Sukses

Video Hoaks Sepekan: Warga Pribumi Dianiaya WN China hingga Penampakan Sel Tahanan Ferdy Sambo

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah kabar hoaks masih beredar di media sosial selama sepekan terakhir. Beberapa di antaranya menyebar dalam bentuk video.

Satu di antaranya video yang diklaim warga pribumi sedang dianiaya oleh WN China. Video tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 20 September 2022.

Video berdurasi 1 menit 6 detik itu memperlihatkan seorang pria dianiaya oleh pria lainnya. Mulanya korban diminta untuk berlutut di sebuah ruangan. Pria lainnya tampak berdiri di belakang korban.

Tak lama, pelaku menendang kepala korban. Setelahnya, korban dianiaya hingga terkapar di lantai. Sejumlah orang juga tampak melihat penganiayan tersebut. Video itu kemudian dikaitkan dengan penganiayaan terhadap warga pribumi oleh WN China.

"Rekaman sadis 👆🏼 yg bocor ke publik. Cino komun!5 menghajar pribumi, apa sebabnya masih dalam penyelidikan. Apakah kita tetap masa bodoh melihat kebengisan singkek komun!5 tsb, sing penting iso mangan wareg, dgn prinsip mangan ora jaluk kowe. Tdk lama lagi generasi kita jadi jongos2 mereka. Daerah dimana kejadian, pelaku pemukulan sadis ini harus diusut tuntas & di hukum berat, ini lebih kejam dari binatang.. Komunis PK!..," tulis salah satu akun Facebook.

Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 38 kali ditonton dan mendapat 2 komentar dari warganet.

Namun setelah ditelusuri, video yang diklaim warga pribumi sedang dianiaya oleh WN China ternyata tidak benar. Faktanya, video itu merupakan peristiwa penganiayaan terhadap karyawan oleh bos leasing di Thailand.

Selain video warga pribumi sedang dianiaya oleh WN China, terdapat video hoaks lain yang telah ditelusuri selama sepekan. Berikut rangkumannya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Video Penampakan Sel Tahanan Ferdy Sambo

Sebuah video yang diklaim penampakan kondisi sel tahanan Ferdy Sambo, tersangka kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J beredar di media sosial. Video tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 23 September 2022.

Video berdurasi 20 menit 12 detik itu, awalnya memperlihatkan tayangan dari Mata Najwa Trans7 yang tengah menyambangi sebuah lembaga pemasyarakatan (lapas).

Najwa Shihab dan sejumlah orang mengecek ruangan-ruangan yang ada di lapas tersebut. Pada klip selanjutnya terlihat foto-foto dari Ferdy Sambo, baik ketika memakai baju polisi dan saat mengenakan baju tahanan berwarna oranye. Video itu kemudian terdapat narasi bahwa sel tahanan Ferdy Sambo kosong saat disidak.

"SIDAK SEL TAHANAN SAMBO TERNYATA ISINYA KOSONG," demikian narasi dalam video itu.

"Mengejutkan Kondisi Sel Tahanan Sambo," tulis salah satu akun Facebook.

Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 2,3 juta kali ditonton dan mendapat 16 ribu komentar warganet.

Setelah ditelusuri, video yang diklaim penampakan kondisi sel tahanan Ferdy Sambo ternyata tidak benar. Faktanya, video tersebut merupakan liputan dari Mata Najwa saat sidak di Lapas Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat pada Juli 2018 lalu.

Baca selengkapnya di tautan berikut ini.

 

3 dari 3 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.