Sukses

UMKM Laris Manis di MotoGP Mandalika 2025, Dirut Pertamina Cicipi Jajanan Lombok

Di tengah riuhnya ajang MotoGP di Pertamina Mandalika International Circuit, para pelaku UMKM ikut 'tancap gas' memperkenalkan produk unggulan daerah kepada penonton dari berbagai penjuru dunia.

Diterbitkan 05 Oktober 2025, 21:29 WIB
Share
Copy Link
Batalkan

Liputan6.com, Lombok - Tak hanya deru mesin motor yang memanaskan sirkuit, Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025 juga menghadirkan semangat luar biasa dari pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal. Di tengah riuhnya ajang MotoGP di Pertamina Mandalika International Circuit, para pelaku usaha ini ikut 'tancap gas' memperkenalkan produk unggulan daerah kepada penonton dari berbagai penjuru dunia.

Sebanyak 20 UMKM binaan Pertamina memeriahkan area festival di sekitar sirkuit. Dari kuliner khas Lombok, kerajinan tangan, tenun tradisional, hingga souvenir dan mutiara, semuanya tampil memikat dan menjadi buruan wisatawan domestik maupun mancanegara yang datang menyaksikan balapan.

Di sela kunjungannya ke area UMKM, Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, menyempatkan diri berinteraksi dengan para pelaku usaha lokal. Simon bahkan mencicipi langsung jajanan khas Lombok dan membeli sejumlah produk sebagai bentuk dukungan.

"Produk UMKM di sini luar biasa, kualitasnya sangat baik dan memiliki potensi besar untuk dikenal lebih luas," ujar Simon.

Menurut Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, partisipasi UMKM binaan ini menjadi bagian penting dari strategi Pertamina dalam menciptakan efek ekonomi berkelanjutan dari ajang balap dunia tersebut.

"Pertamina tidak hanya menjadi sponsor utama MotoGP Mandalika, tapi juga berperan dalam menggerakkan ekonomi rakyat. Tahun ini kami membawa 20 UMKM dari Lombok dan sekitarnya untuk berpartisipasi di area festival. Hasilnya sangat positif — sebagian besar produk sudah terjual habis hanya dalam dua hari pertama."

2 dari 2 halaman

Dari Kuliner hingga Kain Tenun

Produk yang paling banyak diminati antara lain kuliner lokal, perhiasan mutiara Lombok, dan kain tenun tradisional, yang menjadi incaran para wisatawan asing. Fadjar menilai, sambutan ini menunjukkan betapa besarnya potensi ekonomi daerah bila diberikan akses dan eksposur internasional.

"Melalui ajang seperti Pertamina Grand Prix of Indonesia, kami ingin menghadirkan energi yang tak hanya menggerakkan kendaraan, tetapi juga menggerakkan masyarakat," kata Fadjar.

Gelaran internasional yang berlangsung pada 3–5 Oktober 2025 ini tak hanya memperkuat posisi Lombok sebagai destinasi sport tourism dunia, tetapi juga menjadi panggung bagi produk lokal untuk bersinar di mata global.

EnamPlus