Sukses

44 Keluarga yang Biasa Tidur di Kolong Tol Pindah ke Rusun Rawa Buaya, Gratis 6 Bulan

Sebanyak 44 keluarga dipindahkan dari kolong jembatan dan kolong tol di Jalan Inspeksi Kanal Barat, Jelambar, ke Rusun Rawa Buaya. Seluruhnya tidak perlu membayar biaya sewa untuk 6 bulan pertama.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah mulai memindahkan warga yang tinggal di kolong jembatan dan kolong tol ke Rumah Susun Rawa Buaya, Jakarta Barat. Sebanyak 44 keluarga yang dipindahkan ke Rusun Rawa Buaya tak perlu membayar biaya sewa untuk 6 bulan pertama.

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono memimpim pemindahan sejumlah warga tersebut. Menurutnya, ini jadi langkah konkret agar masyarakat mendapat tempat tinggal yang layak.

"Kita harus tergerak untuk bisa mewujudkan hal-hal yang konkret seperti pemindahan masyarakat yang menghuni kolong jembatan, kolam jalan tol ke rumah susun yang tentunya semakin layak, semakin sehat, semakin bersih, dan tentunya semakin baik," kata AHY di Rusun Rawa Buaya, Jakarta Barat, Sabtu (30/11/2024).

Sebanyak 44 keluarga dipindahkan dari kolong jembatan dan kolong tol di Jalan Inspeksi Kanal Barat, Jelambar, ke Rusun Rawa Buaya. Seluruhnya tidak perlu membayar biaya sewa untuk 6 bulan pertama.

Diketahui, ada 2 tipe rusun berbeda yang diberikan kepada warga eks penghuni kolong tol. Yakni tipe 36 dan tipe 30. Untuk tipe 36 dikenakan biaya sewa Rp 550.000 per bulan, sedangkan tipe 30 dikenakan biaya sewa Rp 320.000 per bulan.

"Untuk biayanya, biaya di rusun ini tipe 36 (senilai) Rp 550-an ribu, jadi satu bulannya Rp 550 ribu," kata Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta, Marullah Matali.

"Warga yang baru pindah dari kolong jembatan dan kolong tol ini kita gratiskan selama 6 bulan. Kami yakin ketika mereka berada di sini selama 6 bulan mereka sudah bisa menghasilkan sesuatu," sambung dia.

 

2 dari 3 halaman

AHY Cs Pindahkan Warga ke Rusun Rawa Buaya

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memindahkan sejumlah warga yang tinggal di kolong tol dan kolong jembatan ke Rumah Susun Rawa Buaya, Jakarta Barat. Mirisnya, ada warga yang sudah puluhan tahun tinggal di tempat yang kurang layak tersebut.

Sebanyak 44 keluarga di kolong tol, Jalan Inspeksi Kanal Barat, Jelambar Baru dipindahkan ke Rusun Rawa Buaya. Beberapa keluarga itu bahkan sudah menghuni kolong tol belasan hingga puluhan tahun.

"Untuk pertama kalinya bagi saudara-saudara kita yang bukan hanya tahunan, bukan hanya belasan tahun, bahkan puluhan tahun, tiga generasi, hidup dengan penuh keterbatasan," kata AHY di Rusun Rawa Buaya, Jakarta Barat, Sabtu (30/11/2024).

"Kita-kita yang tidak pernah merasakan hidup di bawah kolong jembatan tentu tidak bisa pura-pura memahami bagaimana situasi," sambung dia.

AHY mengaku berkaca-kaca usai mendengar beberapa warga yang sudah tinggal puluhan tahun di kolong jembatan. Rasa cemas hingga takut disebut kerap timbul selama puluhan tahun.

"Pagi, siang, malam, dalam rasa cemas, takut, rasa tidak aman, dengan banyak sekali tantangan secara ekonomi. Tadi kalau kita dengarkan testimoni satu per satu, kita mungkin berkaca-kaca mata kita," ujar dia.

Dengan pemindahan warga ke Rusun Rawa Buaya yang lebih layak, AHY berharap bisa mengubah nasib keluarga tersebut kedepannya.

"Karena sekali lagi tentu sangat berat apa yang harus dihadapi oleh saudara-saudara kita tadi dan Alhamdulillah hari ini kita bisa menjadi bagian dari itikad mewujudkan kesejahteraan untuk seluruh rakyat Indonesia," sebut AHY.

 

3 dari 3 halaman

Ruang Hidup Lebih Baik

Lebih lanjut, AHY mengatakan pindahnya warga ke Rusun Rawa Buaya bisa meningkatkan kualitas hidup lingkungannya. Bukan sebatas pindah tempat tidur, tapi juga pekerjaan dan tempat ibadah yang lebih layak.

"Saya tentunya berharap, kita semua tentunya berharap, bukan hanya memindahkan tempat tidurnya, tapi memindahkan juga ruang untuk bisa bekerja, termasuk beribadah yang lebih baik lagi," kata dia.

Warga yang pindah juga bakal dibekali oleh pelatihan keterampilan kedepannya. Upaya tersebut diharapkan mampu meningkatkan kualitas hidup dan ekonominya.

"Harapannya tadi bukan hanya setelah ini pindah, tetapi bagaimana memiliki keterampilan untuk siap bekerja dan tidak kembali ke kolong jembatan," pungkas AHY.