Sukses

Suntikan Dana dan Tekan Impor Opsi Pulihkan Ekonomi RI

Menteri Keuangan (Menkeu) Chatib Basri mengungkapkan ada dua cara untuk memperbaiki defisit transaksi berjalan Indonesia.

Menteri Keuangan (Menkeu) Chatib Basri mengungkapkan ada dua cara untuk memperbaiki defisit transaksi berjalan (current account) Indonesia dan kondisi perekonomian dalam negeri.

Cara pertama dengan menaikkan ekspor dan menurunkan impor serta menyuntikkan dana hingga US$ 40 miliar.

"Di luar ada faktor internal, ada persoalan domestik membuat ekspektasi market terpengaruh, current account defisit, kalau address isu ini kita harus perbaiki current account, naikkan ekspor turunkan impor," kata Chatib di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (16/9/2013).

Chatib menambahkan, selain menaikkan ekspor dan menurunkan impor, cara lain dengan memperbaiki defisit transaksi berjalan melalui suntikan uang.

Melihat defisit transaksi berjalan Indonesia yang mencapai US$ 15 miliar, maka nilai dana suntikan yang dibutuhkan mencapai US$ 40 miliar.

"Opsi lain cari uang, uangnya ada. Pada 2008 kita siapkan ini. Kalau current account defisit US$ 15 miliar maka kita butuh US$ 30 miliar- US$ 40 miliar," ungkap Chatib.

Saat ini, lanjut dia, pemerintah telah mengambil opsi untuk memperbaiki defisit neraca berjalan, yaitu dengan menekan impor migas melalui kebijakan peningkatan campuran Bahan Bakar Nabati (BBN) pada Bahan Bakar Minyak (BBM).

"Dua kemungkinan impor migas dan non migas. Kalau impor non migas kebanyakan bahan baku dan barang modal kalau itu invesment kena,  ruang pemerintah mengutak-atik migasnya," tutup Chatib. (Pew/Nur)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini