Sukses

Tobat, 5 Penjahat Ini Pilih Bantu Pemerintah Tegakkan Hukum

Setiap orang memiliki sisi gelap di masa lalunya.

Liputan6.com, Jakarta - Setiap orang memiliki sisi gelap di masa lalunya. Ada yang kemudian berusaha menebus kesalahan di masa lalu tersebut dengan melakukan kebaikan, seperti yang dilakukan para mantan penjahat berikut ini.

1. Frank William Abagnale Jr.

Dikenal sebagai mantan penipu, pemalsu cek, dan peniru. Ia menjalankan aksi kejahatannya selama 6 tahun, dimulai dari usia 15 tahun. Selama itu, ia telah menyamar menggunakan 8 identitas palsu.

Ia sempat dipenjara selama 5 tahun sebelum akhirnya setuju untuk bekerja sama dengan pemerintah federal untuk merancang cek yang tak mudah dipalsukan. Kini ia berprofesi sebagai konsultan dan pengajar untuk calon agen dan petugas lapangan FBI. Ia juga menjalankan Abagnale & Associates, sebuah perusahaan konsultan kecurangan finansial.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

2. Eugene Francois Vidocq

Merupakan mantan bandit dan juga ahli kriminal yang kemudian dikenal sebagai bapak ilmu kriminologi modern. Ia mendapatkan pengampunan atas berbagai kejahatannya dengan cara bekerja sama dengan pemerintah Prancis pada tahun 1809.

Eugene menjadi agen rahasia dan informan. Kemampuan ingatan fotografisnya sangat berrmanfaat. Ia kemudian menjadi pelopor dalam penyamaran, balistik, dan sistem pencatatan kasus kriminal. Ia juga memperkenalkan cetakan gips sol sepatu dan tinta pengidentifikasi pola sidik jari.

 

3 dari 5 halaman

3. Larry Lawton

Dulunya merupakan perampok perhiasan paling ditakuti di Amerika Serikat. Ia juga pernah menjadi prioritas dalam daftar pencarian FBI.

Hidupnya berubah setelah salah satu narapida yang menjadi kawannya di penjara, bunuh diri. Ia merasa seharusnya bisa melakukan sesuatu untuk menyelamatkan temannya.

Ia kemudian merintis program Lawton 911 untuk membantu remaja-remaja bermasalah agar tak terjerumus di dunia kejahatan. Berkat itu, banyak anak muda berhasil lepas dari kriminalitas. Kepolisian Amerika Serikat kemudian menganugerahkan pangkat honoris kausa sebagai petugas polisi padanya.

 

4 dari 5 halaman

4. Daniel Manville

Ia pernah dihukum penjara lebih dari 3 tahun karena pembunuhan. Selama masa tahanan, Daniel tetap melanjutkan pendidikan hingga mendapatkan 2 gelar sarjana selama hukuman.

Setelah dinyatakan bebas bersyarat, pria itu masuk sekolah hukum. Lulus ujian pengacara, Daniel bekerja tanpa lelah untuk memperbaiki sistem penjara. Ia juga mewakili para tahanan dan sipir penjara dalam kasus-kasus sipil.

Kini Daniel mengajar hukum di Michigan State University. Ia berharap ilmunya dapat menginspirasi mahasiswanya untuk menjadi sosok-sosok yang akan mengubah sistem peradilan AS lebih baik.

 

5 dari 5 halaman

5. Greg Mathis

Awalnya dia merupakan anggota geng jalanan, Errol Flynn. Ia pernah dipenjara dan ditangkap beberapa kali. Selepas dari penjara, Greg kemudian masuk perguruan tinggi dan menjadi aktivis kampus.

Di kemudian hari, pria ini terpilih sebagai hakim pengadilan tinggi untuk Distrik 36 Michigan. Selain berdedikasi untuk upaya penegakan hukum, Greg juga menjadi pembawa acara program televisi.

Reporter: Tantri Setyorini

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.