadi sebuah forum yang membentuk jejaring internasional dalam membantu peneliti untuk mendiseminasikan hasil penelitian di lingkungan internasional.

Forum ini sekaligus menjadi ruang pertemuan bagi praktisi ICT dalam berdiskusi dan berinteraksi meningkatkan wawasan dan pengetahuan masing-masing.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Rutin diadakan setiap tahun

Pada 2017, UMN juga berhasil menyelenggarakan sebuah konferensi internasional lain dengan topik yang berbeda bidang dari Conmedia, namun saling melengkapi. Konferensi ini bernama International Conference On Smart Cities, Automation & Intelligent Computing Systems (ICON-SONICS).

Semenjak itu, Conmedia dan Icon-Sonics digabung dalam satu acara konferensi internasional yang secara rutin setiap tahun diadakan.

Tahun ini, Conmedia-Iconsonics 2021 kembali dilaksanakan untuk memperkokoh, mengeratkan dan memperluas jejaring. Pada tahun ini pula, konferensi ini bekerja sama dengan Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) Indonesia Section untuk mewadahi publikasi makalah penelitian dalam jejaring IEEEXplore.

Acara ini juga menjalin kerja sama dengan STMIK STIKOM Indonesia (STIKI) Denpasar dan Asosiasi Perguruan Tinggi Informatika dan Ilmu Komputer (APTIKOM).

“Conmedia-Iconsonics 2021 diharapkan bisa menyerap makalah riset internasional lebih banyak dari konferensi sebelumnya dan tentu dengan konten spektrum keilmuan yang lebih berkelas. Selain itu, para praktisi, akademisi dan juga lembaga pemerintah juga bisa mendapat manfaat besar mengenai smart digital technology and multimedia,” ungkap ketua pelaksana, Niki Prastomo yang juga merupakan dekan fakultas teknologi dan informatika UMN. 

 

3 dari 4 halaman

Pentingnya membangun teknologi

Bidang keilmuan dalam konferensi Conmedia-Iconsonics 2021 ini dibagi menjadi dua. Pada bidang keilmuan Conmedia meliputi applications, mobile technology, interactive media design, business intelligence and management, strategic information system, computational science and technology, dan embedded systems and communication. Sedangkan pada Iconsonics meliputi bidang ilmu: smart cities, automations dan intelligent computing systems.

Niki menjelaskan, perkembangan smart digital technology and multimedia sangat erat kaitannya dengan berkembangnya teknologi-teknologi pengusung revolusi industri 4.0 dan transformasi digital. Transformasi digital sendiri merujuk pada sebuah proses yang menggunakan teknologi digital untuk membuat inovasi baru atau memodifikasi proses bisnis, budaya, serta pengalaman konsumen untuk menghadapi perubahan bisnis dan kebutuhan pasar.

Lebih lanjut lagi, ekonom Klaus Schwab, founder dan Executive Chairman World Economic Forum menjelaskan bahwa revolusi industri yang keempat ini akan mempengaruhi bagaimana kita hidup dan bekerja dan akan berbeda secara skala, cakupan dan kompleksitasnya dibandingkan dengan revolusi yang sebelumnya. Hal inilah yang mendasari pentingnya membangun teknologi yang mendukung pembangunan berkelanjutan.

“Perkembangan teknologi saat ini memiliki laju yang cepat, baik dari aplikasi, kepintaran sistem, otomasi, infrastruktur internet, big data, maupun multimedia. Isu keberlanjutannya menjadi poin penting yang perlu diperhatikan oleh akademisi, praktisi industri dan pemangku kepentingan," ucap Niki.

Harapannya, dari topik yang diangkat ini, manfaat dan dampak perkembangan teknologi bisa dirasakan oleh generasi mendatang.

 

4 dari 4 halaman

Manfaatnya bisa dirasakan generasi mendatang

Pengelolaan teknologi yang mendukung pembangunan berkelanjutan membutuhkan kolaborasi yang baik dari banyak pihak, termasuk di antaranya akademisi dan praktisi industri untuk mengoptimalkan transformasi digital.

Diskusi dan pembahasan ide-ide kreatif yang menggali potensi teknologi digital dan multimedia diperlukan agar mencapai sebuah pemahaman yang komprehensif. Dengan begitu, manfaatnya dapat dirasakan berbagai pihak dan mampu menjadi keuntungan yang tidak hanya dinikmati oleh generasi sekarang, namun juga untuk generasi yang akan datang.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.