Sukses

Tekan Konsumsi BBM, Jero Ngaku Pernah Minta Mobil Dibatasi

Produksi kendaraan bermotor yang semakin tinggi setiap tahun membuat Kementerian ESDM harus bekerja keras menyediakan bahan bakar.

Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik mengaku pernah meminta kepada Kementerian Perindutrian untuk mengurangi produksi kendaraan bermotor. Langkah tersebut dinilai bisa membuat konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) naik.

Jero mengungkapkan hal tersebut saat rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR di gedung DPR, Jakarta, Rabu (4/8/2013).

Dia mengeluhkan produksi kendaraan bermotor yang semakin tinggi setiap tahun membuat instansinya harus bekerja keras menyediakan BBM untuk memenuhi konsumsi kendaraan tersebut.

"Saya sudah minta Menteri Perindustrian, kalau setiap tahun ditambah mobil baru 1,2 juta, motor 9 juta semua makan BBM," kata Jero.
 
Jero mengungkapkan pernah meminta agar produksi kendaraan ditekan, sehingga dapat menkan konsumsi BBM. Namun ternyata produksi kendaraan tidak bisa ditekan. Pasalnya jika produksi dikurangi maka akan menimbulkan permasalahan baru yaitu bertambahnya pengangguran.

"Saya minta gimana bisa nggak ini, kalau dikurangi produksinya pengangguranlah muncul," tuturnya.

Sebagai solusinya, Jero pernah mengusulkan untuk membatasi penggunaan kedaraan berdasarkan tahun pembuatan. Sampai saat ini kendaraan di Indonesia selalu diproduksi namun tidak pernah dibatasi masa penggunaannya.

"Saya pernah usul mobil mati, tapi tahun 70 masih hidup mobilnya, diluar negeri 10 tahun mati, jadi ada yang lahir ada yang mati, ini lahir mulu," ungkap dia.

Selain itu, dirinya juga pernah membicarakan ke Menteri Perindustrian dan produsen kendaraan untuk menciptakan mobil dengan Bahan Bakar Gas, hal ini bertujuan untuk menekan penggunaan minyak sebagai bahan bakar.

"Saya sudah berbicara dengan Kementerian Perindustrian dan produsen, pikirkan nanti kalau keluarkan produk baru sudah pakai gas atau dual (bisa menggunakan BBM dan BBG), itu akan mempermudah kita kerja" tutupnya. (Pew/Nur)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini