8 Fakta Unik Wonderkid Indonesia, Tristan Alif

Tristan Alif Naufal saat berpose di pinggir lapangan Amsterdam Arena.

Liputan6.com, Jakarta - Mimpi Indonesia melihat rakyatnya bermain di sepak bola internasional tampaknya segera terwujud. Harapan itu datang dari bocah ajaib berusia 10 tahun, Tristan Alif Naufal.

Anak dari pasangan Ivan Trianto dan Irma Lansano itu mampu membuat klub asal Belanda, Ajax Amsterdam ketar-ketir. Ajax sangat terpikat dengan Tristan, tapi klub yang berdiri pada tahun 1900 itu terbentur dengan regulasi FIFA terkait pemain muda non Uni Eropa.

Andai saja kedua orang tua Tristan mempunyai izin tinggal di Belanda, Tristan sudah masuk ke dalam skuat Ajax U-12. Selain Ajax, dia juga dilirik oleh klub asal Belanda lainnya, Feyenoord Rotterdam.

Wajar jika Tristan dilirik dua klub asal Belanda, karena dia adalah pemenang Most Valuable Player (MVP) pada Ajax Academy Summer Camp 2014. Kehebatan Tristan membuat media-media Indonesia menyebutnya sebagai titisan Lionel Messi.

Melihat kehebatan Tristan memang membuat Anda terkagum. Tapi, apakah Anda mengetahui beberapa fakta unik mengenai bocah kelahiran Jakarta, 12 Desember 2004 itu? Simak fakta menarik tentang Tristan Alif Naufal di halaman selanjutnya!

2 dari 3 halaman

Fakta Tristan Alif Naufal

Fakta Tristan Alif Naufal

1. Tristan pernah ditawari pindah kewarganegaraan oleh dua negara Asia dengan iming-inging kehidupan mewah. Tapi, dia menolaknya dan menjawab: "Saya hanya ingin membela Timnas Indonesia."

2. Kiper legendaris Manchester United dan Timnas Belanda, Edwin van der Sar kehabisan kata-kata ketika melihat langsung skill yang dimiliki Tristan.

"Van der Sar sampai megang-megang kepala. Dia sampai pusing karena Alif, anak asal Indonesia. Kalau kata dia sambil bercanda sulitnya karena Alif dari Indonesia," kata Ivan mengutip perkataan Van der Sar.

3. Ketika bermain sepak bola dan muncul di televisi untuk diwawancarai, Tristan selalu mengenakan kostum dengan nomor punggung 7. Usut punya usut, dia merupakan pengagum Luis Suarez yang selalu mengenakan nomor punggung 7. “Kalau Suarez main, pasti dia nonton," ujar Irma.

4. Beberapa waktu lalu, Tristan sempat bertemu dengan pelatih terkenal asal Spanyol, Pep Guardiola. Tanpa ragu, Tristan menunjukkan aksi individunya, pelatih Bayern Muenchen itu pun terpana dengan aksi Messi-nya Indonesia.

"Dia harus kerap bermain dan berlatih. Entah itu di jalan, di rumah, maupun di sekolah. Barca mungkin memberikan tawaran kepadanya," ujar Guardiola yang juga merupakan mantan pelatih Barcelona.

Bersambung ke halaman selanjutnya ---->

3 dari 3 halaman

Fakta Tristan Alif Naufal

Fakta Tristan Alif Naufal

5. Sebelum diminati Ajax, Tristan mendapat pujian dari pelatih senior akademi Liverpool FC Internasional Football Academy (LFCIFA), Paul Barratt. Bahkan, Liverpool pernah membuat satu halaman khusus yang menceritakan tentang Tristan di laman resminya pada tahun 2012.

"Tristan adalah anak yang luar biasa. Sikapnya juga demikian. Dia selalu mendengarkan arahan pelatihnya dan selalu mencoba untuk mengeluarkan kemampuan terbaiknya. Namun, kita harus ingat, dia baru berusia tujuh tahun. Sekarang, dia harus belajar bagaimana caranya bermain dalam sebuah tim," kata Barratt.

6. Meski masih bocah, Tristan sudah membuat hati seniornya, Irfan Bachdim iri. Bachdim yang juga pernah merasakan dididik akademi Ajax tersebut menjadi fans berat Tristan.

"Saya baru lihat video Tristan Alif Naufal. Tak dapat dipercaya! Dia talenta terbesar yang pernah saya lihat," tulis Irfan di Twitter.

Kemudian ia menulis lagi: "Saya pikir untuk masa depan Tristan Alif Naufal dia harus main di Europa!! The future of Indonesia!! TRISTAN IM YOUR BIGGEST FAN!!"

7. Selain dipuja media Indinesia, nama Tristan Alif Naufal juga menjadi sorotan di Belanda. Salah satu koran terkenal di Negeri Kincir Angin tersebut, Algemeen Dagblad tak ragu mengakui kehebatan Messi-nya Indonesia.

"Talenta hebat asal Indonesia dicoba Ajax,” demikian judul yang dibuat Algemeen Dagblad.

8. Tristan adalah pesepak bola berharga Indonesia. Dia pun sudah mempunyai buku autobiografi yang diterbitkan oleh Tiga Ananda, Creative Imprint of Tiga Serangkai. Buku setebal 88 halaman itu berjudul "Bola-Bola Mimpi di Kaki Alif".