Sukses

Inisiatif Energi, Lippo Karawaci Pangkas Konsumsi Listrik Penerangan 60% dan Sistem Pendingin 30%

Lippo Karawaci pun mendorong unit bisnis dalam mengoptimalkan kinerja energi pada operasi mereka melalui peningkatan aset dan penggantian sistem bangunan lama, seperti penerangan, pendingin, dan pemanas air.

Liputan6.com, Jakarta - PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) menerapkan strategi efisiensi dan penghematan energi di semua aset properti melalui inisiatif pemeliharaan aset dan praktik berkelanjutan.

Group CEO Lippo Karawaci John Riady mengatakan, Lippo Karawaci telah menerapkan berbagai inisiatif energi untuk mengurangi jumlah emisi gas rumah kaca (GRK) sekaligus menghasilkan penghematan pengeluaran biaya. Lippo Karawaci juga terus menguji inisiatif dan solusi baru melalui program percontohan.

Apabila terbukti berhasil, Lippo Karawaci akan menerapkannya di seluruh portofolio aset.

"Pendekatan ini memungkinkan Lippo Karawaci untuk tetap fleksibel terhadap perubahan kondisi operasional dan kemajuan teknologi," kata dia dalam keterangan tertulis, Selasa (23/1/2024).

Di samping itu, Lippo Karawaci juga melanjutkan upaya mengejar sertifikasi bangunan hijau untuk aset baru atau aset yang ditingkatkan dengan menggabungkan teknologi dan praktik hemat energi. Melalui penghijauan gedung, perseroan bertujuan untuk mengubah pengelolaan aset secara holistik guna meningkatkan penggunaan energi serta pengelolaan air dan limbah.

Lippo Karawaci pun mendorong unit bisnis dalam mengoptimalkan kinerja energi pada operasi mereka melalui peningkatan aset dan penggantian sistem bangunan lama, seperti penerangan, pendingin, dan pemanas air.

"Hasilnya, Lippo Karawaci sukses mengurangi konsumsi listrik untuk penerangan sebanyak 60% dan lebih dari 30% untuk inisiatif pengoptimalan sistem pendingin karena peningkatan kinerja energi," kata John.

Selain inisiatif pemeliharaan aset yang berperan penting dalam penghematan energi, perseroan juga menerapkan serangkaian praktik berkelanjutan untuk mempromosikan konservasi energi di properti Lippo Karawaci. Manajemen gedung dan tim operasional Lippo Karawaci memantau dengan cermat pengaturan energi dan kinerja sistem operasional, termasuk dengan menganalisis penggunaan utilitas secara rutin untuk memastikan bahwa konsumsi energi tetap berada dalam parameter yang diinginkan.

Di luar kendali operasional langsung, LPKR pun mendorong penyewa dan pengunjung untuk menerapkan praktik berkelanjutan.

Lippo Karawaci sendiri menargetkan pengurangan 35% intensitas emisi bangunan pada tahun 2035 dari baseline tahun 2019. Lippo Karawaci juga telah menetapkan target pencapaian pengurangan intensitas emisi bangunan sebesar 15% pada 2030. Melalui target yang ditetapkan, Lippo Karawaci berkomitmen untuk mendukung upaya pengurangan emisi global dan transisi menuju masa depan yang berkelanjutan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Strategi Lippo Karawaci Terapkan Konsep Eco-Living

Sebelumnya, PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR), berkomitmen mengembangkan ruang terbuka hijau (RTH) di setiap kawasan properti perseroan.

Group CEO Lippo Karawaci John Riady menyampaikan, perusahaan mendukung keanekaragaman hayati dengan mengintegrasikan konsep “eco-living” ke kawasan perseroan.

 "Lippo Karawaci juga berusaha menciptakan keseimbangan yang harmonis antara ruang terbuka hijau dan pemandangan alam yang asri, sehingga memungkinkan penghuni dan masyarakat umum untuk menikmati lingkungan hidup yang indah dan sehat," kata dia, Kamis (18/1/2024). 

Salah satu bidang yang menjadi fokus utama Lippo Karawaci adalah peremajaan ruang terbuka hijau. Upaya tersebut termasuk mengubah bidang tanah kosong menjadi taman umum serta pemeliharaan rutin dan penataan ruang.

Upaya ini berfungsi memperindah kawasan sekitar, membuat kota lebih sejuk, dan meningkatkan kualitas udara.

Selama bertahun-tahun, Lippo Karawaci telah menanam lebih dari 160 ribu pohon di tiga kawasan, yaitu di Lippo Village, Lippo Cikarang, dan di Tanjung Bunga. Pada tahun 2022, Lippo Karawaci juga membuka lebih dari 12.400 m2 ruang terbuka hijau baru dan mengembangkan 39 taman.

3 dari 3 halaman

Program Relokasi Pohon

Fasilitas pembibitan tanaman di Lippo Village sendiri merupakan rumah bagi sekitar 20 ribu tanaman dari 101 spesies tanaman berbeda yang digunakan dalam lanskap wilayah GrupLippo Karawaci.

Pada tahun 2022, Grup Lippo Karawaci menghabiskan total Rp 17 miliar untuk kegiatan tata ruang guna memelihara keasrian kawasan.  

Pada tahun 2022, Lippo Karawaci juga memulai Program Relokasi Pohon untuk memindahkan sementara pohon yang ada di area pengembangan ke fasilitas pembibitan tanaman, untuk terus dirawat sebelum menanamnya kembali setelah pekerjaan pembangunan selesai.

Di tahap percontohan program ini, Lippo Karawaci berhasil merelokasi sekitar 200 pohon dan akan meneruskan relokasi pohon saat diperlukan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.