Sukses

Bangun Fasilitas di Batam, Lion Incar Perawatan Pesawat Singapura

Maskapai penerbanganIndonesia Lion Air tengah membangun fasilitas perawatan/pemeliharaan pesawat di Batam senilai Rp 2,79 triliun.

Maskapai penerbanganIndonesia Lion Air tengah membangun fasilitas perawatan/pemeliharaan (Maintenance, Repair dan Overhaul) pesawat di Kota Batam bernilai US$ 250 juta (Rp 2,79 triliun). Lokasi tepatnya, di sebuah pulau berjarak 45 menit dari Singapura jika menggunakan kapal ferry.

Lion Technic, anak perusahaan Lion Group berencana membangun empat hanggar, sejumlah fasilitas perbaikan komponen dan mesin di Batam.

Presiden Lion Technic Romdani Adali Adang, seperti melansir Wall Street Journal, Sabtu (31/8/2013), mengatakan, keputusan membangun MRO di Batam juga didorong kedekatan wilayah antara Batam dan Singapura guna mempermudah perolehan suku cadang untuk fasilitas tersebut.

Dua hanggar pertama akan mulai difungsikan pada akhir tahun ini, sementara dua lainnya baru akan siap digunakan pada Juni 2014.

Masing-masing hanggar dapat menampung tiga pesawat berbadan kecil seperti jenis Boeing 737 atau satu pesawat berbadan besar seperti Boeing 747.

Saat fasilitas ini benar-benar selesai dibangun pada 2016, tak hanya pesawat Lion Air yang bisa menikmatinya. Lion Technic berharap fasilitas MRO di Batam dapat menjadi alternatif yang lebih murah bagi Singapura.

Pembangunan tersebut sejalan dengan rencana pemerintah untuk menarik sebagian bisnis serupa yang ramai di Singapura.

Selama ini, Bandara Changi Singapura merupakan pusat lalu lintas udara di Asia Tenggara dan menjadi lokasi pilihan sejumlah perusahaan dirgantara yang mendirikan berbagai fasilitas MRO selama beberapa dekade.

Negara tetangga tersebut memiliki lebih dari 100 perusahaan penerbangan dan diklaim memiliki seperempat dari total bisnis MRO di Asia. Ramainya bisnis penerbangan di Singapura tersebut, membuka peluang tersendiri untuk bisnis MRO di Batam.

Dalam upayanya untuk memberikan pelayanan pada sejumlah maskapai internasional, Lion membangun fasilitas tersebut sesuai dengan standar European Aviation Safety Agency (EASA) dan mencoba memperoleh sertifikat dari badan penerbangan Eropa tersebut.

Setelah berdiri, fasilitas di Batam tersebut akan mempekerjakan 2.000 pegawai dan menjadi salah satu fasilitas MRO terbesar.

Saat ini Lion Technic telah memiliki 2.500 pegawai untuk fasilitas serupa di Surabaya dan tengah membangun fasilitas yang lebih kecil di Manado.

Perusahaan tersebut juga berharap dapat memperoleh sertifikasi dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan. (Sis/Nur)


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini