Sukses

Sinergi Satgas Anti Mafiabola Polri dan Independen Buahkan Hasil: 8 Orang Jadi Tersangka Match Fixing di Liga 2

Delapan orang tersangka telah ditetapkan dalam kasus pengaturan skor pada pertandingan Liga 2 tahun 2018.

Liputan6.com, Jakarta Upaya bersih-bersih terhadap sepak bola Indonesia mulai membuahkan hasil. Delapan orang kini telah ditetapkan sebagai tersangka terkait dugaan kasus pengaturan skor atau match fixing pada pertandingan di Liga 2 pada 2018 lalu.

Bahkaan menurut Ketua Satgas Antimafia Bola Polri, Asep Edi Suheri, berkasnya juga sudah dikirimkan ke Kejaksaan Agung. 

"Berkas perkara kasus ini telah kami kirimkan kembali kepada pihak Kejaksaan Agung 7 Desember. Kami sedang menunggu pelimpahan berkas P21," kata Ketua Satgas Antimafia Bola Polri, Asep Edi Suheri, di Mabes Polri, Rabu (13/12).

Penetapan para tersangka match fixing ini juga disambut positif oleh Ketua Satgas Antimafia bola Independen, Maruarar Sirait. Dalam rilisnya, pria yang akrab disapa Ara itu menilai, kerjasama dengan Satgas Antimafia Bola Polri telah menunjukkan hasil. 

Seperti diketahui, kedua elemen ini sengaja dibentuk oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bersama dengan Ketua Umum PSSI Erick Thohir untuk mempercepat pembersihan sepak bola Indonesia dari skandal match fixing. Pembentukan satgas ini juga merupakan instruksi langsung dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar persepakbolaan Indonesia bersih dari mafia.

Menurut Maruarar, sinergi ini patut disyukuri oleh seluruh elemen sepak bola di Indonesia. Karena itu, kolaborasi yang apik sekaligus keseriusan bersama dalam memberantas praktek mafia bola di Indonesia juga wajib dipertahankan.

“Yang kita lihat bersama ini adalah hasilnya. Kita bisa menjerat mereka yang mencoba melakukan praktek curang dipersepakbolaan Indonesia. Karena apa yang dicapai sekarang, saya rasa belum pernah dilakukan pada era-era sebelumnya,” kata Maruarar. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

PSSI Siap Diperkisa Bila Dibutuhkan

Sementara itu, jumpa pers pemberantasan mafia bola berlangsung di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (13 Desember 2023). Acara ini juga dihadiri oleh Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, Kepala Satgas Anti Mafia Bola Polri Irjen Polisi Asep Edi Suheri, Ketua Satgas Anti Mafia Bola Independen Maruarar Sirait, serta Anggota Satgas Anti Mafia Bola Independen, Najwa Shihab.

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir menegaskan bila upaya pemberantasan mafia sepak bola kini telah memasuki babak baru sesuai dengan harapan dari Presiden Joko Widodo. "Hal yang luar biasa terjadi hari ini bahwa cita-cita sebagai bangsa yang ingin memiliki sepak bola bersih dan berprestasi dilakukan terus menerus oleh Presiden Jokowi dan Presiden (FIFA) Gianni Infantino. Mereka percaya sepak bola indonesia bisa jadi yang terbaik di Asia Tenggara, Asia, dan bahkan di dunia," ujarnya.

"Oleh karena itu, saya dan PSSI siap diperiksa jika memang diperlukan dalam pengungkapan mafia bola ini. PSSI akan selalu transaparan," kata mantan presiden Inter Milan tersebut. 

3 dari 3 halaman

Bersihkan Sepak Bola dari Pengaturan Skor

Lebih jauh Erick mengungkapkan bahwa untuk mewujudkan harapan Presiden, Gianni Infantino, dan pecinta sepak bola Indonesia itu, maka PSSI dan Polri telah membentuk Satgas Anti Mafia Bola Polri. Kemudian dilengkapi oleh Satgas Anti Mafia Bola Independen sebagai pendampingan.

"FIFA dan pemerintah ingin mendorong sepak bola Indonesia tidak terindikasi adanya pengaturan skor," kata Erick.

Dia menambahkan, "Kapolri selalu ingatkan kepada saya agar dinamika yang terjadi di suporter juga harus kita jaga agar keamanan terjamin dan suporter dapat pulang ke rumah dengan selamat," tuturnya.

Erick pun menegaskan bahwa kerja sama PSSI dengan Polri berjalan dengan sangat baik, terbukti dalam penyelenggaraan Piala Dunia U-17 2023 lalu yang berlangsung aman.

"Ini menunjukkan bahwa kita bisa dan ke depannya penyelenggaraan event internasional dapat terus berkelanjutan sesuai harapan Presiden Jokowi. Terima kasih atas atensi dan dukungan Kapolri, juga dukungan dari satgas anti mafia bola," kata Erick.

Sementara itu, Kapolri mengatakan bahwa langkah yang telah dilaksanakan Satgas Anti Mafia Bola Polri ini merupakan upaya menjalankan kebijakan Presiden Jokowi yakni membangun iklim sepak bola yang baik dan kondusif.

"Kami concern terhadap kebijakan Presiden dan Ketum PSSI untuk membawa sepak bola Indonesia ke arah yang lebih baik, menciptakan atlet yang berprestasi, dan membawa sepak bola indonesia berkualitas ke kancah internasional," ujar Kapolri.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.