Sukses

Wilayah Tuban Dijadikan Bahan Hoaks, dari Limbah Nuklir sampai Aksi Hewan

Berikut kumpulan hoaks seputar wilayah Tubah

Liputan6.com, Jakarta- Tuban dijadikan bahan hoaks yang beredar di media sosial, hal ini pun terbukti dari hasil penelusuran Cek FaktaLiputan6.com pada sejumlah informasi yang beredar di media sosial terkait wilayah tersebut.

Hoaks seputar Tuban hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com beragam, mulai dari mengkaitkan isu dampak limbah nuklir sampai aksi hewan.

Berikut kumpulan hoaks seputar wilayah Tubah.

Video Ikan Mati di Tuban Akibat Keracunan Limbah Nuklir Jepang

Beredar di media sosial postingan video yang mengklaim banyak ikan mati di Tuban karena keracunan limbah nuklir dari Jepang. Postingan itu beredar sejak akhir pekan ini.

Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 15 September 2023.

Dalam postingannya terdapat video nelayan sedang mengumpulkan ikan yang mati di pinggir pantai. Postingan video itu disertai narasi:

"Berita di Caption sangat mengejutkan"Jangan makan ikan dulu. Limbah Nuklir beracun dari jepang sdh masuk ke indonesia. ( Jawa Timur -Tuban )" apakah benar ? Pihak Berwenang belum mengeluarkan Keterangan.Ini terjadi juga laut Hongkong.TOLONG PIHAK TERKAIT SEGERA MERESPON VENIMENA INI"

Lalu benarkah postingan video yang mengklaim banyak ikan mati di Tuban karena keracunan limbah nuklir dari Jepang? Simak hasil penelusurannya di sini.....

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Video SPBU di Tuban Dibakar Massa Saat Harga BBM Naik

Sebuah video yang diklaim sebuah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Tuban, Jawa Timur dibakar massa saat harga bakan bakar minyak (BBM) naik. Video tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 4 September 2022.

Video berdurasi 16 detik itu memperlihatkan sebuah SPBU dipenuhi kabut asap. Video direkam oleh pengendara yang melintas di depan SPBU tersebut.

Video itu kemudian dikaitkan dengan kabar bahwa SPBU di Tuban dibakar massa usai pengumunan kenaikan harga BBM.

"INFORMASINYA POM BENSIN DAERAH TUBAN JATIM DIBAKAR MASSA BEGITU PENGUMUMAN BBM NAIK," tulis salah satu akun Facebook.

Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 515 kali ditonton dan mendapat 4 komentar dari warganet.

Benarkah dalam video tersebut SPBU di Tuban, Jatim dibakar massa usai pengumuman kenaikan harga BBM? Simak hasil penelusurannya di sini.

 

3 dari 4 halaman

Video Lumba-lumba Bertarung di Tepian Pantai Tuban

Video yang diklaim 2 pasang lumba-lumba yang tengah bertarung di tepian pantai beredar di media sosial. Video ini diunggah salah satu akun Facebook pada 20 Juni 2020.

Akun Facebook tersebut mengklaim video tersebut merupakan rekaman peristiwa 2 pasang lumba-lumba yang tengah bertarung di tepian pantai Tuban, Jawa Timur.

"Viral 2 pasang lumba lumba saling bertarung d tepian pantai Tuban," tulis salah satu akun Facebook.

Video yang diunggah akun Facebook telah 5.400 kali ditonton dan mendapat 144 komentar dari warganet.

 Benarkah klaim 2 pasang lumba-lumba yang tengah bertarung di tepian pantai Tuban? Simak hasil penelusurannya di sini.....

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini