Sukses

Roller Coaster Leicester City dan Jejak Pengusaha Indonesia

Kiprah Liecester City di kancah Liga Inggris seperti Roller Coaster.

Liputan6.com, Leicester - Kiprah Leicester City di kancah Liga Inggris seperti Roller Coaster. Tim berjuluk The Foxes ini kerap mengalami pasang-surut sejak berdiri di 1884 atau 131 tahun lalu. Tim berlogo rubah ini bolak balik Premier League ke Divisi Championship. Dalam rentang 2 dekade, Leicester sudah 3 kali naik ke piramida puncak kompetisi tertinggi di Inggris.

Tapi memang, tim ini lebih banyak berkutat di kasta kompetisi kedua. Terbukti, tim yang identik dengan warna biru ini tujuh kali merebut gelar di Divisi Championship yaitu pada musim  1924-25, 1936-37, 1953-54, 1956-57, 1970-71, 1979-80, 2013-14. Prestasi Leicester tidak ubahnya yoyo; cepat naik, cepat turun.

Baca Juga

  • Gabung T-Team, RD Siapkan Posisi Spesial Bagi Eks Persija
  • Gagal di Piala Jenderal Sudirman, Skuat Persija Dibubarkan
  • FIFA Resmi Jatuhkan Sanksi Berat untuk Blatter dan Platini

Musim 1994/95 menjadi tahun bersejarah bagi Leicester. Ya, pertama kali di tahun itu, Leicester promosi ke Premier League dari Divisi I (sekarang Championship). Namun, kiprah mereka hanya bertahan satu musim di kelas para Raja. Leicester kembali ke Divisi I musim 1995/96. Tapi keberuntungan menaungi Leicester lagi. Di akhir musim, tim asal Inggris tengah ini naik ke kelas tertinggi lagi. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Butuh 1 Dekade ke Premier League

Musim 1996/97, Leicester kembali bergabung dengan Manchester United dan kawan-kawan. Leicester bertahan cukup lama, hingga 2002. Tujuh tahun Leicester bergelut dengan kerasnya Premier League. Sayang, di akhir musim 2002/03, Leicester kembali terdegradasi. Tapi lagi-lagi, mereka bangkit dan kembali ke Premier League di musim berikutnya. 

Inkonsistensi benar-benar menjadi momok tim yang bermarkas di King Power Stadium ini. Leicester hanya mampu bertahan satu musim di Premier League sebelum terdegradasi lagi. Pada 2004, Leicester hilang dari percaturan Premier League. Bahkan, di musim 2008/09, Leicester seperti kembali ke titik nol di mana mereka harus terdegradasi ke Divisi League One (Divisi III). 

Pelan tapi pasti, Leicester mulai menata diri agar bisa bersaing lagi dengan tim papan atas di Inggris. Leicester cuma semusim mentas di kompetisi amatir. Musim 2009/10, Leicester kembali naik ke Divisi Championship. Dan, butuh 10 tahun bagi Leicester menembus Premier League.

Musim 2013/14, Leicester keluar sebagai juara Divisi Championship setelah terakhir kali merebut prestasi serupa musim 1979/80. Dan butuh waktu hingga 1 dekade alias 10 tahun bagi Leicester kembali menembus Premier League. Sosok Nigel Pearson berada di balik sukses Leicester promosi ke Premier League.

3 dari 3 halaman

Jejak Pengusaha Indonesia

Meski mondar-mandir Premier League, toh Leicester City tetap menarik investor dari Asia.  Buktinya, pada 2010 lalu taipan asal Thailand, Vichai Srivaddhanaprabha membeli saham mayoritas klub. Bahkan, Vichai dan anaknya Aiyawatt Srivaddhanaprabha masih setia di Leicester.

Pada 2010, pengurus PSSI Iman Arif sempat memiliki saham 20 persen di Leicester City. Iman yang ketika itu menjabat Ketua Badan Tim Nasional ini membeli saham Leicester melalui Cronus Sports Management. Terkait kepastian tersebut, Iman tidak terlalu banyak bicara ke publik. "Ikuti saja perkembangan di situs resmi," kata Iman ketika itu.

Namun, Cronus Sport Management tidak bertahan lama. Iman melepas 20 persen saham di Leicester sehingga seluruh saham dimiliki penguasaha asal Thailand tersebut melalui Asia Football Investment (AFI). 

Kiprah Leicester City sejak era Premier League

1994–1995 Premier League (L1)
1995–1996 Division 1 (L2)
1996–2002 Premier League (L1)
2002–2003 Division 1 (L2)
2003–2004 Premier League (L1)
2004–2008 Championship (L2)
2008–2009 League One (L3)
2009–2014 Championship (L2)
2014– Premier League (L1)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.