Sukses

Juara 76 Indonesian Downhill 2022 Seri 2, Ini Harapan Mohammad Abdul Hakim pada 2023

Mohammad Abdul Hakim ingin berprestasi lebih baik pada tahun depan usai menjadi kampiun 76 Indonesian Downhill 2022 Seri 2. Andalan 76 Rider Downhill Squad ini juga berharap bisa mengikuti kejuaraan Downhill di Eropa atau Asia.

Liputan6.com, Jakarta - Mohammad Abdul Hakim menutup tahun 2022 dengan manis. Dia menjadi kampiun kelas Men Elite 76 Indonesian Downhill 2022 seri kedua yang berlangsung di Ternadi Bike Park, Kudus, Jawa Tengah, Minggu, 11 Desember lalu.

Rider yang akrab disapa Jambol tersebut berharap prestasi itu dapat berlanjut, bahkan lebih baik pada 2023. "Ingin memperbaiki kekurangan saya mulai dari segi fisik, skill, atau bawa sepedanya agar tahun depan bisa bermain lebih bagus lagi, khususnya saya ingin juara overall di 76 indonesian downhill 2023," kata Abdul.

Tidak hanya dalam negeri, Abdul juga berharap bisa mengikuti kejuaraan-kejuaraan downhill di Eropa maupun Asia. Atlet kelahiran Jepara pada 24 Mei 1996 ini sempat mengikuti Kejuaraan Asia Champions di Korea pada 2022.

"Tapi, hasilnya kurang bagus karena menghalami crash dan saya hanya menempati posisi ke-10," ucap andalan 76 Rider Downhill Squad ini.

"Kalau ada kesempatan untuk mengikuti kejuaraan di Eropa atau Asia, saya ingin bermain maksimal lagi agar lebih banyak pengalaman untuk bisa bersaing di kelas Eropa atau Asia," ucap Jambol, yang fokus menjadi rider downhill sejak turun di kelas elit pada 2017 lalu.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

100 rider terbaik dunia

Mohammad Abdul Hakim menjuarai kelas Men Elite 76 Indonesian Downhill 2022 seri kedua di Ternadi Bike Park, Kudus, Jawa Tengah, usai mencatat waktu tercepat 3 menit 15.413 detik. Kemenangan itu membuatnya meraih 40 poin.

Raihan 40 poin dikantongi Abdul Hakim tak lepas dari status Ternadi Bike Park di Kudus yang merupakan lintasan downhill terbaik di Indonesia. Lintasan ini juga terdaftar sebagai trek kategori C1 Union Cycliste Internationale (UCI).

Lintasan di kaki Gunung Muria ini memiliki panjang trek 2,3 km dan lebar trek 1,5 meter. Lintasan ini juga memiliki obstacle paling ekstrim baik dari sisi elevasi (ketinggian) maupun lintasan. Berada di ketinggian 1.100 meter di atas permukaan air laut pada titik start dan 600 meter dpl pada garis finis, salah satu obstacle section yang paling ganas adalah rock garden di akhir lintasan. Adrenalin downhiller akan diuji baik dari segi stamina maupun pemilihan strategi untuk menaklukkan trek tersebut.

Tambahan poin itu memperkokoh posisi atlet yang akrab dipanggil Jambol ini dalam daftar 100 rider terbaik dunia Union Cycliste Internationale (UCI). Sebelum berlaga di Ternadi Bike Park, Kudus, Abdul hakim berada di posisi 94 terbaik dunia untuk kategori Downhill Men Elite.

"Saya bersyukur ternyata strategi yang saya siapkan membuahkan hasil yang cukup baik dengan menjadi juara di Ternadi Bike Park Kudus ini. Kemenangan hari ini merupakan hadiah penutup tahun yang luar biasa dan semoga tahun depan bisa semakin berprestasi lagi," katanya.

 

3 dari 3 halaman

Pengalaman dan kemampuan

Jalan Abdul Hakim meraih gelar juara tidak mudah. Dia mendapat perlawanan ketat dari Andy Prayoga dan Khoiful Mukhib yang sempat merebut hot seat pertama.

Penonton bahkan mengira Mukhib yang mencatat waktu 3 menit 15.835 detik sudah menyegel gelar juara, sekaligus mengulangi kesuksesan menjadi pemenang 76 Indonesian Downhill 2019. Namun, Abdul Hakim yang tampil sebagai rider terakhir membalikan keadaan dan merebut tahta juara setelah unggul 0.4 detik dari rekan satu timnya itu.

Agnes Wuisan, perwakilan 76 Rider, mengapresiasi para downhiller yang sudah menunjukan kemampuan terbaik di Ternadi Bike Park. Sebagai wadah bagi para penggemar extreme sport, dia berharap kejuaraan ini dapat memberikan pengalaman dan meningkatkan kemampuan para rider agar bisa berprestasi mewakili Indonesia di level internasional pada masa mendatang.

"Nyali aja nggak cukup bagi para rider yang bertanding di seri kedua ini. Karena obstacle di Ternadi Bike Park sangat sulit dan beragam sehingga menguji kemampuan para rider," katanya.

"Yang memiliki kemampuan mumpuni lah yang bisa menaklukan trek ini. Untuk itu, kami mengucapkan selamat bagi para juara dan para rider yang telah berani ikut serta dalam ajang ini," pungkas Agnes.

Berikut hasil 5 besar final run kelas Men Elite (nama rider – tim – catatan waktu):

1. Mohammad Abdul Hakim (76 Rider Downhill Squad) – 03:15.413

2. Khoiful Mukhib (76 Rider Downhill Squad) – 03:15.835

3. Yoris Sahara (Teras MTB) – 03:20.326

4. Andy Prayoga (Abidin Racing Team) – 03:20.598

5. Dedik Handika (Garuda Racing Team ISSI Blora) – 03:20.722

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.