Sukses

Asiknya Jadi Karyawan di Perusahaan Korsel, Melahirkan Dibayar Rp 1,1 Miliar

Perusahaan konstruksi yang berbasis di Seoul, Booyoung Group berencana membayar karyawannya sebesar 100 juta won atau setara Rp. 1,1 miliar, setiap kali mereka melahirkan bayi.

Liputan6.com, Jakarta Sebuah perusahaan di Korea Selatan siap membayar jutaan dolar untuk membantu memperbaiki tingkat kelahiran yang rendah di negara itu.

Melansir CNN Business, Rabu (7/2/2024) perusahaan konstruksi yang berbasis di Seoul, Booyoung Group berencana membayar karyawannya sebesar 100 juta won atau setara Rp. 1,1 miliar, setiap kali mereka melahirkan bayi.

Perusahaan juga akan menggelontarkan dana 7 miliar won atau Rp. 83 miliar secara tunai kepada 70 karyawan yang telah memiliki anak sejak tahun 2021, menurut keterangan perusahaan tersebut.

Manfaat ini tersedia baik untuk karyawan laki-laki dan perempuan.

Dengan angka 0,78 pada tahun 2022, Korea Selatan memiliki tingkat kesuburan terendah di dunia, yang menunjukkan jumlah rata-rata anak, dan rasio tersebut diperkirakan akan turun lebih jauh menjadi 0,65 pada tahun 2025, menurut perkiraan resmi dari Statistik Korea.

Bom Waktu Demografis

Data ini menggarisbawahi bom waktu demografis yang dihadapi Korea Selatan dan negara-negara di Asia Timur lainnya, karena masyarakat mereka mengalami penuaan yang cepat hanya dalam beberapa dekade setelah industrialisasi yang dramatis.

Banyak negara Eropa juga menghadapi populasi menua, namun kecepatan dan dampak perubahan tersebut dapat dimitigasi oleh imigrasi.

Namun negara-negara seperti Korea Selatan, Jepang dan China menghindari imigrasi massal untuk mengatasi penurunan populasi usia kerja.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Dukungan Finansial

Ketua Booyoung Group Lee Joong-keun mengatakan, perusahaannya menawarkan dukungan finansial langsung kepada karyawannya untuk membantu meringankan beban keuangan dalam membesarkan anak.

Karyawan dengan tiga anak akan diberikan pilihan untuk memilih antara menerima 300 juta won dalam bentuk tunai atau perumahan sewa, jika pemerintah menyediakan lahan untuk konstruksi, tambahnya di sebuah acara perusahaan.

“Saya berharap kami akan diakui sebagai perusahaan yang berkontribusi dalam mendorong kelahiran… dan mengkhawatirkan masa depan negara ini,” kata Lee Joong-keun kepada karyawannya.

Booyoung Group didirikan pada tahun 1983 dan sejak itu telah membangun lebih dari 270,000 rumah, menurut situs web perusahaan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.