Sukses

Presiden Prancis Emmanuel Macron Tidak Bakal Sanggup Pertahankan Kylian Mbappe di PSG

Kylian Mbappe menegaskan Presiden Prancis, Emmanuel Macron tidak memiliki pengaruh pada pilihan karirnya. Mbappe merasa kesal ketika ditanya mengenai masa depannya bersama Paris Saint-Germain (PSG).

Liputan6.com, Jakarta - Kylian Mbappe menegaskan Presiden Prancis, Emmanuel Macron tidak punya pengaruh pada pilihan karirnya. Melansir dari Sky Sports, Mbappe merasa kesal ketika ditanya mengenai masa depannya bersama Paris Saint-Germain (PSG).

“Pengaruh apa yang dimiliki Presiden? Pada karir saya hari ini, pada 2023, tidak ada. Ia ingin saya tetapi di Paris, tujuan saya adalah bertahan. Kami berada di gelombang yang sama,” kata Mbappe seperti dikutip dari Sky Sports.

Sebelumnya, striker berusia 24 tahun itu mengirim surat ke PSG yang menyatakan jika ia tidak memiliki keinginan untuk memperpanjang kontraknya yang akan habis pada musim panas 2024. Namun, ia kemudian mengklarifikasi bahwa ia tidak meminta klub Prancis untuk mengizinkannya pindah ke raksasa Spanyol, Real Madrid.

Melihat hal itu, Macron mengonfirmasi jika ia siap untuk terlibat dalam saga transfer Mbappe dengan menawarkan pemain internasional Prancis itu di negara kelahirannya.

Orang nomor satu di Prancis itu sebelumnya juga pernah meyakinkan Mbappe untuk bertahan di Paris ketika sang bomber dikatikan dengan kepindahan dari PSG pada tahun 2021 silam.

Namun, Mbappe menegaskan kembali rencananya adalah tetap bersama PSG musim depan, dengan atau tanpa tekanan dari Presiden Macron.

“Apakah saya akan meninggalkan PSG? Saya sudah menjawab, saya sudah mengatakan bahwa tujuan saya adalah bertahan di PSG, itu satu-satunya pilihan saya saat ini. saya siap untuk kembali ketika pramusim mulai,” tegas Mbbape.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

PSG Kebingungan Tangani Situasi Mbappe

Sementara itu, dari sisi PSG dapat dipahami jika klub saat ini sedang mengalami dilema dalam mengatasi situasi dengan Kylian Mbappe. Sang bintang muda telah menegaskan niatnya untuk tetap bertahan di Paris musim depan, tetapi di satu sisi ia juga tidak mau menandatangani perpanjangan kontrak baru.

PSG juga sebenarnya tidak ingin kehilangan Mbappe musim panas ini. Namun, mereka juga tidak mau melepasnya tanpa mendapat apa-apa mengingat kontraknya akan habis pada musim panas 2024.

Seperti diketahui, klub yang baru saja menjuarai Ligue 1 itu menghabiskan 180 juta euro ketika mendatangkan Mbappe dari AS Monaco pada 2017 lalu.

Di samping itu, Real Madrid adalah klub yang paling menunjukkan minat untuk mengontrak Mbappe mengingat mereka baru saja kehilangan Karim Benzema yang hijrah ke Arab Saudi. Menurut laporan dari Goal, raksasa La Liga itu bersedia untuk menggelontorkan 200 juta euro demi bisa mengamankan jasa top skor PSG tersebut.

3 dari 3 halaman

Jalan Menuju Manchester United Terbuka Lebar

Meski Real Madrid siap memberikan segalanya untuk mendapatkan jasa Kylian Mbappe, Manchester United juga memiliki jalan yang terbuka lebar bagi sang pemain.

Kabarnya, klub peraih 13 gelar Liga Inggris itu akan segera diambil alih oleh bankir asal Qatar, Sheikh Jassim yang baru saja melepas penawaran terakhirnya untuk membeli MU seharga 6,9 miliar euro atau sekitar Rp111,8 triliun.

Jika kesepakatan bisa terjadi, Jassim akan mengambil alih 100 persen kepemilikan Man United dan membuka pintu klub untuk mendatangkan Mbappe. Seperti dilansir dari Metro, hal itu disebabkan karena PSG juga dimiliki oleh orang Qatar.

Media Spanyol El Pais pun juga melaporkan PSG memang akan melepas Mbappe ke klub Liga Inggris, yaitu Manchester United.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.