Sukses

Kaleidoskop: Deretan Pemain Kontroversial Sepanjang 2017

Lionel Messi menjadi salah satu pemain yang sempat dianggap kontroversial karena vonis kasus pajak.

Liputan6.com, Reputasi Lionel Messi sebagai pemain terbaik di dunia tak perlu diragukan lagi. Kecuali Cristiano Ronaldo, tak ada satu pun pemain saat ini yang dinilai mampu menandingi bintang Barcelona tersebut.
 
Sebagian besar kisah kesuksesan Lionel Messi diukir bersama Barcelona. Keduanya memang begitu sulit terpisahkan setelah berbagai kesuksesan yang didapat. Memulai debut bersama tim utama pada 2004, peran Messi masih tak tergantikan.
 
 
Total ia sudah memainkan 607 pertandingan bersama Blaugrana. Kontribusinya berupa 525 gol dan 236 assist. Dan kontribusinya itu menghasilkan 30 gelar untuk Barcelona, termasuk delapan La Liga dan empat Liga Champions.
 
Bersama Barcelona pula Lionel Messi memenangkan Ballon d'Or lima kali. Namun, Messi juga hanya seorang manusia. Pemain asal Argentina itu tak lepas dari kesalahan. Buktinya, sepanjang 2017 ia terus diterpa kasus yang cukup menggemparkan.
 
Kasus yang dimaksud adalah soal penggelapan pajak. Masalah Messi ini pun menjadi salah satu kaleidoskop pemain kontroversial sepanjang 2017. Berikut adalah rinciannya versi Liputan6.com:
 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

1. Lionel Messi (Vonis kasus pajak)

Kasus pajak yang menjerat Lionel Messi akhirnya berakhir di pengadilan. Sekitar bulan Juni penyerang Barcelona itu menjalani sidang, kondisi ini sempat menimbulkan kabar jika sang pemain akan segera meninggalkan Barcelona. (AFP/Josep Lago)
 
Semua berawal dari kecurigaan terhadap sejumlah rekening atas nama pemain 26 tahun itu di luar Spanyol. Messi diduga memasukkan semua uang dari pendapatan hak citra diri yang didapat di Spanyol ke sejumlah perusahaan di Belize dan Uruguay. 
 
Hal ini guna menghindarkan Messi dari kewajiban membayar pajak di Spanyol. Penuntut pajak di Spanyol kemudian mulai menyelidiki kasus ini sejak 2013. Pada Agustus 2013, pihak Messi sudah membayar kewajiban pajak dan bunganya senilai 5 juta euro atau sekitar Rp 81,2 miliar. Tapi, Pengadilan Barcelona tetap menggulirkan kasus penggelapan pajak tersebut.
 
Dalam skandal The Panama Papers, terungkap jika Messi dan ayahnya, Jorge Horacio memiliki sebuah perusahaan di Panama bernama Mega Star Enterprises Inc. Dalam bocoran catatan firma hukum asal Panama, Mossack Fonseca, perusahaan ini disebut menampung jutaan uang dari kontrak hak citra Messi.
 
Pada 2 Juni 2016, Messi menjalani sidang perdana kasus tuduhan penggelapan pajak di Pengadilan Barcelona. Ia tampak kebingungan ketika menjawab pertanyaan hakim. Messi mengaku tidak pernah membaca secara detail setiap dokumen yang ditandatanganinya karena mempercayakan semua itu kepada ayahnya.
 
Pengadilan akhirnya memvonis Messi bersalah pada 6 Juli 2016. La Pulga (julukan Messi) dijatuhi hukuman penjara 21 bulan. Selain itu, bintang Barcelona ini juga harus membayar denda dua juta euro atau sekitar Rp 29 miliar.
 
Kasus itu sendiri baru selesai pada Juli 2017. Itu setelah Messi akhirnya rela membayar denda menyusul vonis pengadilan. Seperti Messi, ayahnya juga mengganti hukumannya dengan membayar denda. Tetapi, jumlah yang dibayarkan Jorge Horacio hanya 180.000 euro (Rp 2,75 miliar).
3 dari 7 halaman

2. Cristiano Ronaldo (Dorong wasit)

Cristiano Ronaldo (AP/Hassan Ammar)
 
Pemain sekaliber Ronaldo seharusnya bisa menjadi contoh buruk bagi pemain-pemain saat ini. Sayangnya, terkadang pemain asal Portugal itu juga bisa kehilangan kendali karena terbawa emosi. Hal itu yang dilakukannya pada leg pertama Piala Super Spanyol 2017.
 
Sejatinya, Ronaldo sendiri baru masuk menggantikan Karim Benzema di menit ke-58. Keputusan Zinedine Zidane memainkannya terbilang jitu. Ia mencetak gol kedua Real Madrid di menit ke-80 setelah sebelumnya kedua tim bermain dengan skor 1-1.
 
Sayang, dua menit kemudian ia harus meninggalkan lapangan akibat kartu kuning kedua. Kartu kuning pertama didapat akibat melepas jersey saat melakukan selebrasi golnya. Sedangkan kartu kuning kedua didapat akibat sikap tak terpujinya.
 
Wasit Ricardo De Burgos menganggapnya melakukan diving di kotak penalti Barcelona. Tak terima, Ronaldo pun berteriak sebelum akhirnya mendorong wasit De Burgos. Tindakan Ronaldo ini jelas mencoreng citranya sebagai salah satu pemain terbaik di dunia.
 
Pada akhirnya, pemain berusia 32 tahun itu mendapat hukuman berupa larangan bermain dalam lima pertandingan. Rinciannya, Ronaldo mendapat skors satu laga akibat kartu merah dan empat laga untuk aksi mendorong wasit. Selain itu, ia juga harus membayar denda 3.000 euro (sekitar Rp 47 juta).
4 dari 7 halaman

3. Neymar (Ribut dengan Cavani)

Edinson Cavani dan Neymar (AFP/Loic Venance)
 
Paris Saint-Germain (PSG) membuat gebrakan di bursa transfer musim panas 2017. Mereka menjadikan Neymar sebagai pemain termahal di dunia setelah direkrut dari Barcelona dengan biaya 222 juta euro (sekitar Rp 3,5 triliun).
 
Hal itu saja sudah menjadi perdebatan apakah Neymar memang layak diberi label sebagai pemain termahal di dunia. Namun, jika melihat kualitasnya, tentu PSG memiliki perhitungannya sendiri.
 
Tanpa butuh waktu lama, Neymar langsung menjadi tumpuan dalam skuat PSG. Ia menciptakan trisula maut PSG bersama Edinson Cavani dan Kylian Mbappe yang juga direkrut pada musim panas 2017 dari AS Monaco.
 
Sayangnya, kehadiran Neymar justru dinilai merusak suasana ruang ganti PSG. Semua berawal dari kejadian unik saat Les Parisiens melawan Celtic pada matchday pertama Grup B Liga Champions, 12 September 2017.
 
Saat itu, PSG sempat mendapat hadiah penalti akibat pelanggaran yang diterima Edinson Cavani. Tanpa buang-buang waktu, Cavani langsung mengambil bola dengan bermaksud menjadi eksekutor. Neymar sempat meminta kesempatan itu dengan memegang bola. Namun, bola kembali diambil Cavani dan langsung bersiap mengeksekusinya.
 
Ini bukan satu-satunya kejadian. Hal serupa kembali terjadi saat PSG melawan Olympique Lyon pada pekan keenam Ligue 1 di Parc des Princes, 17 September 2017. Beda dengan yang pertama, kali ini eksekusi Cavani tak berbuah gol.
 
Perseteruan keduanya sempat menjadi perbincangan hangat di dunia. Tak lama setelah insiden tersebut, Neymar secara dewasa melayangkan permintaan maaf. Pada pertengahan November 2017, Cavani sempat menyatakan bahwa Neymar yang akan menjadi eksekutor penalti selanjutnya.
5 dari 7 halaman

4. Patrice Evra (Tendang suporter)

Bek Olympique Marseille, Patrice Evra berusaha ditenangkan oleh rekan-rekannya saat terlibat insiden dengan seorang suporternya menjelang partai Liga Europa lawan Vitoria Guimaraes di Estadio D. Afonso Henriques, Jumat (3/11). (AP/Luis Vieira)
 
Sepanjang kariernya, Evra memang tak lepas dari kontroversi, entah itu sebagai pelaku ataupun korban. Namun, yang dilakukannya pada awal November 2017 adalah sesuatu yang sudah benar-benar kelewatan.
 
Saat itu Evra masuk dalam rombongan Olympique Marseille untuk menghadapi Vitoria Guimaraes pada matchday keempat Grup I Liga Europa. Dalam daftar susunan pemain, nama Evra tertera sebagai pemain cadangan.
 
Layaknya akan memulai pertandingan, para pemain kedua tim pun melakukan pemanasan di lapangan. Usai sesi pemanasan, terjadi keributan antara Evra dengan seorang suporter. Dalam video yang beredar, Evra terlihat melancarkan tendangan ke arah kepala suporter yang berada di pinggir lapangan.
 
Rekan-rekan Evra sendiri sudah berusaha memisahkan, tapi kejadian itu tak terhindarkan. Kabarnya, suporter tersebut mengejek Evra yang dinilai tampil buruk sejak bergabung dengan Marseille pada Januari 2017.
 
Akibat tindakannya, Evra pun mendapat hukuman berlipat. Pertama, UEFA menjatuhkan hukuman larangan aktif dalam sepak bola selama tujuh bulan. Lalu, Marseille juga langsung memutus kontrak mantan bek Manchester United itu.
 
Ulahnya tersebut pun mencatatkan rekor baru dalam sepak bola. Evra menjadi pemain Eropa pertama yang mendapatkan kartu merah meski laga belum dimulai. 
6 dari 7 halaman

5. Robinho (Kasus pemerkosaan)

Robinho (AP Photo / Nelson Antoine, FILE)
 
Robinho adalah salah satu pemain Brasil yang kerap tersandung sebuah kasus. Padahal, saat di masa keemasannya, Robinho disebut-sebut sebagai salah satu talenta terbaik yang dimiliki Negeri Samba.
 
Namun, kerap cedera dan memiliki perangai buruk membuat karier Robinho tersendat. Klub besar terakhir yang dibelanya adalah AC Milan pada musim 2010/2011. Sejak itu, nama Robinho menghilang dari peredaran karena memperkuat Santos dan Guangzhou Evergrande.
 
Sejak Februari 2016, ia menjadi milik klub Brasil, Atletico Mineiro. Penampilannya terbilang masih lumayan dengan 38 gol dari 109 laga. Sayangnya, pada akhir November 2017, ia harus mendapatkan kenyataan pahit.
 
Pengadilan Italia memutuskan bahwa pemain berusia 33 tahun itu bersalah dalam kasus perkosaan massal pada 2013 dalam sebuah kelab malam di Milan. Robinho bersama lima pria lain asal Brasil memperkosa wanita asal Albania berusia 22 tahun sesudah mencekokinya dengan alkohol.
 
Sanksi yang diberikan untuk Robinho adalah berupa kurungan sembilan tahun. Sampai saat ini, hukuman tersebut memang belum dijalankan karena harus tetap menunggu hasil dari pengadilan banding.
 
Robinho sendiri langsung merespon hukuman tersebut lewat akun Instagram-nya. Ia menegaskan bahwa dirinya tidak bersalah maupun terlibat dalam kasus tersebut. Ia pun akan mengambil langkah hukum untuk membersihkan namanya.
7 dari 7 halaman

6. Gerard Pique (Dukung referendum Catalonia)

Poster Gerard Pique (kiri) yang dirusak di sebuah toko di luar stadion Camp Nou, Barcelona (3/10). Pique ikut memberikan suaranya saat referendum diadakan pada Minggu (1/10/2017) lalu. (AFP Photo/Josep Lago)
 
Pique memang dikenal sebagai pemain yang sangat vokal. Ia tak sungkan mengeluarkan pendapatnya meski risikonya bisa menyakiti hati banyak orang. Pada 2017, ia menuai kontroversi akibat dukungannya terkait referendum Catalonia.
 
Akibatnya, ia pun sempat menjadi sasaran kritik publik Spanyol. Berulang kali ia mendukung upaya Catalonia untuk memisahkan diri dari Spanyol. Padahal, pemerintah Spanyol sudah jelas-jelas menyebut referendum Catalonia sebagai hal yang menyalahi aturan.
 
Berbagai pihak pun terus melancarkan kritik akibat sikapnya tersebut. Bahkan, kala mengikuti sesi latihan timnas Spanyol jelang laga melawan Albania, 6 Oktober 2017, ia mendapat siulan dari para fans yang menonton.
 
Saat pemilihan berlangsung, Pique pun menyumbang suara dalam referendum Catalonia. Dan lagi-lagi hal itu ia pamerkan lewat akun media sosialnya. Akibat cemoohan yang terus didapat, mantan bek MU itu pun sempat dilaporkan akan mundur dari Timnas Spanyol.
 
Pada akhirnya, Pique sendiri yang memberikan klarifikasi terkait masa depannya bersama La Furia Roja. Ia menegaskan bahwa dirinya tetap berkomitmen dengan seragam Spanyol. Maklum, sudah banyak cerita indah yang diukir Pique bersama Spanyol.
 
Secara keseluruhan, ia sudah tampil dalam 94 permainan Spanyol. Ia juga menjadi bagian dari kesuksesan Spanyol saat memenangkan Piala Dunia 2010 dan Piala Eropa 2012.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.