Sukses

259 Ribu Mobil Bakal Merayap di Jalan Tol pada Puncak Arus Mudik 6 April 2024

Puncak arus mudik akan terjadi pada 6 April 2023 atau H-4 Idul Fitri 1445 H. Lonjakan akan terjadi di empat Gerbang Tol (GT) Utama, yaitu GT Cikampek Utama dan GT Kalihurip Utama (arah Trans Jawa dan Bandung), GT Ciawi (arah Puncak), dan GT Cikupa (arah Merak).

Liputan6.com, Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk memprediksi peningkatan arus lalu lintas pada periode mudik Lebaran 2024. Perkiraannya, ada sekitar 259 ribu kendaraan yang melintas di jalan tol sekitar DKI Jakarta pada puncak arus mudik.

Corporate Communication & Community Development Group Head Jasa Marga Lisye Octaviana menjelaskan, puncak arus mudik akan terjadi pada 6 April 2023 atau H-4 Idul Fitri 1445 H. Lonjakan akan terjadi di empat Gerbang Tol (GT) Utama, yaitu GT Cikampek Utama dan GT Kalihurip Utama (arah Trans Jawa dan Bandung), GT Ciawi (arah Puncak), dan GT Cikupa (arah Merak).

 

"Prediksi puncak arus mudik jatuh pada H-4 Hari Raya Idul Fitri 1445 H atau pada hari Sabtu, 6 April 2024, dengan lalu lintas mencapai 259 ribu kendaraan di empat gerbang tol utama, naik 66,8 persen terhadap normal," ungkap Lisye dalam keterangannya, Kamis (21/3/2024).

 

Sementara itu, untuk prediksi puncak arus balik akan jatuh pada H+5 atau Senin, 15 April 2024 dengan lalu lintas mencapai 300 ribu kendaraan di empat gerbang tol utama, naik hingga 131 persen terhadap normal.

Dia menjelaskan, adanya lonjakan kendaraan yang melintas di Jalan Tol Trans Jawa dan Bandung tersebut, menitik berarkan perhatian pada KM 66 Jalan Tol Jakarta-Cikampek. Titik ini merupakan pertemuan kendaraan menuju/dari Bandung dan Cikampek menuju/dari Jakarta.

"Hal ini dapat terlihat dari jumlah volume lalu lintas di titik ini yang diprediksi meningkat hingga 118 persen pada puncak arus mudik dan 117 persen pada puncak arus balik,” imbuh Lisye.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Antisipasi Daerah Pariwisata

Menurutnya, tidak hanya mengantisipasi yang menjadi jalur mudik, sejumlah daerah tujuan pariwisata juga harus diantisipasi oleh pengguna jalan. Misalnya, di wilayah Jabotabek yang menuju arah Bogor dan Puncak.

Lalu, wilayah Jawa Tengah di GT Kalikangkung sebagai gerbang tol utama kendaraan masuk ke arah Semarang dan sekitarnya. Serta wilayah Jawa Timur di GT Warugunung sebagai gerbang tol utama kendaraan masuk ke arah Surabaya, Malang dan sekitarnya.

“Peningkatan mobilisasi ini tentunya akan diantisipasi oleh Jasa Marga dengan mengoptimalkan seluruh pelayanan, baik dari sisi petugas maupun seluruh armada operasional yang didukung oleh koordinasi intens dengan stakeholder lintas sektoral,” urai Lisye.

3 dari 4 halaman

Cara Menyusun Barang Bawaan di Mobil saat Mudik Lebaran Agar Efektif

Sebelumnya, Mudik ke kampung halaman sudah menjadi tradisi sebagian masyarakat Indonesia. Menggunakan mobil sebagai alat transportasi, juga masih jadi pilihan banyak orang karena memang lebih praktis dibanding naik angkutan umum seperti bus atau kereta.

Namun biasanya, yang jadi permasalah ketika membawa mobil pribadi untuk mudik, adalah barang bawaan yang banyak. Meskipun begitu, barang-barang tersebut memang tetap harus tersusun dengan rapi dan tidak mengganggu kenyamanan saat berkendara.

Berikut 5 teknik penyimpanan dan tata cara menyusun barang bawaan agar tetap efektif, seperti diberikan oleh Hariadi, Asst to Service Dept Head PT Suzuki Indomobil Sales (SIS):

1. Mengoptimalkan prinsip Center of Gravity

Sebelum melakukan perjalanan mudik bersama keluarga, pemilik kendaraan dapat mengatur barang-barang bawaan dengan meletakkan barang dengan bobot paling berat dan dimensi paling besar di bagian paling bawah.

Kemudian, baru disusul dengan barang yang ukurannya lebih ringan yang dapat ditumpuk di atasnya.

Hal ini untuk menghindari kerusakan barang akibat tertumpuk benda berbobot lebih berat karena adanya gaya gravitasi.

2. Pastikan beban seimbang antara sisi kanan dan kiri

Selain memperhatikan tata letak barang secara vertikal mulai dari yang dimensi besar di bagian bawah kemudian ditumpuk dengan dimensi yang lebih kecil di atasnya, pengendara juga perlu memperhatikan tata letak barang secara horizontal.

Dalam meletakan barang dan koper, keseimbangan antara beban di sisi kanan mobil harus kurang lebih disamakan dengan beban di sisi kiri mobil.

4 dari 4 halaman

Sebelumnya,Mudik ke kampung halaman sudah menjadi tradisi sebagian masyarakat Indonesia. Menggunakan mobil sebagai alat transportasi, juga masih jadi pilihan banyak orang karena memang lebih praktis dibanding naik angkutan umum seperti bus atau kereta. Namun biasanya, yang jadi permasalah ketika membawa mobil pribadi untuk mudik, adalah barang bawaan yang banyak. Meskipun begitu, barang-barang tersebut memang tetap harus tersusun dengan rapi dan tidak mengganggu kenyamanan saat berkendara. Berikut 5 teknik penyimpanan dan tata cara menyusun barang bawaan agar tetap efektif, seperti diberikan oleh Hariadi, Asst to Service Dept Head PT Suzuki Indomobil Sales (SIS): 1. Mengoptimalkan prinsip Center of Gravity Sebelum melakukan perjalanan mudik bersama keluarga, pemilik kendaraan dapat mengatur barang-barang bawaan dengan meletakkan barang dengan bobot paling berat dan dimensi paling besar di bagian paling bawah. Kemudian, baru disusul dengan barang yang ukurannya lebih ringan yang dapat ditumpuk di atasnya. Hal ini untuk menghindari kerusakan barang akibat tertumpuk benda berbobot lebih berat karena adanya gaya gravitasi. 2. Pastikan beban seimbang antara sisi kanan dan kiri Selain memperhatikan tata letak barang secara vertikal mulai dari yang dimensi besar di bagian bawah kemudian ditumpuk dengan dimensi yang lebih kecil di atasnya, pengendara juga perlu memperhatikan tata letak barang secara horizontal. Dalam meletakan barang dan koper, keseimbangan antara beban di sisi kanan mobil harus kurang lebih disamakan dengan beban di sisi kiri mobil.

Dalam mengatur posisi barang, pengendara harus memperhatikan posisi barang sebisa mungkin rapat ke bagian body mobil bagian kanan dan kiri, serta tidak menyisakan ruang kosong yang dapat menyebabkan barang bergeser.

Adanya pergeseran barang dapat menimbulkan kerusakan karena goncangan atau gesekan antar barang.

4. Pertimbangkan muatan barang dengan daya muat mobil

Pengendara harus mempertimbangkan muatan barang yang dibawa, yang ditambahkan dengan berat penumpang juga. Beban tersebut dibandingkan dengan daya muat mobil dan usahakan tidak melebihi beban maksimum mobil.

5. Gunakan pengikat seperti bracket atau jaring

Setelah menerapkan empat poin sebelumnya, pengendara juga dapat menggunakan pengikat tambahan seperti tali atau jaring untuk memastikan barang yang ada di bagasi mobil semakin tidak mudah bergeser atau berpindah tempat.

Selain karena mudah rusak, barang-barang yang mudah bergeser di bagasi mobil berpotensi menjadi tercampur berantakan serta dapat mencelakai kondisi bagasi karena gesekan yang mengakibatkan lecet di interior mobil.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.