Sukses

Kerap Menatap Layar Ponsel Terlalu Terang, Wanita Ini Alami Kondisi Mengerikan

Handphone menjadi barang yang wajib dimiliki oleh banyak orang.

Liputan6.com, Jakarta Handphone menjadi barang yang wajib dimiliki oleh banyak orang. Tak hanya orang dewasa, kaum remaja bahkan anak-anak telah menggunakan handphone. Bermain handphone tak jarang memicu rasa kecanduan. Padahal, bahaya menggunakan handphone terlalu lama telah banyak disebarkan para ahli kesehatan.

Bahaya tersebut tak hanya ditujukan untuk orang dewasa saja, namun juga ditujukan bagi semua pengguna handphone. Menatap layar handphone terlalu lama dapat menyebabkan penglihatan menjadi bermasalah. Salah satu faktornya adalah dari tingkat kecerahan layar handphone.

Cahaya yang terlalu redup maupun terlalu terang dapat memicu masalah kesehatan mata. Jika layar handphone terlalu redup, mata akan terlalu ekstra fokus menatap layarnya sehingga tak jarang menjadi pusing. Jika cahaya di handphone terlalu terang juga dapat menyebabkan iritasi mata dan penyakit mata lainnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tanpa Sadar Merusak Mata Selama 2 Tahun

Dilansir Liputan6.com dari WorldofBuzz, Selasa (19/2/2019), seorang wanita berusia 25 tahun mengalami hal tak terduga akibat menatap layar handphone dengan tingkatan cahaya yang terlalu terang.

Peristiwa ini dialami oleh wanita di Taiwan. Wanita tersebut adalah seorang sekretaris. Dari pekerjaannya tersebut, ia diharuskan selalu membawa handphone bersamanya setiap saat agar pesan yang diterima bisa langsung dibalas. Tak hanya itu, ia juga sering menatap layar handphone di bawah sinar matahari.

Wanita bermarga Chen itu baru menyadari ada yang janggal dengan penglihatannya pada bulan Maret 2018 lalu. Ia memang mengatur tingkat tertinggi cahaya di handphonenya saat bekerja, namun ia kerap lupa mengaturnya kembali saat usai bekerja.

Wanita itu juga kerap menonton film dengan cahaya yang tinggi saat berada di kamarnya saat kondisi gelap. Dari kebiasaan lupa tersebut, membuatnya sudah terbiasa dengan kondisi cahaya yang terang dari layar handphonenya. Ia sudah terbiasa dengan cahaya terang tersebut berlangsung selama dua tahun.

Pada Maret 2018 lalu, Chen sadar ada yang salah dengan penglihatannya. Setelah empat bulan berlalu, kondisi matanya semakin parah. Akhirnya ia memutuskan untuk ke rumah sakit. Saat di rumah sakit, Chen diberitahu oleh dokter bahwa pembuluh darah pada kornea mata kirinya sudah penuh dengan darah. Penglihatannya sangat minim.

Sementara itu, mata sebelah kanan bahkan lebih parah. Tak hanya penuh dengan darah, kornea matanya terdapat lebih dari 500 lubang.

3 dari 3 halaman

Pulih dengan Perawatan Dokter

Dokter memaparkan bahwa layar handphone milik Chen memancarkan cahaya pada 625 Lumens. Padahal tingkatan yang disarankan pada angka 300 Lumens.

"Menggunakan ponsel dengan kecerahan seperti itu selama lebih dari dua jam berarti mata akan memiliki efek yang sama seperti dipanggang dalam microwave," kata dokter dikutip dari Apple Daily oleh Liputan6.com, Selasa (19/2/2019). Selain itu, diperparah dengan Chen sering menatap layar handphonenya dalam kondisi mematikan lampu saat di malam hari. Untungnya Chen dapat pulih dengan perawatan dokter yang intensif dan cepat selama 3 hari.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini