Sukses

Dibantu Perantau, Juara Asia Angkat Berat Tak Lagi Turun ke Jalan

Sandra sempat turun ke jalan menggalang dana untuk biaya latihan.

Liputan6.com, Padang - Rencana Sandra Diana Sari, atlet angkat berat asal Sumatera Barat, untuk mengumpulkan recehan di Masjid Raya Sumbar, urung dilakukan, hari ini, Jumat (12/5/2017). Peraih empat medali emas di Kejuaraan Asia Junior ini sudah mendapat bantuan dari seorang perantau Minang.

Penyerahan bantuan diserahkan di kantor DPRD Sumatera Barat. Perantau yang enggan namanya dituliskan itu memberikan bantuan biaya latihan sebesar Rp 6.800.000. Bantuan untuk Sandra diserahkan melalui awak media.

"Yang bersangkutan iba melihat aksi penggalangan uang receh ini. Terlepas dari permasalahan yang terjadi, yang jelas ia ingin memberikan bantuan agar aksi penggalangan dihentikan," ujar Novrianto, pembina Forum Wartawan Parlemen di DPRD Sumbar.

Sandra turun ke jalan meminta belas kasih dari pengemudi yang melintas. Ini dilakukannya bermula pada Kamis (11/5) di depan Kantor Camat Padang Selatan. Bersama rekan-rekannya, ia membentangkan spanduk untuk menarik perhatian pengemudi. "Penggalangan Recehan untuk Sandra Juara Asia", begitu bunyi tulisan dalam spanduk yang dibentangkan.

Lewat upaya itu, Sandra berhasil mengumpulkan uang sekira Rp 500 ribu. "Uang yang dikumpulkan ini untuk biaya latihan dan membeli keperluan latihan lainnya," ujar Sandra.

Sandra adalah atlet angkat berat yang bernaung di bawah bendera Family Barbell Club Padang. Prestasi terbaiknya, ia berhasil meraih empat medali emas di Kejuaraan Junior Asia kelas 52 kg pada Mei 2017 di Bandung.

Ia berhasil menjadi juara Asia kelas 52 kg junior dengan total angkatan 435 Kg (angkatan squas 170 kg, binpres 90 kg dan deadlife 175 kg). Kejuaraan Asia ini sendiri diikuti oleh 16 negara Asia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tak ada uang

Sepulang dari Kejuaraan Asia, Sandra berencana kembali turun dalam kejuaraan di Medan. Pengakuannya, untuk mengikuti kejuaraan itu, ia harus menanggung sendiri biaya latihan dan membeli vitamin.

Namun, ia tidak memiliki uang untuk memenuhinya. Gajinya di Rumah Makan Pasar Raya tak mampu memenuhinya. Gajinya hanya Rp 75 ribu sehari.

Ketua Family Barbel Club, Yal Aziz, mengatakan Sandra sudah bertemu Ketua KONI Sumbar Syaiful pada 5 Mei 2017. Namun, tak ditemukan jalan keluar dari persoalan Sandra.

Ketua KONI Sumbar, Syaiful, yang dihubungi terpisah mengatakan, tidak adanya bantuan dari KONI karena Sandra bukan merupakan atlet binaan KONI Sumbar.

"Kalau saat PON lalu Sandra memang atlet binaan kami, tapi karena prestasinya anjlok pada saat itu, ia tidak lagi menjadi atlet binaan KONI. Makanya uang pembinaan untuknya tidak ada lagi," ujarnya.

Ia mengatakan dengan tidak menjadi atlet binaan KONI, pihaknya tidak bisa memberikan anggaran untuk atlet tersebut. "Dengan ia menjadi juara pada event Asia kemarin, kemungkinan ia akan menjadi atlet binaan lagi. Tapi hanya bisa diajukan pada APBDP mendatang," Syaiful menjelaskan.

(Erinaldi)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.