Sukses

Di Negara Ini, Polisi Ringkus Penjahat via Facebook

Terbukti, sebanyak 70% DPO yang dipasang di Facebook, kata Adams berhasil ditangkap.

Citizen6 Jakarta Sudah menjadi tugas polisi, menangkap para penjahat. Biasanya dalam penangkapan itu, polisi turut melibatkan warga masyarakat. Sebagaimana yang berlangsung di Tasmania, negara bagian Australia. Polisi Tasmania membuat akun Facebook yang dijadikan sarana untuk bersosialisasi terhadap masyarakatnya. Mereka bahkan rutin memposting wajah Daftar Pencarian Orang (DPO) pada tiap minggunya.

Wakil Kepala Polisi Tasmania, Donna Adams mengatakan, Facebook telah menjadi bagian penting dalam memerangi tindak kejahatan. Dalam akun Facebook, Polisi Tasmania menggunakan pendekatan baru yang berbeda dengan apa yang dilakukan polisi sebelumnya.

"Menjalin kontak dengan masyarakat itu sangat penting. Sekitar 20 persen warga Tasmania mengikuti akun kami, dan itu lebih tinggi dari polisi di negara bagian lain di Australia," ujarnya di akun Facebook Tasmania Police.

Terbukti, sebanyak 70% DPO yang dipasang di Facebook, kata Adams berhasil ditangkap. Polisi Tasmania, rajin mensosialisasikan DPO dalam kolom Wanted Wednesday. Artinya, daftar orang yang paling dicari pada Rabu ini. "Wanted Wednesday disasarkan untuk pelaku kriminal yang masih buron pada setiap minggu," ujar Adams.

Dalam poster Wanted Wednesday, biasanya polisi akan memasang foto, nama lengkap, dan kejahatan yang mereka lakukan. Hasilnya, dari 23 kasus yang dimuat dalam enam bulan terakhir, 16 berhasil dipecahkan karena dimuat di Facebook. Bahkan, uniknya beberapa pelaku memilih menyerahkan diri dan meminta agar foto mereka dihapus dari halaman tersebut. "Wanted Wednesday bisa berarti sanksi sosial, mereka yang tak tahan akan menyerahkan diri," tambahnya.

Tidak hanya itu, Wanted Wednesday juga ampuh untuk menangkap pelaku kriminal kelas berat. Adams mencontohkan, kasus pembunuhan seorang nenek berusia 71 tahun pada Oktober lalu. Seorang nenek bernama Carmel Nettleford sedang berjalan kaki ke arah Kota Hobart. Seorang yang diketahui bernama Robert Frederick Bowden kemudian mendorongnya dari belakang.

Nenek Carmel terjatuh, kepalanya membentur aspal dan meninggal di tempat. Seorang saksi yang melihat lantas merekam dan mengunggahnya di akun Facebook Tasmania Police. Berikutnya, dengan sigap Polisi Tasmania membuatkan sketsa wajah dan mencari jati diri pelaku. Setelah diumumkan via Facebook, Bowden dapat ditangkap dalam hitungan beberapa jam. "Dengan Facebook, itu artinya kami memiliki 104 ribu tambahan orang untuk membantu menemukan para kriminal," ujar Adams.

Sejak akun dibuat pertama kalinya di tahun 2013, akun Facebook Tasmania Police sudah memiliki lebih dari 100 ribu pengikut. Halaman itu berisi informasi rutin seperti kolom Wanted Wednesday dan juga postingan lain yang bersifat lebih ringan. Kira-kira bagaimana menurutmu kalau polisi Indonesia juga menerapkan hal serupa? (war)

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.