Sukses

Israel dan Iran Saling Serang, Pertamina Jamin Stok BBM Aman hingga 40 Hari

Pasokan impor minyak mentah untuk BBM dan juga LPG tidak harus bergantung pada kawasan Timur Tengah saja. Pertamina telah mengamankan stok suplai migas, baik dari produksi dalam negeri maupun negara luar.

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) melalui PT Pertamina Patra Niaga menjamin punya kecukupan stok BBM dan LPG, di tengah konflik antara Israel dan Iran yang Tengah memanas di kawasan Timur Tengah.

Manager Media & Stakeholder Management Pertamina Patra Niaga Heppy Wulansari memastikan, pihaknya akan menjaga keamanan stok BBM berada di level 40 hari ke depan. Itu berlaku untuk berbagai jenis BBM subsidi dan non subsidi, baik Pertalite hingga Pertamax.

"Saat ini sih BBM untuk Pertalite di level sekitar 20 hari. Bahkan untuk Pertamax, Dexlite, semuanya tuh di level aman di atas 30-40 hari," ujar Heppy saat ditemui di Kantor BPH Migas, Jakarta, Jumat (19/4/2024).

"Jadi untuk stok saat ini sebenarnya tidak ada masalah. Dan kita juga untuk pengadaan BBM atau LPG juga sudah jangka panjang nih, jadi sekuritasnya sudah kita pastikan aman," tegasnya.

Menurut dia, suplai impor minyak mentah untuk BBM dan juga LPG tidak harus bergantung pada kawasan Timur Tengah saja. Pertamina pun telah mengamankan stok suplai migas, baik dari produksi dalam negeri maupun negara luar.

"Kita juga bisa mengambil dari negara-negara lain. Saat ini stok suplai BBM sudah diamankan dari produksi kilang dalam negeri, dan juga dari kargo di kawasan Asia," imbuh Heppy.

Soal harga, ia pun menyampaikan Pertamina saat ini tetap berkomitmen untuk mendukung kebijakan pemerintah, yang menetapkan harga BBM Pertamina tidak berubah hingga Juni 2024.

Kendati begitu, Pertamina Patra Niaga terus memonitor situasi yang berkembang dan mempengaruhi harga minyak dunia, dan juga komponen produksi dalam negeri.

"Dinamika harga yang fluktuatif di minyak dunia kan enggak hanya terjadi sekarang. Kemarin juga sempat terjadi saat perang Ukraina, itu juga sudah pernah kita lalui. Kita juga pasti punya mitigasi terkait kondisi-kondisi ini," ungkapnya.

"Jadi beberapa mitigasi seperti hedging nilai valas, efisiensi biaya distribusi, termasuk dimana kita mencari sumber LPG dan BBM yang paling optimum untuk saat ini," pungkas Heppy.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Israel Serang Iran, Pemerintah Bakal Beli Minyak dari Mozambik hingga Venezuela

Sebelumnya, pemerintah bersiap untuk mencari negara-negara penghasil minyak mentah baru. Menyusul, serangan balasan Israel ke Iran pada Jumat (19/4) pagi.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, sejumlah negara penghasil minyak di Afrika masuk dalam radar pemerintah. Salah satunya Mozambik yang terletak di Afrika Timur.

"Mungkin ada yang baru Mozambik. Kita itu harus jangka panjangnya," kata Arifin kepada awak media di Gedung Ditjen Migas, Jakarta, Jumat (19/4/2024).

Selain negara di Afrika, pemerintah juga menjajaki peluang impor minyak dari negara di kawasan Amerika Latin. Antara lain Guyana hingga Venezuela.

"Kita kalau lihat dari mapping-nya kan kita juga bisa lihat kalau dari beberapa Afrika kan tidak lewat. Kemudian juga dari Latin. Venezuela, yang baru Guyana," bebernya.

Selanjutnya, pemerintah terus mendorong produksi minyak dari dalam negeri. Antara lain   blok Cepu, Rokan Dalam, hingga Buton, Sulawesi.

"Itu juga jumlahnya cukup. Yang target yang dua sumur," bebernya.

Arifin menyebut, selama ini impor minyak UU untuk produk BBM Indonesia bergantung pada Singapura. Di susul India dan Malaysia.

"Bayangin, Singapura tidak punya-punya, tapi bisa ekspor BBM," tegasnya.

3 dari 4 halaman

Harga Minyak Melambung Lagi Usai Israel Serang Iran Kedua Kalinya

Harga minyak dunia melompat pada perdagangan di Asia, Jumat (19/4/2024). Hal ini setelah Israel kembali serang Iran memicu kekhawatiran perang di Timur Tengah.

Mengutip CNBC, Jumat pekan ini, seorang pejabat Amerika Serikat (AS) mengonfirmasi kepada NBC News kalau Israel sedang melakukan operasi di Iran. Israel melakukan serangan militer terbatas terhadap Iran. "Saat ini menilai efektivitas serangan tersebut dan kerusakan yang ditimbulkan,” ujar sumber kepada NBC News.

Harga minyak acuan menguat. Harga minyak Brent melesat 1,73 persen menjadi USD 88,62 per barel. Sementara itu, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) bertambah 1,75 persen menjadi USD 84,1 per barel.

Aset safe haven juga meningkat. Harga emas di pasar spot melonjak ke level tertinggi baru sepanjang masa di USD 2.411,09 per ounce. Sedangkan Yen menguat 0,45 persen menjadi USD 153,93.

Kantor Berita Iran Fars melaporkan ledakan terdengar di dekat bandara di Kota Isfahan, Iran. Selain itu, penerbangan ke bandara Teheran, Isfahan dan Shiraz telah ditangguhkan.

 

4 dari 4 halaman

Sikap Israel

Adapun situs pelacakan penerbangan Flight Radar 24 menunjukkan beberapa penerbangan dialihkan melalui wilayah udara Iran pada Jumat pagi, 19 April 2024.

Israel pada Minggu, 14 April 2024 berjanji untuk “menetapkan harga” dari Iran sebagai tanggapan atas serangan udara skala besar yang dilakukan akhir pekan lalu terhadap Israel.

Iran meluncurkan lebih dari 300 rudal dan drone serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya di Israel. “Dengan serangan nyata Israel terhadap Iran hari ini sebagai balasan atas serangan Iran terhadap Israel pada pekan lalu, kita sekarang hadapi perang panas antar negara secara langsung,” ujar Direktur Rapidan Energy, Clay Seigle 

“Babak ‘perang bayangan’ telah berakhir,” ia menambahkan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini