Sukses

4 Kelakar Gus Dur Paling Lucu yang Tetap Dikenang hingga Kini

Bicara tentang kelakar Gus Dur tentunya banyak yang masih terkenang di ingatan masyarakat.

Liputan6.com, Jakarta - KH Abdurrahman Wahid atau yang akrab disapa Gus Dur terus menjadi bahan perbincangan bahkan setelah lama meninggal dunia. Presiden ke-4 Republik Indonesia tersebut memang tidak lama menjabat, tapi meninggalkan kenangan bagi banyak orang.

Selain itu, sifat humoris Gus Dur juga lekat di ingatan warga. Bicara tentang kelakar Gus Dur tentunya banyak yang masih terkenang di ingatan masyarakat. Selama hidupnya, Gus Dur banyak melontarkan kata-kata lucu yang membuat banyak orang tertawa.

Tak hanya orang Indonesia saja yang bisa dibuat tertawa oleh Gus Dur. Beberapa pemimpin dunia pun tak luput menjadi sasaran humornya.

Nah, kira-kira apa saja kelakar ala Gus Dur yang paling mengena? Yuk kita simak empat humor Gus Dur yang terkenang sepanjang masa seperti dirangkum dari berbagai sumber, Selasa (22/5) berikut ini. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

1. Saat Gus Dur Dibohongi

Presiden yang satu ini memiliki kebiasaan tidur larut malam. Biasanya Gus Dur akan pergi tidur jika jam sudah menunjukkan pukul 01.00 WIB. Namun, untuk menjaga kesehatan mantan orang nomor satu di Indonesia tersebut, keluargapun sepakat untuk mengatakan sudah pukul 01.00, jika Gus Dur menanyakan jam.

Hal tersebut berlangsung beberapa kali sampai pada akhirnya, Gus Dur pun sadar bahwa dirinya dibohongi. Gus Dur pun membeli sebuah jam tangan. Jika dipencet jam tersebut akan mengeluarkan bunyi yang menunjukkan pukul berapa saat itu.

Pada suatu malam, Gus Dur bertanya pukul berapa kala itu. Keluargapun menjawab "Sudah pukul 1, Gus," meskipun saat itu baru pukul 23.00 WIB. Gus Dur pun memencet jam tangan yang baru dibelinya tersebut sambil tersenyum, alhasil jam tersebut menunjukkan kepada Gus Dur bahwa saat itu baru pukul 11 malam. Wah, Gus Dur kok dilawan.

3 dari 5 halaman

2. Ketika Raja Arab Ikut Tertawa Karena Gus Dur

Sebagai pemimpin negara, Gus Dur memiliki banyak agenda untuk berkunjung ke berbagai negara. Suatu saat dirinya berkunjung ke Arab Saudi dan bertemu dengan Raja.

Pada kesempatan tersebut, Gus Dur mengatakan kepada Raja bahwa banyak orang Indonesia yang pandai menggunakan bahasa Arab. Tetapi bahasa Arab yang dimaksudkan adalah bahasa yang digunakan dalam kitab, sehingga berbeda dari bahasa Arab sehari-hari.

Gus Dur bercerita kepada sang Raja bahwa suatu hari ada jamaah haji asal Indonesia yang datang ke Mekah kemudian menemukan sebuah tulisan dalam bahasa Arab di depan sebuah ruangan yang dibaca sebagai mamnu'uddukhul. Tulisan itu artinya adalah 'dilarang masuk'.

Karena salah interpretasi, jamaah tersebut mengartikan tulisan itu dengan kalimat 'dilarang bersetubuh'. Tak hanya itu, Gus Dur mengatakan kepada Raja, "Orang Indonesia berkomentar, masa orang Arab melakukan itu di tempat umum?" Sontak sang Raja pun tertawa dibuatnya.

4 dari 5 halaman

3. Saat Gus Dur Ditanya Soal Otak Presiden

Gus Dur pernah menganalisis isi otak para Presiden di Indonesia. Yang pertama, Gus Dur mengatakan jika Bung Karno memiliki otak kanan yang lebih unggul, hal ini karena dia menyukai seni dan keindahan. Selanjutnya, Gus Dur menyebut, Presiden BJ Habibie memiliki otak kiri yang lebih unggul karena merupakan seorang teknokrat dan insinyur andal.

Nah, saat ditanya bagaimana isi otaknya sendiri, Gus Dur dengan santai menjawab, "Otak kanan dan kiri sama-sama besar, tapi keduanya nggak nyambung". Ada-ada saja ya Gus Dur ini.

5 dari 5 halaman

4. Presiden Soeharto Ikut NU Baru

Suatu hari di Bulan Ramadan, Gus Dur menyambangi kediaman Presiden Soeharto untuk berbuka puasa bersama. Dirinya hadir ditemani Kiai Asrowi. Usai berbuka dan salat maghrib, Gus Dur akan pergi ke tempat lain dan melewatkan waktu salat tarawih bersama. Pak Harto pun meminta kepada Gus Dur agar Kiai Asrowi tetap tinggal untuk memimpin salat tarawih bersama.

Gus Dur pun mengiyakan permintaan Pak Harto tersebut. Namun, menurut Gus Dur sang Kiai harus diberi penjelasan dulu apakah salat tarawih akan dilaksanakan dengan cara NU Lama atau NU Baru.

Pak Harto pun bingung karena dirinya tak mengetahui perbedaan antara NU Lama dan NU Baru. Soeharto kemudian bertanya kepada Gus Dur, "Memang kalau NU Lama gimana?" Gus Dur menjawab, "Kalau NU Lama, tarawih dan witirnya itu 23 rakaat."

Pak Harto kembali bertanya, "Kalau NU Baru?" Dengan santainya Gus Dur menjawab, "Kalau NU Baru diskon 60 persen, jadi tarawih sama witirnya cuma tinggal 11 rakaat." Gus Dur memang paling bisa deh.

Reporter:

Weni Arfiyani

Sumber: Brilio.net

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.