Sukses

Bola Ganjil: Pelatih dengan Rekor 100 Persen Menang, Juga Berbuah Trofi

Roy Carroll barangkali tidak mau melatih lagi jika ingin tetap memiliki karier di sepak bola. Bagaimana tidak, pilihan karier tersebut akan menodai rekor sempurnanya.

Liputan6.com, Jakarta - Roy Carroll barangkali tidak mau melatih lagi jika ingin tetap memiliki karier di sepak bola. Bagaimana tidak, pilihan karier tersebut akan menodai rekor sempurnanya.

Carroll merupakan kiper petualang. Sosok berkebangsaan Irlandia Utara tersebut memulai karier profesional bersama Hull City pada 1995. Dia kemudian hengkang ke Wigan Athletic dua tahun berselang dan menjadi pilihan utama.

Penampilan istimewa di bawah mistar berbuah tawaran dari klub top Inggris Manchester United. Carroll bersaing melawan Fabien Barthez dan Tim Howard demi mendapat kepercayaan Sir Alex Ferguson.

Setelah empat musim di Old Trafford, dia tidak mendapat tawaran kontrak baru dan dilepas. Carroll lalu membela berbagai klub di seluruh penjuru Eropa, mulai West Ham United, Glasgow Rangers, Derby County, Odense BK, OFI Crete, Olympiakos, Notts County, Linfield, FC Mindwell, hingga menutup karier bersama klub amatir di kampung halaman, Dungannon Swifts tahun lalu.

Karier panjang dan berwarna tersebut berbuah sejumlah trofi. Carroll tercatat pernah menjadi juara Inggris, Yunani, dan Irlandia Utara.

Namun, ada satu kebanggaan lain yang dimilikinya. Kehormatan tersebut dicapai saat berpetualang di Barnet.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tawaran dari Barnet

Carroll meninggalkan Odense di akhir Januari 2011. Demi mencari nafkah, dia menjalani seleksi di berbagai klub.

Salah satunya adalah Sheffield United pada Maret. Namun, Carroll kebobolan dua gol dalam 10 menit dan mendapat kartu merah, pada laga tim cadangan melawan Barnsley. Manajemen The Blades pun mengacuhkannya.

Di bulan yang sama, Carroll akhirnya mendapat tawaran dari Barnet. Di sini dia menjabat posisi pemain-pelatih.

 

3 dari 3 halaman

Momen Langka

Menyusul kepergian manajer Martin Allen di April, dengan caretaker Giuliano Grazioli tengah menjalani tugas memantau pemain incaran, Carroll dipercaya menangani tim pada final Herts Senior Cup kontra Stevenage. Di bawah komandonya, Barnet sukses mengangka trofi usai berjaya 2-1.

Carroll pun memenangkan satu-satunya laga sebagai manajer. Dia meninggalkan Barnet tidak lama berselang karena protes keputusan manajemen menunjuk Lawrie Sanchez sebagai manajer. Meski sama-sama berasal dari Irlandia Utara, Carroll tidak punya hubungan baik dengan Sanchez.

Dia lalu kembali mencari klub dan mengikuti seleksi di Preston North End. Kali ini Carroll tampil meyakinkan dan Preston berniat menawarkan kontrak. Namun mereka tiba-tiba berubah pikiran dan merekrut Iain Turner.

Carroll akhirnya pergi ke Yunani dan melanjutkan karier di sana.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.