Sukses

Hoaks Terkini Seputar Kondisi Keuangan Negara, Simak Faktanya

Simak kumpulan hoaks seputar keuangan negara.

Liputan6.com, Jakarta - Informasi seputar keuangan negara menjadi salah satu yang kerap beredar di media sosial, namun tidak semua kabar tersebut benar atau hoaks.

Agar tidak percaya pada hoaks, sebaiknya kita memastikan kebenaran informasi yang didapat terlebih dahulu sebelum mempercayainya.

Cek Fakta Liputan6.com pun telah menelusuri sejumlah informasi seputar keuangan negara, hasilnya sebagian terbukti hoaks.

Simak kumpulan hoaks seputar keuangan negara.

Luhut Binsar Pandjaitan Naikkan Harga Pokok Jelang Tahun Baru Agar Negara Tak Bangkrut

Beredar di media sosial postingan yang mengklaim Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan menaikkan harga bahan pokok jelang tahun baru agar negara tak bangkrut. Postingan itu beredar sejak beberapa waktu lalu.

Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 18 Desember 2022.

Dalam postingannya terdapat potongan gambar artikel berjudul "Luhut Menjelang tahun baru harga bahan pokok naik kalau tak dinaikan bangkrut negara".

Akun itu menambahkan narasi "Tanda tanda negara mau bangkrut..."

Lalu benarkah postingan yang mengklaim Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan menaikkan harga bahan pokok jelang tahun baru agar negara tak bangkrut? Simak hasil penelusurannya di sini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Mahfud MD Minta 50 Persen Infak Masjid Disetor ke Negara

Beredar di media sosial postingan yang mengklaim Menkopolhukam, Mahfud MD meminta infak masjid dipangkas 50 persen untuk negara. Postingan ini beredar sejak pekan lalu.

Salah satu akun ada yang mempostingnya di Facebook. Akun itu mengunggahnya pada 5 Desember 2022.

Dalam postingannya terdapat gambar Mahfud MD dengan judul artikel "Mahfud MD segera pangkas infak masjid 50 persen setor ke negara"

Akun itu menambahkan narasi

"LUAR BIASA, LUAR DLM PENGUASA SDH RUSAK BINASA, KOK GAK PUNY A RASA MALU YA, BEGÍT U TEGANYA, BEGITU NE KATNYA MERAMPOK DG BAHASA" SEGERA PANG KAS INFAK MASJID 50 PERSEN DISETOR KEKAS NEGARA (MAHFUD MD)"KENAPA GAK DIRAMPOK DUIT KONSERSIUM 303 SENILAI RP.155 T (MILIK FERDY SAMBO,TITO KAR NAVIAN). LEBIS PAS CAR ANYA, DUIT HASIL RAMP OK ITU DIRAMPOK,DISIT A OLEH NEGARA UTK KE PENTINGAN NEGARA, KOK INFAK MESJID YG DI PANGKAS 50 PERSEN .AMBYAR"

Lalu benarkah postingan yang mengklaim Menkopolhukam, Mahfud MD meminta infak masjid dipangkas 50 persen untuk negara? Simak hasil penelusurannya di sini.

 

3 dari 4 halaman

Heru Budi Minta Rakyat Bantu Negara karena Kas Menipis

Beredar di media sosial postingan yang mengklaim PJ Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono meminta rakyat membantu negara karena kas negara menipis. Postingan itu beredar sejak pekan lalu.

Salah satu akun ada yang mempostingnya di Facebook. Akun itu mengunggahnya pada 9 Desember 2022.

Dalam postingannya terdapat artikel berjudul "Heru Budi minta-minta rakyat bantu negara kas negara menipis"

Akun itu menambahkan narasi "Jakarta dipegang Heru langsung miskin...Duit nya di kemanakan? Buang buang uang ngumpulin relawan di GBK? Masuk kantong sendiri via koruptor?"

Lalu benarkah postingan yang mengklaim PJ Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono meminta rakyat membantu negara karena kas negara menipis? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com di sini.

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.