Sukses

Tayangan Olahan Tongseng Ikan Hiu di TV Dikritik Habis

Baru-baru ini sebuah tayangan di salah satu program stasiun teve swasta Indonesia menyiarkan cara mengolah panganan ekstrim di Kudus, Jateng

Citizen6, Jakarta Sampai hari ini satwa langka Indonesia sedang menjadi sorotan banyak pasang mata. Apalagi akhir-akhir ini marak sekali aksi penyelundupan hewan langka yang terjadi di Tanah Air.

Hewan-hewan tersebut diburu untuk diperjualkan secara ilegal ke berbagai daerah di Indonesia hingga ke luar negeri. Bahkan di beberapa tempat, satwa langka itu dikonsumsi menjadi beragam olahan masakan.

Baru-baru ini sebuah tayangan di salah satu program stasiun teve swasta Indonesia menyiarkan cara mengolah panganan ekstrim di Kudus, Jawa Tengah. Namun, sayangnya ikan hiu yang termasuk satwa langka ini dijadikan bahan utama masakan berkuah yang bertajuk "tongseng hiu".

Pantauan Citizen6 di linimasa Twitter, terlihat akun WWF-Indonesia dengan nama @WWF_ID mengawali ciapan yang menyayangkan adanya tayangan berita yang menampilkan hiu sebagai olahan masakan. Sontak, ciapan tersebut pun langsung mendapat sorotan publik di linimasa. 

 

 

 

 

Nampak onliner ramai-ramai menuturkan beragam kritik terkait tayangan mengenai tongseng hiu. Mereka merasa tayangan tersebut tak layak karena hiu merupakan salah satu hewan yang tegolong dalam klasifikasi satwa kritis dan terancam punah.

 

 

 

Bahkan organisasi konservasi independen terbesar di Indonesia atau WWF-Indonesia menyuarakan hastag #SOShark di Twitter yang berupaya untuk menyatukan aksi dan menggalang dukungan dari publik melalui socmed yang dapat dikalankan oleh setiap individu.

Save Our Sharks atau #SOShark merupakan sebuah kampanye untuk menghentikan penjualan hiu di pasar swalayan, toko online dan restoran serta menghentikan promosi kuliner hiu di media massa.

Dilansir wwf.or.id pada Kamis (13/5/2015), Hiu adalah salah satu spesies yang populasinya terancam punah. Sebagai predator teratas, hiu mengontrol populasi hewan laut dalam rantai makanan. Populasi hiu yang sehat dan beragam berperan penting untuk menyeimbangkan ekosistem laut, termasuk menjaga kelimpahan ikan-ikan bernilai ekonomis lainnya yang kita konsumsi.

Selama tahun 2000-2010 menyebutkan bahwa Indonesia adalah penangkap hiu terbesar di dunia. Sebagian besar produk tersebut diekspor dalam bentuk sirip, minyak, dan kulit (traffic, 2012). Penangkapan besar-besaran ini diakibatkan oleh tingginya permintaan pasar terhadap produk hiu, sehingga dapat menyebabkan terganggunya keseimbangan rantai makanan dalam ekosistem laut dan berdampak negatif bagi ketahanan pangan Indonesia.

(ul)

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini