Sukses

Cek Fakta: Hoaks China Tuding Indonesia Sebagai Sumber Virus Corona COVID-19

Beredar kabar hoaks tentang China yang menuding Indonesia sebagai sumber virus corona COVID-19.

Liputan6.com, Jakarta - Kabar tentang China yang menuding Indonesia sebagai sumber virus corona COVID-19 beredar di media sosial. Kabar ini disebarkan akun Instagram @shitpost.penambahan.iq pada 22 Maret 2020.

Akun Instagram @shitpost.penambahan.iq mengunggah gambar tangkapan layar pemberitaan berjudul "China Menuding Indonesia Sebagai Sumber Virus Corona".

Akun Instagram @shitpost.penambahan.iq menambahkan narasi dalam konten yang diunggahnya.

"Inilah cerita jutaan orang yang bukan main," tulis akun Instagram @shitpost.penambahan.iq.

Konten yang diunggah akun Instagram @shitpost.penambahan.iq telah 2.880 kali disukai dan mendapat beragam komentar dari warganet.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri kabar tentang China yang menuding Indonesia sebagai sumber virus corona COVID-19. Penelusuran dilakukan menggunakan situs pencari Google Search dengan memasukkan kata kunci "china menuding indonesia sebagai sumber virus corona".

Hasilnya terdapat artikel yang membantah klaim tersebut. Satu di antaranya artikel berjudul "[Fakta atau Hoaks] Benarkah Pemerintah Cina Tuduh Indonesia yang Sebarkan Virus Corona Covid-19?" yang ditayangkan situs tempo.co pada 26 Maret 2020.

Narasi bahwa pemerintah Cina menuduh Indonesia sebagai penyebar virus Corona Covid-19 beredar di media sosial. Narasi itu berasal dari artikel di situs Kabarberita.site yang berjudul "Virus Corona Bersumber dari China, Kini Pemerintah Tiangkok Tuduh Indonesia Sebarkan Virus Covid-19".

Salah satu akun di Facebook yang menyebarkan artikel itu adalah akun Ijin Share Ya, yakni pada 23 Maret 2020. Hingga berita ini dimuat, artikel tersebut telah mendapatkan respons lebih dari 250 kali dan dikomentari 141 kali.

Adapun artikel itu berisi pernyataan dari pemerintah wilayah Shaanxi, Cina, soal penyebaran kasus baru yang ditimbulkan oleh wabah virus Corona Covid-19. Mereka menuding bahwa wabah virus Corona Covid-19 merupakan "kasus impor", salah satunya dari Indonesia.

Menurut artikel itu, Cina yang menjadi sumber virus Corona berangsur pulih. Sudah tidak ditemukan pula pasien baru Covid-19. Namun, salah satu warganya kini kembali terinfeksi virus Corona. Cina pun menuduh bahwa virus Corona tersebut berasal dari Indonesia.

Hal ini, menurut artikel itu, berawal pada 10 Maret 2020, ketika warga Cina yang bernama Zhang Moumou, 35 tahun, mengalami gejala batuk dan demam. Kemudian, pada 13 Maret malam, dia mengambil penerbangan dari Indonesia, melalui Hong Kong, ke Cina.

Sesampainya di bandara, dia memberi tahu staf bandara bahwa dia tidak sehat. Setelah suhu tubuhnya diukur, Zhang dilarikan ke Rumah Sakit Pusat Xian, Shaanxi, untuk menjalani isolasi dan perawatan. Zhang pun inyatakan positif mengidap Covid-19.

Untuk memverifikasi klaim di atas, Tim CekFakta Tempo menelusuri pemberitaan terkait kasus Covid-19 di Shaanxi, Cina, dari media-media kredibel. Hasilnya, ditemukan berita dari situs media The Jakarta Post yang memuat tautan halaman yang berisi pernyataan resmi Komisi Kesehatan Shaanxi, Cina, mengenai kasus Covid-19 di wilayahnya.

Namun, setelah dibaca secara menyeluruh, tidak terdapat satu pun pernyataan dari pemerintah Shaanxi yang menuduh Indonesia sebagai penyebar virus Corona Covid-19. Dalam pernyataannya pada 17 Maret 2020 tersebut, Komisi Kesehatan Shaanxi hanya mengumumkan bahwa terdapat satu kasus Covid-19 di wilayahnya yang merupakan impor dari Indonesia.

Menurut Komisi Kesehatan Shaanxi, kasus Covid-19 impor pertama di Shaanxi itu dialami oleh seorang warga negara Cina berusia 35 tahun yang bernama Zhang Maomao. Pada 10 Maret 2020, Zhang mengalami gejala batuk dan demam. Pada 13 Maret malam, ia pun mengambil penerbangan Dragon Air KA896 dari Indonesia ke Shanghai, Cina, melalui Hong Kong.

Sesampainya di Shanghai, Zhang menginap di Vienna Hotel yang terletak di Shiwan 6th Road. Pada 14 Maret sore, Zhang melanjutkan penerbangan dengan Chine Eastern MU2162 ke Xian, Shaanxi. Sesampainya di bandara, dia melapor kepada petugas bahwa dia merasa tidak sehat. Setelah suhu tubuhnya diukur, Zhang dilarikan ke Rumah Sakit Pusat Xian.

Pada 15 Maret dini hari, Pusat Pengendalian Penyakit Xian melakukan uji asam nukleat dan serologis terhadap Zhang. Dia juga menjalani pemeriksaan gejala klinis, tes darah, tes pencitraan, dan konsultasi ahli sebelum akhirnya dikonfirmasi positif Covid-19. Lantas, Zhang dipindahkan ke Eighth Hospital untuk menjalani isolasi dan perawatan.

Dilansir dari The Jakarta Post, Direktur Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Kementerian Kesehatan, Achmad Yurianto, menyatakan belum menerima informasi mengenai kasus tersebut. Namun, dia menuturkan bakal melacak kontak dekat Zhang di Indonesia. "Tapi itu akan sulit. Di mana kita memulai jika kita tidak tahu ke kota mana dia pergi?" katanya.

Duta Besar Indonesia untuk Cina, Djauhari Oratmangun, mengatakan bakal menghubungi pemerintah Cina untuk menanyakan kasus Zhang dan melaporkannya kepada pemerintah untuk penyelidikan lebih lanjut. "Memang, jumlah kasus dari transmisi lokal di Tiongkok kini telah menurun. Mereka sebagian besar berasal dari luar Cina. Dari 13 kasus positif Covid-19 (pada 18 Maret), sebanyak 12 kasus adalah impor," katanya.

Berita ini juga dimuat oleh situs media Kontan pada 20 Maret 2020 dengan judul "China umumkan impor kasus virus corona dari Indonesia, ini ceritanya".

Liputan6.com juga menemukan artikel berjudul "China reports imported COVID-19 case from Indonesia" yang dimuat situs jakartapost.com pada 19 Maret 2020.

Dalam artikel tersebut dijelaskan mengenai temuan kasus COVID-19 impor atau 'imported case' dari Indonesia yang dibawa oleh seorang warga China bernam Zhang.

Komisi Kesehatan Shaaanxi mengummkan bahwa Zhang menderita batuk dan demam selama tinggal di Indonesia pada 10 Maret 2020 lalu.

Sementara Direktur Jenderal Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Kementerian Kesehatan, Achmad Yurianto mengaku, belum menerima informasi mengenai masalah ini. Tetapi, pihaknya akan melacak kontak dekat Zhang di Indonesia.

"Menelusuri adalah hal tertentu, tetapi itu akan sulit. Di mana kita ingin memulai jika kita tidak tahu ke kota mana dia pergi?" kata Yurianto.

Duta Besar Indonesia untuk Tiongkok, Djauhari Oratmangun mengatakan, dia akan menghubungi pemerintah China dan menanyakan rincian tentang Zhang sebelum menyerahkan mereka ke Jakarta untuk penyelidikan lebih lanjut.

"Memang, jumlah kasus dari transmisi internal di Tiongkok kini telah menurun. Mereka sebagian besar diterbangkan dari luar (Cina). Dari 13 kasus yang dikonfirmasi (pada hari Rabu), 12 diimpor," ucap dia.

Ada artikel lainnya yang menjelaskan mengenai temuan kasus COVID-19 impor dari Indonesia. Artikel tersebut berjudul "陕西新增1例境外输入新冠肺炎 233例治愈出院" yang dimuat situs sxwjw.shaanxi.gov.cn pada 17 Maret 2020.

Dalam artikel tersebut dijelaskan bahwa China melaporkan warga negaranya yang diduga terjangkit COVID-19 dari Indonesia. Pasien tersebut bernama Zhang Moumou. Pada 10 Maret 2020, Zhang dilaporkan mengalami batuk dan demam.

3 dari 4 halaman

Kesimpulan

Kabar tentang China yang menuding Indonesia sebagai sumber virus corona COVID-19 ternyata tidak benar. Pemerintah China tidak pernah menyampaikan bahwa Indonesia menjadi sumber virus corona COVID-19. 

 

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini