Sukses

4 Pelatih Jadi Tumbal Keganasan Piala Dunia 2022, Terbaru Paulo Bento Mundur Usai Korsel Dipermalukan Brasil

Paulo Bento membantah keputusannya merupakan imbas dari kekalahan Korea Selatan atas Brasil di babak 16 besar Piala Dunia 2022.

Liputan6.com, Jakarta Daftar pelatih yang memutuskan mundur setelah timnya tersingkir di Piala Dunia 2022 kembali bertambah. Kali ini giliran Paulo Bento. Pria asal Portugal itu memutuskan lengser setelah langkah timnas Korea Selatan yang ditanganinya harus terhenti di babak 16 besar, Rabu (6/12/2022).

Kesatria Taeguk gagal mengulang memori indah Piala Dunia 2002 setelah dipermak Brasil di Stadion 974 dengan skor 4-1. Meski demikian, Bento menggap hasil ini tidak berkaitan dengan keputusannya. 

"Langkah kami di turnamen ini sudah terhenti di mana kini waktunya memikirkan masa depan, dan saya tidak akan bersama timnas Korea Selatan lagi," kata Bento usai laga dikutip dari Portugal.net. 

"Saya akan istirahat dulu dan setelah itu baru kita lihat apa yang perlu dilakukan," bebernya. 

Bento telah menangani Korea Selatan sejak Agustus 2018 dan akan mengakhiri kontrak akhir tahun ini. Bersama Bento, Korsel telah memenangkan 35 dari 57 pertandingan. Bento juga sempat membawa Negeri Ginseng memenangkan kejuaraan East Asian Championship pada tahun 2019. 

Di Piala Dunia 2022, perjalanan Korsel bersama Bento tidak terlalu mulus. Bergabung di grup H, Son Heung-min hanya mampu finis di urutan kedua pada klasemen akhir. Sepanjang penyisihan, Korea Selatan sempat kalah 2-3 dari Ghana dan ditahan imbang Uruguay tanpa gol pada laga pertama. 

Korsel sempat bangkit di laga terakhir dengan mengalahkan Portugal 2-1 sekaligus mengunci tiket ke babak 16 besar. Namun Kesatria Taeguk gagal melaju ke perempat final usai ditekuk Brasil 4-1. 

Dalam laga ini, Korsel dibuat tidak berkutik oleh gempuran pemain-pemain Samba. Pada menit ke-7, gawang Korea Selatan sudah jebol lewat gol Vinicius Jr. Selanjutnya, giliran Neymar Jr yang mencatatkan namanya di papan skor pada menit ke-13. Pemain Paris Saint Germain (PSG) yang baru pulih dari cedera itu, mengubah kedudukan menjadi 2-0 lewat titik putih penalti. 

Keganasan Tim Samba semakin tak terbendung. Pada menit ke-29, giliran Richarlison yang menjebol Korea Selatan. Sementara gol terakhir dipersembahkan oleh Lucas Paqueta pada menit ke-36. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Tidak Berkutik

Di babak kedua, Korsel berusaha mengejar ketertinggalan. Namun upaya itu tidak berhasi. Hingga peluit panjang dibunyikan, Kesatria Taeguk hanya mampu mencetak 1 gol hiburan lewat Paik Seung-ho. Ini merupakan gol ke-100 yang dicetak Korea Selatan selama ditangani oleh Paulo Bento. 

Meski demikian, Bento membantah keputusannya mundur karena kegagalan Korsel. Menurutnya, pilihan untuk meninggalkan Kesatria Taeguk sudah diambil jauh sebelum timnya tersingkir.  

"Saya sudah berbicara kepada pemain, presiden. Ini keputusan yang sudah saya ambil sejak September. Hari ini, kami saya hanya mengumumkannya saja dan saya berterima kasih kepada mereka semua atas apa yang sudah dilakukan dan mereka berikan kepada saya," beber Bento. 

"Saya yakin, kami bisa sangat bangga dengan apa yang sudah kami dapat di Piala Dunia dan apa yang kami tempuh dalam empat tahun terakhir untuk bisa sampai ke sini. Saya pikir, kami tampil cukup baik di babak penyisihan meski saya pikir kami harusnya bisa dapat poin lebih dan mengalahkan Ghana."

 

 

3 dari 4 halaman

Pelatih Lainnya

Sementara itu, Bento bukan satu-satunya pelatih yang mundur setelah timnya tersingkir dari Piala Dunia 2022. Sebelumnya, Roberto Martinez juga telah lebih dulu mengambil langkah yang sama. 

Martinez memutuskan mundur dari jabatannya sebagai pelatih Belgia setelah timnya gagal melaju ke babak 16 besar Piala Dunia 2022. Berada di Grup F, Red Devils hanya mampu finis di urutan ketiga. 

Langkah yang sama juga diambil pelatih timnas Meksiko, Gerardo Martino. Dia juga memilih tinggalkan tim Sombrero usai gagal menembus fase knock out setelah finis di posisi ketiga grup C. 

 

4 dari 4 halaman

Otto Addo

Nasib yang sama juga menimpa Otto Addo, pelatih timnas Ghana.Pria berusia 47 tahun itu juga memutuskan mundur usai timnya dipaksa menyerah 0-2 oleh Uruguay di laga terakhir grup H.

Kekalahan ini membuat Ghana tidak sanggup melangkah ke babak 16 besar dan menyelesaikan fase grup di urutan paling buncit. Addo sebelumnya hanya menjabat sebagai asisten pelatih. Dia baru naik pangkat setelah federasi sepak bola Ghana memecat pelatih kepala Milovan Rajevac, Februari lalu. 

"Saya sudah katakan sebelumnya ketika saya mulai jadi asisten pelatih pada Oktober tahun lalu. Sudah jelas saya katakan, saya akan berhenti setelah Piala Dunia," kata Addo kepada BBC. 

Mantan pemain Timnas Ghana ini menggantikan Milovan Rajevac yang dipecat pada Februari tahun ini.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.