Sukses

Lezatnya Soto Betawi H. Husen Padang Panjang

Seluruh pegawai Soto Betawi Hj. Husen memakai pakaian batik seragam yang membuat mereka terlihat lebih kompak.

Citizen6, Jakarta Soto Betawi adalah salah satu makanan khas Kota Jakarta, ibukota negeri kita. Soto khas dengan kuah khas campuran susu dan santan ini begitu banyak diminati. Tak heran jika rasa soto ini sangat gurih dan memiliki daging yang empuk. Salah satu Soto Betawi yang cukup terkenal dik alangan pecinta soto ialah Soto Betawi H. Husen.Warung soto Betawi yang memang sudah kondang ini terletak di kawasan Manggarai, tepatnya di Jalan Padang Pajang No.6 C.

Dengan menggunakan KRL, saya menuju ke stasiun Manggarai. Butuh perjuangan rupanya untuk masuk ke dalam kereta, karena saya berangkat pukul 06.00 pagi di hari Senin, dimana banyak sekali karyawan kantor yang hendak berangkat kerja.

Sesampainya di stasiun Manggarai, saya memutuskan untuk naik bajai. Sebuah alat transportasi khas daerah Jakarta.
“Pak, ke jalan Padang Panjang ya, jalan di belakang masjid itu loh Pak,” pintaku kepada supir bajai. Lalu supir bajai membalasnya, “Dimana itu, neng?”. Sontak saya terkejut, bagaimana mungkin supir bajai tidak tahu jalan itu. “Itu loh, Pak. Antar saya ke Soto H. Husen.” Muka sumringah langsung terpancar antara saya dan supir bajai, “Oh H. Husen. Saya tau itu neng, ayo!”

Sesampainya di Soto Betawi H. Husen, saya dikejutkan dengan banyaknya karyawan kantor yang berpakaian rapih sedang sarapan, mengingat kala itu sudah pukul 08.00 pagi. Menurut rumor yang beredar, jika sudah lewat dari pukul 14.00 siang, maka daging yang disediakan sudah tidak lengkap lagi dan tentu kita tidak dapat memilih soto sesuai dengan selera kita.

Warung yang berkapasitas 70 orang ini tak pernah sepi dari pengunjung. Kalau saat jam makan siang, biasanya antrian sudah sampai keluar warung, tak jarang pelanggan memilih dibungkus karena tak kebagian tempat duduk.

Seluruh pegawai Soto Betawi Hj. Husen memakai pakaian batik seragam yang membuat mereka terlihat lebih kompak. Warung ini buka setiap hari, kecuali hari Jumat. Dari pukul 07.00 pagi hingga 17.00 sore, tapi bisa saja warung tutup sebelum pukul 17.00 karena daging sudah habis.

Warung yang sudah berdiri dari tahun 1988 ini tekesan serba sederhana. Temboknya di cat dengan warna putih gading, dindingnya dihiasi dengan foto- foto artis tahun 90-an yang pernah mampir ke warung itu, ada pula pendingin ruangan seperti kipas angin saja.

Walapun tempatnya sangat sederhana, rasa yang disajikan soto ini luar biasa. Saya memesan satu porsi soto campur dan nasi. Namun ada juga pilihan lainnya seperti soto istimewa, soto daging, soto paru, dan soto jeroan.

Bila pelanggan ingin porsi lebih besar, maka pelanggan bisa memesan menu soto istimewa, porsinya 1,5 kali lebih banyak dari pada soto biasa.

Untuk harga, tentu sesuai dengan rasanya yang sangat gurih dan manis. Semua menu soto dikenakan harga Rp 21.000,- dan satu porsi soto istimewa membuat Anda harus merogoh kocek lebih dalam dengan harga Rp 28.000,-

Penulis:

Nonie

Disclaimer

Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.

Anda juga bisa mengirimkan link postingan terbaru blog Anda atau artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas, kesehatan, keuangan, wisata, kuliner, gaya hidup, sosial media, dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.