Sukses

Bermodal Rp 287 Miliar, Lokasi Lumpur Lapindo Bakal Disulap jadi Kawasan Geowisata

Kementerian PUPR melalui Pusat Pengendalian Lumpur Sidoarjo (PPLS) Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air terus melakukan program penanganan infrastruktur pengendalian semburan lumpur Lapindo di Sidoarjo, Jawa Timur

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Pusat Pengendalian Lumpur Sidoarjo (PPLS) Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air terus melakukan program penanganan infrastruktur pengendalian semburan lumpur Lapindo di Sidoarjo, Jawa Timur. Lokasi meluapnya lumpur tersebut rencananya bakal disulap menjadi kawasan geowisata.

Kepala Pusat Pengendalian Lumpur Sidoarjo T Maksal Saputra mengatakan, program penanganan infrastruktur dilanjutkan sesuai dengan tugas dan fungsi untuk memastikan penanganan kepada masyarakat yang terkena dampak.

"Perhatian pemerintah tidak berkurang, tetap menjadi prioritas untuk pengendalian lumpur Sidoarjo," tegas Maksal dalam siaran pers yang dirilis Kementerian PUPR, Rabu (27/3/2024).

Menurut dia, Kementerian PUPR sendiri mengalokasikan Rp 287 miliar untuk penanganan kegiatan utama berupa pengaliran lumpur ke Kali Porong kurang lebih mencapai 20 juta kubik per tahun.

Kemudian, melakukan peningkatan tanggul penahan lumpur dan yang telah dilaksanakan kurang lebih mencapai 2 km per tahun serta pembangunan 10 embung secara bertahap.

"Tanggul tipe urugan homogen dengan panjang 11 kilometer (km), lebar puncak tanggul mencapai 5 meter, dan luas waduknya mencapai 5.557,848 m2 (557,7 hektar). Selain itu, tanggul tersebut memiliki kapasitas tampung 44.622.788 m2," terangnya.

Kawasan Geowisata

Maksal menambahkan, upaya pengembangan wilayah Kementerian PUPR melalui PPLS merencanakan kawasan yang sudah dibebaskan menjadi kawasan geowisata.

"Tujuannya yaitu menumbuhkan potensi ekonomi masyarakat setempat, pengembangan ekonomi daerah sekitar, sebagai upaya konservasi dan edukasi," imbuh dia.

Kawasan geowisata ini nantinya akan terbagi menjadi beberapa zona, yakni zona anjungan pusat semburan, zona musium lumpur sidoarjo, zona green house dan autbond, zona embrio musium, zona pemanfaatan lumpur, zona sport, zona Ruang Terbuka Hijau (RTH), zona kolam tampung dan konservasi fauna, dan zona RTH perairan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Temuan Harta Karun Raksasa di Indonesia sepanjang 2023, ini Dia!

Indonesia ternyata menyimpan harta karun dalam jumlah yang besar. Sepanjang 2023 ini, ditemukan berbagai harta karun dalam jumlah raksasa yang mampu mendongkrak ekonomi Indonesia.

Harta karun tersebut dalam berbagai jenis seperti minyak dan gas, litium hingga mineral kritikal. Penemuan harta karun ini diberbagai tempat seperti di Bekasi, Lapindo hingga Andaman.

Berikut ini rangkuman berbagai penemuan harta karun karun saksasa di Indonesia seperti dirangkum Liputan6.com pada Minggu (31/12/2023):

1. Menko Luhut Ungkap Indonesia Punya Harta Karun Litium Raksasa

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan, salah satu wilayah di Indonesia menyimpan harta karun litium raksasa. Diharapkan dengan adanya sumber litium jumbo ini bakal mendukung produksi kendaraan listrik di dalam negeri.

“Saya baru dapat laporan kemarin ditemukan sumber litium yang besar sekali di Indonesia,” kata Luhut dikutip dari Antara, Sabtu (23/12/2023).

Sayangnya, Menko Luhut belum mau mengungkapkan detail dimana temuan harta karun litium tersebut berada dan juga seberapa besar daerah tersebuut menyimpan sumber litium.

Luhut menyebutkan dengan temuan tersebut maka Indonesia memiliki salah satu komponen penting dalam pengembangan kendaraan listrik dan dapat mengurangi ketergantungan dari negara lain.

“Tadinya litium paling takut, kita mau cari dari Australia, sekarang kita punya dan sumbernya besar sekali,” katanya pula.

Dengan temuan itu, maka melengkapi potensi sumber daya lama khususnya untuk pengembangan kendaraan listrik yang dimiliki Indonesia yakni nikel dan kobalt.

Ada pun litium merupakan salah satu komponen bahan baku baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV).

 

3 dari 4 halaman

2. SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan Harta Karun Raksasa di Andaman

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dan Mubadala Energy menemukan harta karun gas dengan raksasa dari sumur Eksplorasi Layaran-1, Kontrak Kerja Sama (KKS) South Andaman. Lokasi harta karun gas tersebut sekitar 100 kilometer lepas pantai Sumatera bagian utara, Indonesia.

Mubadala Energy merupakan perusahaan energi internasional yang berkantor pusat di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Mubadala Energy adalah operator KKS Gross Split South Andaman dan ini merupakan sumur dalam pertama yang dioperasikan perusahaan, yang dibor hingga kedalaman 4.208 meter pada kedalaman air laut 1.207 meter.

Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto menyampaikan apresiasi atas penemuan gas besar di South Andaman yang dioperasikan oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Mubadala Energy.

“Atas nama SKK Migas, saya menyampaikan terima kasih atas kerja keras dan dedikasi yang kuat yang ditunjukkan oleh Mubadala Energy dalam melakukan pengeboran di laut dalam," jelas dia dalam keterangan tertulis, Rabu (20/12/2023).

"Saya sampaikan selamat atas keberhasilan Mubadala Energy yang telah berhasil menemukan cadangan gas dalam jumlah besar”, tambah Dwi.

Di sumur tersebut ditemukan kolom gas (gas column) yang luas dengan ketebalan lebih dari 230 meter di Oligocene sandstone reservoir. Akuisisi data lengkap termasuk wireline, coring, sampling dan production test (DST) telah dilakukan. Sumur dengan sukses mengalirkan kualitas gas yang sangat baik dengan kapasitas 30 mmscf/d.

Penemuan cadangan gas (gas resources discovery) besar ini adalah sejalan dengan target Pemerintah Indonesia untuk mencapai target produksi minyak bumi sebesar 1 Juta Barel per Hari (BOEPD) dan gas bumi sebesar 12 Miliar Gas Standar Kaki Kubik per Hari (BSCFD) di tahun 2030.

 

4 dari 4 halaman

3. Ada Harta Karun Migas di Tambun Bekasi, Segini Jumlahnya

PT Pertamina (Persero) melalui anak usaha, PT Pertamina EP (PEP) Regional Jawa Subholding Upstream Pertamina menemukan dua sumur migas baru dari hasil eksplorasi di Provinsi Jawa Barat.

Kedua sumur minyak tersebut yakni East Akasia Cinta (EAC)-001 di wilayah kerja PEP Jatibarang Field, Kabupaten Indramayu dan Sumur East Pondok Aren (EPN)-001 di wilayah kerja PEP Tambun Fild, Kabupaten Bekasi.

"Pengeboran ini menjadi salah satu pionir dalam pembuktian konsep eksplorasi yang berbeda untuk menemukan serta membuka potensi akumulasi migas yang baru di area onshore Jawa Barat Utara," kata VP Explorations Pertamina EP, Indra Yuliandri dalam keterangannya dikutip, Rabu (20/12).

Indra menyebut, penemuan sumber migas baru di Tambun, Bekasi ditajak pada 18 Agustus 2023 lalu yang menyasar target reservoir Carbonate Formasi Lower Cibulakan.

Penemuan ini berhasil mengalirkan minyak dan gas pada DST kedua dengan rate minyak sebesar 402 BOPD (barrels of oil per day/barel minyak per hari) dan rate gas mencapai 1,09 MMSCFD (Million Standard Cubic Feet per Day of gas/standar juta kaki per kubik) di kedalaman 2.590 mMD.

Sementara itu, penemuan sumber migas baru di Indramayu melalui Uji Alir Produksi (Drill Stem Test/DST) diperoleh hasil laju alir minyak sebesar 30 BOPD (barrels of oil per day/barel minyak per hari), dan gas mencapai 2,08 MMSCFD (Million Standard Cubic Feet per Day of gas/standar juta kaki per kubik), dan kondensat setara 15,05 BCPD.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.