Sukses

Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca Dilakukan Cegah Hujan Ekstrem di Gunung Marapi

Dengan operasi TMC ini, diharapkan penanganan darurat tidak terhambat oleh cuaca buruk yang masih berpotensi terjadi sesuai prakiraan oleh BMKG untuk wilayah Sumbar.

Liputan6.com, Padang - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melakukan operasi teknologi modifikasi cuaca guna mencegah hujan ekstrem di Gunung Marapi, Sumatera Barat.

Upaya ini juga salah satu langkah percepatan penanganan darurat bencana banjir lahar dingin dan tanah longsor di Sumbar yang terjadi pada Sabtu (11/5/2024).

"Selain itu, operasi TMC digelar guna mendukung proses evakuasi dan perbaikan sarana dan prasarana yang ada," kata Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Suharyanto, melalui siaran pers yang dikutip Rabu (15/5/2024).

Dengan operasi TMC ini, diharapkan penanganan darurat tidak terhambat oleh cuaca buruk yang masih berpotensi terjadi sesuai prakiraan oleh BMKG untuk wilayah Sumbar.

"Pesawat sudah bergerak untuk melakukan teknologi modifikasi cuaca semoga seminggu ke depan tidak ada hujan," jelasnya.

Sementara itu, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan pihaknya tengah menyiapkan dan memperhitungkan jumlah sortie yang akan dilakukan dengan melihat dinamisnya cuaca yang ada. Persiapan dilakukan untuk operasi selama tujuh hari ke depan.

"Untuk TMC masih kami hitung (berapa sortie) tapi kami akan siapkan kurang lebih untuk periode sekitar enam sampai tujuh hari," ujarnya.

Berapa sortie-nya tergantung pertumbuhan awan, katanya, biasanya bisa sampai 4 bahkan 11 sortie pernah dilakukan tapi tidak selalu tergantung pertumbuhan awan tadi.

"Tapi kalau untuk pesawatnya kita siapkan sampai tanggal 22 Mei 2024," ucapnya.

Sebelumnya, operasi TMC sudah beberapa kali dilakukan oleh BNPB bersama BMKG. Upaya untuk mengantisipasi potensi bencana hidrometeorologi ini dinilai cukup optimal dalam membantu penanganan-penanganan darurat bencana.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.