Sukses

Tujuh Bandara Angkasa Pura II Alami Kerugian

Tujuh bandara yang masuk dalam wilayah kerja PT Angkasa Pura II masih mengalami kerugian hingga kuartal II 2013.

Tujuh dari 13 bandara yang dikelola PT Angkasa Pura II mengalami kerugian hingga kuartal II-2013.

"Ada tujuh bandara yang kami miliki itu mengalami kerugian terus menerus tiap tahunnya. Tidak pernah mengalami keuntungan yang signifikan," ujar Direktur Utama AP II Tri Sunoko, ketika ditemui di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Kamis (14/11/2013).

Menurut Tri, bandara yang mengalami kerugian karena masih sangat sedikit jumlah penumpang yang melakukan penerbangan ke sana. Sehingga pendapatan yang dimiliki perseroan sangat sedikit, sedangkan biaya operasional perseroan terus menerus digelontorkan untuk mengembangkan bandara.
 
Tri menjelaskan, adapun bandara yang mengalami kerugian hingga kuartal II-2013 antara lain bandara di Aceh mengalami kerugian sebesar Rp 14,8 miliar, bandara di Padang mengalami kerugian sebesar Rp 9,3 miliar, dan bandara di Palembang mengalami kerugian Rp 9,6 miliar.

Sementara itu, bandara Halim Perdana Kusuma mengalami kerugian sebesar Rp 7 miliar, bandara Tanjung Pinang mengalami kerugian sebesar Rp 7,3 miliar, bandara di Jambi mengalami kerugian sebesar Rp 4,6 miliar dan bandara Pangkal Pinang mengalami kerugian Rp 350 juta.

"Bandara yang masing mengalami keuntungan adalah Soekarno Hatta yang mencapai Rp 1 triliun. Dari perolehan keuntungan Soekarno Hatta bisa membiayai dan menyuplai ketujuh bandara yang mengalami kerugian, baik maintenance dan operasionalnya," tutur Tri.

Selain itu, ia mengungkapkan, perseroan ingin menggandeng Pemerintah Daerah (Pemda) agar meningkatkan fasilitas yang ada di daerah untuk mengurangi kerugian. Sehingga jumlah wisatawan yang ingin berkunjung ke bandara tersebut semakin meningkat, tidak seperti yang ada sekarang.

"Pokoknya daya tarik lah yang harus ditingkatkan, agar jumlah wisatawan yang ingin menuju bandara yang terus menerus mengalami kerugian bisa meningkat, tidak seperti sekarang ini, jumlah wisatawan sangat sedikit," kata Tri. (Dis/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini