Sukses

La Liga Bakal Heningkan Cipta untuk Tragedi Kanjuruhan

Tragedi Kanjuruhan yang terjadi usai laga Arema Vs Persebaya telah menewaskan setidaknya 174 orang.

Liputan6.com, Jakarta Tragedi yang terjadi usai laga Arema Vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu malam (1/10/2022) tidak hanya menjadi duka sepak bola Indonesia. La Ligajuga ikut terpukul atas insiden ini. 

Rencananya, La Liga akan melakukan hening cipta selama semenit untuk mengenang kejadian itu. Hal ini seperti disampaikan oleh pihak penyelenggara Liga Spanyol melalui akun Twitter resminya, Minggu (2/10). 

 

"Mengheningkan cipta selama satu menit dalam pertandingan #LaLiga sebagai bentuk belasungkawa atas tragedi yang terjadi di Indonesia kemarin malam," tulis La Liga dalam keterangan resminya. 

Seperti diketahui, bentrok suporter dan pihak keamanan pecah di stadion Kanjuruhan, Malang, pada Sabtu malam (1/10/2022). Insiden bermula dari turunnya sejumlah pendukung Arema ke dalam lapangan setelah tim kesayangannya kalah 2-3 dari musuh bebuyutan Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga 1. 

Keributan semakin meluas. Polisi kemudian melepaskan tembakan gas air mata yang membuat panik penonton lain. Mereka kemudian berdesakan keluar dan sebagian tewas terhimpit dan kehabisan napas. 

Data terbaru yang dikeluarkan BPPD Jawa Timur menyebutkan, korban jiwa telah mencapai 174 orang. Sementara 11 orang lainnya mengalami luka berat dan 298 orang lainnya menderita luka ringan. 

Akibat Tragedi Kanjuruhan, Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, meminta PSSI untuk menghentikan sementara Liga 1. Presiden Jokowi memerintahkan agar prosedur pengamanan pertandingan sepak bola segera dievaliasi. Jokowi tidak ingin kejadian seperti ini terulang lagi. 

"Saya telah perintahkan kepada Menpora, Kapolri, dan Ketua Umum PSSI untuk melakukan evaluasi menyeluruh tentang pelaksanaan pertandingan sepak bola dan juga prosedur pengamanan penyelenggaraannya," ujar Presiden Jokowi pada Minggu (2/10/2022).

"Khusus kepada Kapolri, saya minta melakukan investigasi dan mengusut tuntas kasus ini. Untuk itu, saya juga memerintahkan PSSI agar menghentikan sementara Liga 1 sampai evaluasi dan perbaikan prosedur pengamanan dilaksanakan." (Simak berita selengkapnya pada tautan ini).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Insiden Terburuk Kedua

Tragedi Kanjuruhan kini teracatat sebagai insiden paling mematikan kedua dalam sejarah sepak bola dunia. Menurut laporan Priceonomics, pertandingan paling mematikan dalam sejarah sepak bola adalah di Stadion Nasional Lima, Peru. Momen mengerikan itu terjadi 24 Mei 1964 dan merenggut nyawa 354 orang.

Saat itu, Timnas Peru bersua Argentina di babak kualifikasi kedua untuk turnamen Olimpiade Tokyo. Pertandingan ini disaksikan 53.000 penonton atau 5% dari populasi ibu kota pada saat itu.

Indonesia kini berada di urutan kedua menggusur Accra Sports Stadium Disaster, Accra, Ghana yang menewaskan, 126 Orang Tewas. Tragedi Kanjuruhan bahkan lebih kelam dari dua insiden beradarah di Eropa yang sangat terkenal yakni Hillsborough dan Heysel pada era 80-an. 

3 dari 3 halaman

Ungkapan Duka dari Barcelona

Tidak hanya La Liga yang berduka atas kejadian di Kanjuruhan. Tim La Liga, Barcelona yang memiliki basis suporter cukup besar di Indonesia juga ikut terpukul. Blaugrana lewat situs resminya telah menyampaikan rasa duka yang mendalam terhadap para korban yang ditimbulkan tragedi Kanjuruhan tersebut. 

"FC Barcelona turut berduka atas tragedi yang terjadi di #kanjuruhan dan kami menolak segala tindakan kekerasan di dalam dan di luar stadion. Belasungkawa sedalamnya bagi para korban dan keluarga mereka. #Indobarça," tulis Barcelona melalui akun Twitter berbahasa Indonesia mereka. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.