Sukses

Profil Suharso Monoarfa, Sosok Ketua Umum Baru PPP Pengganti Rommy

Suharso Monoarfa resmi menjadi Ketua Umum PPP.

Liputan6.com, Jakarta Kasus yang menyeret Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Muhammad Romahurmuziy yang kerap disapa Rommy menjadi pemberitaan di media massa. Rommy terjerat kasus suap yang langsung menjadikannya tersangka.

Kosongnya jabatan ketua umum partai berlambang Ka’bah tersebut membuat anggota internal goyah. PPP langsung bergerak cepat untuk mencari sosok yang tepat menduduki jabatan sebagai ketua umum pada salah satu kadernya. Calon ketum PPP terkuat muncul sosok nama Suharso Monoarfa.

Pada tanggal 20 Maret 2019 lalu, berlokasi di Hotel Seruni, Cisarua, Bogor, Jawa Barat, Suharso Monoarfa mengukuhkan ia sebagai pelaksana tugas ketua umum PPP. Kini Suharso telah resmi sebagai pelaksana tugas ketua umum bagi Partai Persatuan Pembangunan.

Baru menjabat, sosok Suharso Monoarfa langsung banyak dibicarakan di media. Profil dan perjalanan karirnya pun menjadi sorotan banyak pihak. Dikutip Liputan6.com dari laman Merdeka.com, berikut profil dari Suharso Monoarfa, Kamis (21/3/2019).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Politikus Senior PPP

Suharso Monoarfa lahir di Mataram, Nusa Tenggara Barat pada tanggal 31 Oktober 1954. Pria ini merupakan seorang pengusaha dan politikus senior dari anggota PPP.

Dalam pendidikan, Suharso merupakan lulusan ITB pada tahun 1979. Lalu melanjutkan pendidikan di University of Standard, Palo Alto di Amerika Serikat lulusan S2 di jurusan Executive Development Program pada tahun 1994.

Pada 19 Januari 2015, Suharso menduduki jabatan sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres). Ia juga pernah menjabat sebagai Menteri Perumahan Rakyat pada periode kabinet Indonesia Bersatu II sejak 22 Oktober 2009 hingga 19 Oktober 2011 pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Pada periode tahun 2004 sampai 2009, ia juga pernah menduduki jabatan sebagai anggota DPR RI.

Kariernya di pemerintahan sebenarnya telah dimulai sejak pemerintahan dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri bersama wakilnya Hamzah Haz. Pada saat itu, ia sempat menjadi staf khusus Wakil Presiden periode 2002 sampai 2004.

3 dari 5 halaman

Pernah Menjadi Pimpinan di Sejumlah Perusahaan

Tak hanya terjun pada dunia pemerintahan, Suharso juga merupakan sosok pimpinan di berbagai perusahaan. Beberapa perusahaan yang pernah ia pimpin seperti Direktur Penerbitan PT Iqro di Bandung (1979-1982), General Manager PT First Nobel, Gobel Group (1982-1986), Direktur Nusa Consultant 91986-1990), Direktur Corporate Secretary PT Bukaka Teknik Utama (1991-1997).

Kemudian pernah menjadi pimpinan Chairman PT Batavindo Kridanusa 91996-2000), Direktur PT. Bukaka Sembawang Int. (1997-2000), Chairman PT Argo Utama Global (1998-2002) dan Chairman Rheno Resources (2012). 

4 dari 5 halaman

Suharso Monoarfa Dikukuhkan Jadi Plt Ketum PPP

Suharso Monoarfa resmi dikukuhkan menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Pengukuhan itu berlangsung dalam Mukernas PPP ke-3 di Hotel Seruni, Cisarua, Bogor pada Rabu (20/3/2019).

Suharso dikukuhkan sebagai Plt Ketum PPP oleh Amir Uskara selaku Waketum PPP.

"Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, Muskernas PPP menetapkan dan mengkukuhkan Suharso Monoarfa sebagai Plt Ketua Umum," kata Amir Uskara tepat pukul 20.35 WIB.

Diikuti dengan riuh tepuk tangan para peserta Mukernas, Suharso resmi menjadi Plt Ketum PPP untuk periode 2019/2021.

Pada mukernas ini dihadiri sekitar 360 orang di antaranya, Menteri Agama Lukman Hakim, Sekjen PPP Arsul Sani dan Wakil Ketua Umum PPP seperti Reni Marlinawati, Amir Uskara, Ermalena, dan Arwani Thomafi, serta 34 Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP diseluruh Indonesia.

Politikus senior Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Akhmad Muqowam sempat mengkritisi pengangkatan Suharso Monoarfa sebagai Pelaksana Tugas Ketua Umum PPP. Dia memandang, ada aturan yang dilanggar dalam proses pengangkatan itu.

Terkait hal tersebut, Suharso memilih irit bicara. Meski memastikan tak ada aturan yang dilanggar, dia meminta Sekjen PPP yang untuk menjelaskan semuanya.

"Sudah dijawab oleh Sekjen (Arsul Sani). Tolong hubungi Sekjen. Sesuai AD/ART prosesnya. Saya tidak dalam posisi men-defence," kata Suharso kepada Liputan6.com, Senin (18/3/2019).

5 dari 5 halaman

Suharso Monoarfa Sudah Mengundurkan Diri dari Watimpres

Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa mengaku telah mengajukan penggunduran diri kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi dari posisinya sebagai Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres).

Pernyataan tersebut dilontarkan Suharso dalam jumpa pers usai pengukuhan dirinya sebagai Plt Ketum PPP. 

"Saya sudah mengundurkan diri dari Watimpres. Cuma memang penetapannya menunggu keputusan presiden," terang Suharso di Hotel Seruni, Cisarua, Bogor, Rabu (20/3/2019).

Dia juga menerangkan telah mengajukan penggantinya di posisi itu kepada presiden. Namun pihaknya tidak membuka siapa nama yang diajukan.

"Mudah-mudahan semuanya berjalan dengan lancar. Iya tentu orang PPP," ujar Plt Ketum PPP itu.

Sebelumnya, Suharso telah dikukuhkan sebagai Plt Ketum PPP dalam acara Mukernas III PPP yang berlangsung di Hotel Seruni, Cisarua, Bogor, Rabu 20 Maret 2019. Ia dikukuhkan oleh Amir Uskara selaku Waketum PPP.

"Dengan mengucap 'Bismillahirrahmanirrahim' Muskernas PPP menetapkan dan mengkukuhkan Suharso sebagai Plt Ketua Umum," kata Amir Uskara tepat pukul 20.35 WIB.

Suharso akan menjabat sebagai Plt Ketum PPP hingga 2021.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini