Sukses

Kredit Fiktif, Layanan Bank Syariah Mandiri Normal

Pelayanan nasabah Bank Syariah Mandiri cabang Bogor berjalan normal setelah penangkapan tiga pimpinan kantor itu.

Pelayanan nasabah di Bank Syariah Mandiri (BSM) cabang Bogor berjalan normal pasca penangkapan tiga pimpinan di kantor tersebut oleh Mabes Polri terkait pengajuan kredit fiktif senilai Rp102 miliar dengan potensi kerugian Rp59 miliar.

 "Pelayanan kepada nasabah normal, aktivitas berjalan seperti bisa dilihat seperti saat ini," ujar Supervisor Back Office, Isya Shofwan, Kamis (24/10/2013).

Ketika ditanyakan kebenaran terkait penangkapan tiga petinggi di Bank Syariah Mandiri cabang Bogor, Shofwan menjelaskan, dirinya tidak memiliki kewenangan untuk memberikan pernyataan resmi terkait hal tersebut. Menurut Shofwan, kabar penangkapan tiga petinggi di Bank Syariah Mandiri cabang Bogor telah dirilis Mabes Polri. Oleh karena itu, secara tidak langsung telah menjelaskan situasi yang terjadi.

Selain itu, Menurut Shofwan, tidak terjadi kekosongan kepimpinan pasca penangkapan para pemimpin di bank tersebut, karena secara otomatis ada pengganti pimpinan yang dilakukan oleh manajemen pusat.  "Tidak ada kekosongan, sudah ada pengganti yang ditunjuk oleh manajemen pusat," ujarnya.

Shofwan mengatakan, BSM memiliki struktur organisasi, ada yang mewakili manajemen sehingga pimpinan cabang tetap ada. "Manajemen bank tetap berjalan dengan baik tidak terganggu bisa diantisipasi saat ini. Karena ini bukan kejadian tiba-tiba sudah melalui proses penyelidikan," tutur Shofwan.

 Shofwan menambahkan, BSM tidak hanya satu-satunya di Bogor, tersebar secara nasional, sehingga peristiwa tersebut tidak mempengaruhi finansial di bank tersebut. Kejadian itu juga tidak membuat kepanikan dan penarikan berlebihan oleh nasabah Bank Syariah Mandiri. Shofwan menegaskan, hingga kini aktivitas berjalan normal dan tidak ada kepanikan dari nasabahnya.

Jikapun terjadi penarikan ataupun kepanikan nasabah, BSM secara finansial telah siapkan dana mengantisipasi hal tersebut. "Insya Allah kejadian ini tidak mempengaruhi kepercayaan nasabah, nasabah masih bertransaksi seperti biasa," kata Shofwan.

Perseroan juga belum melakukan perubahan manajemen dan syarat dalam pengajuan kredit di BSM setelah kejadian itu. Shofwan mengatakan, kebijakan perubahan dalam pengajuan kredit ada di pusat. 

Salah satu nasabah BSM, Pratiwi pun sempat merasakan kekhawatiran dengan peristiwa itu. Pratiwi mengaku sempat mengecek nominal rekening dan transaksi pengiriman gaji di BSM pasca mendapat kabar kejadian penangkapan tersebut. "Memang saya sedikit ada kekhawatiran, meski nominal uang saya tidak begitu banyak. Tapi saya sempat mengecek untuk memastikan tidak ada kesalahan pada dana yang saya tabungkan disana," kata ujar Pratiwi.

Pratiwi mengaku, dengan adanya peristiwa tersebut juga mempengaruhi citra bank tersebut sebagai bank syariah.  "Kok bisa bank syariah melakukan penggelapan dana. Tapi, saya optimis dengan bank syariah ini hanya oknum," tutur Pratiwi. (Ant/Amh)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini