Sukses

Direksi Inalum Kini Dipegang Putra-putri Asli Indonesia

PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) menjadi milik Pemerintah Republik Indonesia (RI) terhitung sejak tanggal 1 November 2013.

PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) menjadi milik Pemerintah Republik Indonesia (RI) terhitung sejak tanggal 1 November 2013. Seiring ini, akan terjadi perombakan beberapa jajaran Direksi dan Komisaris PT Inalum.

Menteri Perindustrian (Menperin) M S Hidayat mengatakan, tiga direksi Inalum yang selama ini dipegang Jepang segera diganti dengan putra-putri Indonesia.

Demikian pula Dewan Komisaris akan diganti dengan unsur-unsur yang dianggap bisa mewakili seluruh komponen yang terkait. Pergantian Dewan Direksi dan Komisaris akan disahkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

"Nantinya Inalum akan beralih menjadi BUMN dan langsung di bawah Kementerian BUMN, namun sebelumnya kita akan melakukan RUPS. Kita akan ganti tiga Direksi dari Jepang, dan akan diganti dengan putera-puteri Indonesia yang sudah berpengalaman," ujar Hidayat ketika ditemui di Komisi VI DPR RI, Jakarta, Selasa (22/10/2013) malam.

Hidayat belum bisa menyebutkan secara rinci, siapa saja orang yang menduduki tiga jajaran Direksi baru PT Inalum.

Tapi, dalam pemilihan tiga jajaran Direksi tersebut, pemerintah akan mencari yang terbaik. Sehingga, kinerja PT Inalum berjalan baik untuk kedepannya.

Ia menjelaskan, jika pengambilalihan ini berjalan akan dilakukan dengan perlahan dan diupayakan tidak ada gonjang-ganjing sehingga perusahaan bisa berjalan sepenuhnya dan karyawan juga tetap bekerja. "Saat ini ada 2.000 karyawan Inalum yang tidak akan diganti," tegasnya.

Selain itu, para seluruh karyawan yang kini telah ada kedepannya akan mendapatkan pelatihan lebih agar semua mendapatkan masukan dan pemikiran yang lebih baik.

"Nanti manajemen yang baru akan rapat dengan pemerintah untuk melakukan penetapan. Saya sendiri sudah menyusun business plan juga untuk pegembangan dan perluasan tapi nanti itu aksi dari korporasi," ungkap Hidayat. (Dis/Nur)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini