Sukses

Benarkah Laki-Laki Zaman Old Lebih Tahan Banting?

Sebuah postingan di Twitter menghebohkan warganet dengan pernyataannya bahwa pada zaman dahulu lelaki lebih tahan banting.

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah postingan di Twitter menghebohkan warganet dengan pernyataannya bahwa laki-laki pada zaman dahulu lebih tahan banting. Pernyataan itu didukung dengan foto Kartu Menuju Sehat yang dulu menjadi kartu yang wajib dimiliki semua ibu-ibu di Indonesia. 

KMS adalah catatan grafik perkembangan anak yang mencatat umur, berat badan dan jenis kelamin. Imunisasi dan pemberian ASI juga dicatat, selain informasi mengenai pemberian makanan anak dan perawatan anak.

Yang menarik perhatian adalah foto di depan KMS yang menunjukkan payudara ibu menyusui. Post ini di-retweet hingga 6,3 ribu kali.

 

Gambar ini adalah gambar yang wajar pada zamannya, yakni pada tahun 90-an. "Dulu KMS aku begini waktu aku kecil. Aku kelahiran 92," kata Cynthia, salah satu pengguna Twitter membalas postingan Rio Damar. 

Apakah Anda setuju dengan pernyataan Rio Damar di Twitternya?

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Napas buatan juga disensor

Sementara itu, sutradara Joko Anwar protes dengan sensor pada film Jumanji. Pasalnya, Lembaga Sensor Film memotong adegan pernapasan buatan. "Adegan CPR disensor. Apa-apaan ya LSF ini? What's going on?" kata Joko di twitternya.

Sebelumnya, media sosial juga pernah dihebohkan dengan sebuah screenshoot tayangan sebuah stasiun televisi yang menampilkan badan atlet renang putri yang disamarkan. Screenshoot tersebut menjadi viral karena mempunyai judul PON XIX Jabar.

Netizen banyak bertanya mengenai gambar atlet putri yang tubuhnya disensor. Mereka bingung mengenai hal tersebut karena renang merupakan olahraga yang tidak mengandung unsur pornografi dan tidak layak disamarkan.

Bagaimana menurut Anda?

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.