Sukses

Setiap Liter Produksi CPO Bisa Serap Jutaan Tenaga Kerja

Pemerintah berupaya menggenjot produksi maupun konsumsi minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) dalam negeri.

Pemerintah berupaya menggenjot produksi maupun konsumsi minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) dalam negeri.

Hingga tahun 2030, pemerintah memasang target agresif dengan jumlah produksi CPO mencapai 50 juta ton per tahun.

Menteri Perdagangan, Gita Wirjawan mengungkapkan, pemerintah memiliki semangat industri dan lingkungan dalam pengolahan CPO. Ini yang perlu disosialisasikan kepada seluruh dunia, mengingat produk CPO Indonesia dianggap sebagai komoditas tidak ramah lingkungan.

"Perlu disuarakan di seluruh dunia bahwa Indonesia punya semangat industri dan lingkungan. Maka dari itu, saya hanya mempunyai dua pesan bagi masyarakat dan seluruh pihak terkait," papar dia saat acara peluncuran kendaraan go green di Westin Resort, Nusa Dua Bali, Jumat (4/10/2013).

Pesan pertama, kata dia, melihat konsumsi biodiesel yang semakin meningkat, produksi minyak kelapa sawit ke depan diharapkan ikut melonjak.

"Pada tahun 2020-2030, produksi CPO bisa menembus angka 50 juta ton per tahun atau mudah-mudahan bisa lebih dari itu. Sebab dengan kemungkinan saturation global demand, penggunaan biodiesel dalam negeri tentunya dapat meningkat," jelas Gita.

Pasalnya, dia melanjutkan, setiap liter biodiesel yang dihasilkan di Indonesia maka tercermin terhadap lapangan pekerjaan karena dapat menyedot jutaan tenaga kerja.

"Pesan kedua, sejak KTT APEC di Rusia pada tahun lalu, telah disepakati bahwa produk ramah lingkungan dapat dibungkus denan tarif yang minim. Jadi program ini telah dilebarkan kerangkanya dari Senior Officials Meeting (SOM) pada 2-3 hari lalu," lanjut dia.

Pertemuan dengan para menteri (minister) hari ini, tambah dia, akan menyuarakan kerangka baru tersebut bagi produk-produk yang menopang pengembangan CPO secara berkelanjutan sehingga dapat menurunkan angka kemiskinan," tutur Gita.(Fik/Sis/Nur)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini