Sukses

Deretan Hoaks Seputar Utang Pemerintah RI, Jangan Mudah Percaya

Liputan6.com, Jakarta - Hoaks terkait utang pemerintah Indonesia banyak beredar di masyarakat. Hoaks ini menyebar melalui media sosial maupun aplikasi percakapan.

Lalu apa saja hoaks terkait utang pemerintah Indonesia? Berikut beberapa di antaranya:

1. Cek Fakta: Tidak Benar Jokowi Janji Akan Lunasi Semua Utang Negara Jika Menjabat 1 Periode Lagi

Beredar di media sosial posting-an artikel yang mengklaim Jokowi berjanji akan lunasi semua utang negara bila menjabat satu periode lagi. Posting-an itu beredar sejak beberapa waktu lalu.

Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mem-postingnya pada 18 Desember 2023.

Dalam postingannya terdapat artikel berjudul: "Jokowi Berjanji: 1 Periode Lagi Seluruh Hutang Negara Indonesia Akan Lunas. Si Lidah Karet."

Akun itu menambahkan narasi:

"MUNDUR SAJALAH SEGALA SESUATU YG KELEWAT BATAS ITU TIDAK BAIK BUAT DIRI SENDIRI ATAU PUN BUAT BANGSA DAN NEGARA"

Lalu benarkah postingan artikel yang mengklaim Jokowi berjanji akan lunasi semua utang negara bila menjabat satu periode lagi? Simak dalam artikel berikut ini...

2. Cek Fakta: Hoaks Judul Artikel CNN Indonesia "Sri Mulyani: BBM Tidak Dinaikkan Negara Kesulitan Bayar Utang"

Beredar di media sosial postingan artikel CNN Indonesia.com berjudul "Sri Mulyani: BBM Tidak Dinaikkan Negara Kesulitan Bayar Utang". Postingan ini diunggah sejak akhir pekan lalu.

Salah satu akun ada yang mempostingnya di Facebook. Akun itu mengunggahnya pada 8 September 2022.

Dalam postingannya terdapat artikel CNN Indonesia.com berjudul "Sri Mulyani: BBM Tidak Dinaikkan Negara Kesulitan Bayar Utang".

Akun itu menambahkan narasi:

"Saya heran, mengapa sata selalu ingat IKN jika melihat berita tentang kenaikan harga BBM."

Lalu benarkah postingan artikel CNN Indonesia.com berjudul "Sri Mulyani: BBM Tidak Dinaikkan Negara Kesulitan Bayar Utang"? Simak dalam artikel berikut ini...

3. Cek Fakta: Hoaks Video Indonesia Gadaikan Pulau Kalimantan pada China untuk Utang

Beredar di aplikasi percakapan pesan berantai berisi video yang mengklaim Indonesia sudah menggadaikan Pulau Kalimantan pada Pemerintah Republik Rakyat China (RRC). Pesan berantai itu ramai dibagikan sejak akhir pekan ini.

Dalam pesan berantai disertakan link video dengan judul "BERITA TERKINI ~ MOMEN SAAT CHINA 4NC4M AKAN T4G1H VT4NG INDONESIA SECARA MIL.LITER ?!?"

Video berdurasi 11 menit 9 detik itu diunggah akun titik tumpu pada 14 Juli 2021. Selain itu pesan berantai tersebut disertai narasi:

"PENJAJAH BIADAB!!!PENGHIANAT BAJINGAN!!!TERNYATA REZIM INI... MENGGADEKAN PULAU KALIMANTAN KEPADA CHINA SECARA TERTULIS DAN KALAU TIDAK DI SERAHKAN MAKA TINDAKAN MILITER RRC AKAN MELUMAT SELURUH WILAYAH INDONESIA...

SIMAK PIDATONYA.. PRESIDEN XIE JIN PING RRC.

KENAPA JUTAAN TENTARA RRC sudah ada Di Pulau Kalimantan... Karena Itu Sudah Miliknya... Dan Tidak Bisa Di Ambil Lagi... Kecuali Luhut dan Jokowie Bayar Hutang Rp. 10.000 Trilyun!!!"

Lalu benarkah pesan berantai yang mengklaim Indonesia menggadaikan Pulau Kalimantan pada RRC? Simak dalam artikel berikut ini...

2 dari 2 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.