Sukses

Cek Fakta: Tidak Benar Lion Air Bubar dan Lakukan PHK 3 Ribu Karyawan

Beredar kabar Lion Air buar dan PHK 3 ribu karyawan. Benarkah?

Liputan6.com, Jakarta - Kabar tentang maskapai penerbangan Lion Air bubar dan memberhentikan 3 ribu karyawan beredar di media sosial. Kabar ini disebarkan akun Facebook Bang Daka Chanel pada 26 Juli 2020.

Dalam video berdurasi 30 detik itu, tampak sejumlah karyawan saling berpelukan dan menangis. Dalam video tersebut juga terdapat narasi sebagai berikut: LION AIR Bubar 3000 KARYAWAN LION AIR RESMI DI PHK.

"Nangis bareng kena imbas ekonomi meroket...bahasa omonganmu kaya kodok dalam tempurung...!," tulis akun Facebook Bang Daka Chanel.

Video yang disebarkan akun Facebook Bang Daka Chanel telah 15 kali dibagikan warganet.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri kabar tentang maskapai penerbangan Lion Air bubar dan memberhentikan 3 ribu karyawan. Penelusuran dilakukan menggunakan situs pencari Google Search dengan memasukkan kata kunci "Lion Air PHK karyawan".

Hasilnya terdapat beberapa artikel yang menjelaskan mengenai video tersebut. Satu di antaranya artikel berjudul "Ini Penjelasan Lion Air Soal Viral Video 'PHK Karyawan'" yang dimuat situs tribunnews.com pada 5 Juli 2020 lalu.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pandemi Covid-19 telah memberikan pukulan telak terhadap industri penerbangan di seluruh dunia.

Bahkan, sudah banyak maskapai yang memutuskan untuk melakukan perampingan, sebagai bentuk efisiensi keuangan perusahaan.

Perampingan karyawan juga sudah dilakukan oleh maskapai nasional, yakni Garuda Indonesia, bahkan yang terbaru, yaitu Lion Air Group, yang terdiri dari Lion Air, Wings Air, dan Batik Air.

Terkait hal tersebut, baru-baru ini beredar sebuah video yang memperlihatkan kerumunan orang berseragam dengan lambang Lion Air yang viral di media sosial.

Dalam video berdurasi singkat itu, sebagaimana dilihat Tribunnews.com, Minggu (5/7/2020) memperlihatkan orang-orang yang saling berpelukan dan adapula yang menyeka air mata, mengisyaratkan sebuah perpisahan.

Atas video yang beredar tersebut, pihak maskapai berlogo singa merah itu buka suara.

"Mas, mengenai hal tersebut bukan pemutusan hubungan kerja (PHK), jadi pengurangan tenaga kerja berdasarkan masa kontrak kerja berakhir dan tidak diperpanjang yaitu kurang lebih 2.600 orang dari total karyawan kurang lebih 29.000," ujar Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro melalui pesan singkat.

Danang menjelaskan bahwa yang dilakukan oleh maskapai adalah pengurangan tenaga kerja yang kontraknya sudah habis, alias tidak diperpanjang.

"Jadi pengurangan tenaga kerja berdasarkan masa kontrak kerja berakhir dan tidak diperpanjang," tambahnya.

Saat ditanya apa dalam video tersebut adalah karyawan yang kontraknya tidak diperpanjang, Danang hanya menjawab singkat. "Masih perlu dicek lagi," ujarnya.

Liputan6.com juga menemukan artikel lain yang menjelaskan mengenai ribuah karyawan Lion Air yang kembali dipekerjakan setelah sebelumnya kontrak mereka tidak diperpanjang. Artikel tersebut berjudul "Lion Air Kembali Rekrut 2.600 Karyawan yang Sebelumnya Kena PHK" yang dimuat situs kompas.com pada 9 Juli 2020.

JAKARTA, KOMPAS.com - Lion Air Group memberikan kesempatan kepada 2.600 karyawan yang sebelumnya tidak diperpanjang kontraknya untuk kembali bergabung ke maskapai.

Corporate Communications Strategic Lion Air Group Danang Mandala Prihantoro mengatakan, keputusan itu diambil seiring meningkatnya operasional penerbangan di seluruh maskapai grup berlogo singa tersebut.

"Lion Air Group memberikan kesempatan kepada kurang lebih 2.600 orang yang sebelumnya tidak diperpanjang masa kontrak kerja untuk dapat bekerja kembali, seiring dengan peningkatan operasional," tuturnya dalam keterangan tertulis, Kamis (9/7/2020).

Lebih lanjut, Danang menyebutkan, tren penerbangan yang dilayani Lion Air, Batik Air, dan Wings Air terus mengalami peningkatan. Bahkan, ia mengaku optimis industri penerbangan sudah dapat kembali mendekati normal pada awal tahun 2021.

Tren peningkatan tersebut terefleksikan dengan terus tumbuhnya jumlah penumpang dari bulan ke bulan.

Kemudian, Lion Air menilai dengan berbagai kebijakan pemerintah, seperti mematok batas atas harga rapid test, akan dapat menggairahkan kembali minat masyarakat untuk berpergian dengan menggunakan pesawat.

Oleh karenanya, Lion Air memutuskan untuk meningkatkan jumlah armada penerbangan yang akan dilakukan di berbagai destinasi asal dan tujuan.

Untuk mengakomodasi hal tersebut, Danang menjelaskan, pihaknya sudah mempersiapkan semua armada, yang terdiri dari tipe Boeing 737-800NG, Boeing 737-900ER, Airbus 320-200CEO, Airbus 320-200NEO, Airbus 330-300CEO, Airbus 330-900NEO, ATR 72-500 dan ATR 72-600, yang akan dioperasikan menurut kebutuhan.

"Lion Air Group menyampaikan terima kasih atas dukungan seluruh karyawan dan dari berbagai pihak khususnya Kementerian Perhubungan hingga sampai saat ini Lion Air Group masih beroperasi," ucap Danang.

Sebagai informasi , pekan lalu Lion Air mengumumkan secara resmi telah melakukan pemangkasan terhadap 2.600 karyawan. Langkah tersebut dilakukan sebagai bentuk efisiensi guna merespon tekanan pandemi Covid-19.

 

3 dari 4 halaman

Kesimpulan

Kabar tentang maskapai penerbangan Lion Air bubar dan memberhentikan 3 ribu karyawan ternyata tidak benar. Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro mengatakan pihaknya bukan melakukan PHK melainkan tidak memperpanjang masa kontrak kerja berakhir terhadap kurang lebih 2.600 karyawan.

Lion Air Group kini memberikan kesempatan kepada 2.600 karyawan yang sebelumnya tidak diperpanjang kontraknya untuk kembali bergabung ke maskapai.

 

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.