Sukses

BRI Yakin Bersih dari Tudingan Suap Penyedia ATM Diebold

Diebold dikabarkan menyuap sejumlah pejabat bank di China dan Indonesia.

PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) menegaskan perusahaan sudah tak lagi menggunakan jasa penudia mesin Anjuangan Tunai Mandiri (ATM) dari Diebold Inc terhitung sejak 2007. Bahkan saat ini, perbankan sudah tak lagi menggunakan mesin ATm dari Diebold.

Penegasan tersebut disampaikan Direktur Utama BRI Sofyan Basir menanggapi dugaan keterlibatan BRI dalam suap senilai US$ 1,75 juta atau sekitar Rp 17,5 miliar dari Diebold Inc selaku perusahaan penyedia mesin Automatic Teller Machine (ATM) di Indonesia.

Menurut Sofyan, perusahaan saat ini mengoperasikan Mesin ATM yang kebanyakan berasal pabrikan Korea bermerek Hyosung. "Sejak 2007 kami sudah tidak pakai Diebold, jadi kita cukup clear ya untuk masalah ini," ungkapnya saat ditemui di Kantor Pusat BRI, Jakarta, Rabu (23/10/2013).

Sofyan menegaskan, keputusan BRI untuk tidak menggunakan Diebold dikarenakan kondisi kurang bagus dan harga yang tak efisien dibandingkan dengan kebutuhan ATM saat ini.

Diebold sebelumnya diketahui menyuap para pejabat tinggi bank-bank di Indonesia dengan memberikan paket hiburan dan perjalanan wisata ke negeri Paman Sam itu. Namun Sofyan membantah hal itu dengan mengatakan setiap kunjungan karyawannya ke berbagai negara, selalui difasilitasi oleh perusahaan. "Kalau staff kami diundang, kami membayar seluruh fasilitasnya, seluruhnya kami bayar, itu memang menjadi kebijakan kami disini," jelasnya.

Saat dikonfirmasi mengenai kemungkinan pejabat BRI yang akandipanggil oleh Bank Indonesia, Sofyan memastikan seluruh direksi siap dan justru menginginkan pemanggilan dilakukan secepat mungkin.

"Ya silahkan, itu malah lebih bagus, kita siap memberikan keterangan," katanya.

Seperti yang diketahui, Diebold Inc, perusahaan penyedia ATM terbesar di Amerika Serikat (AS), harus membayar denda sekitar US$ 48,1 juta gara-gara terbukti menyuap pejabat bank di China dan Indonesia. Penyuapan tersebut atas pengadaan mesin ATM pada tahun 2005 hingga 2010.

Cabang Diebold di China dan Indonesia sudah mengeluarkan uang sebanyak US$ 1,75 juta (Rp 17,5 miliar) untuk menyuap pejabat senior di bank milik negara. Suap ini diberikan demi memuluskan kepentingan bisnisnya di dua negara tersebut. (Yas/Shd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini