Sukses

43 PLTU Terapkan Teknologi Subtitusi Batu Bara, Pangkas Emisi 941,9 Ribu Ton CO2

Subholding PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) telah menerapkan teknologi subtitusi batu bara di 43 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dengan biomassa sepanjang tahun 2023.

Liputan6.com, Jakarta Subholding PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) telah menerapkan teknologi subtitusi batu bara di 43 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dengan biomassa sepanjang tahun 2023. Hal ini meningkatkan serapan energi hijau tersebut menjadi 1 juta ton atau tumbuh 71 persen dibandingkan tahun 2022 sebesar 585 ribu ton.

Direktur Utama PLN EPI Iwan Agung Firstantara mengatakan, penggunaan biomassa di pembangkit dengan teknologi co-firing ini mampu mengurangi penggunaan batu bara di pembangkit sekitar 1-3 persen. Selain bisa menggantikan ketergantungan atas energi fosil secara bertahap, penggunaan biomassa juga mampu menurunkan emisi.

"Dengan teknologi co-firing, 43 pembangkit yang ada mampu mengurangi emisi hingga 941,9 ribu ton co2," kata Iwan, Selasa (16/1/2024).

Iwan menjelaskan, penggunaan biomassa juga terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada 2021, serapan biomassa baru 290 ribu ton. Pada tahun 2022 naik menjadi 450 ribu ton dan tahun 2023 tumbuh menjadi 870 ribu ton.

"Hingga tahun 2025, kebutuhan biomassa bisa mencapai 10,2 juta ton dengan implementasi co-firing di 52 PLTU PLN Grup," tutur Iwan.

Menurut Iwan nantinya, presentase penggunaan biomassa yang sebelumnya pada saat ini baru berkisar 3 persen terus tumbuh hingga 12 persen di setiap pembangkit. Upaya ini juga sekaligus mendorong target bauran energi hingga 23 persen pada tahun 2025.

Biomassa sebagai bauran energi terbukti dengan produksi energi bersih yang bisa dihasilkan. Energi bersih yang dihasilkan dari biomassa pada tahun 2023 mencapai 1 Terawatt Hour (TWh). Produksi energi bersih pun tumbuh hingga lebih dari 77 persen dari realisasi tahun 2022 sebesar 575 GWh.

Iwan mengungkapkan, sebagai subholding yang menjaga rantai pasok energi untuk pembangkit, PLN EPI akan terus menjaga pasokan dan kualitas dari bahan baku.

"Kami sebagai subholding yang menjamin rantai pasok energi primer ke pembangkit melakukan best effort untuk bisa menjaga keandalan listrik," tegas Iwan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Terangi IKN, Pemerintah Bangun PLTS 50 MW di Sepaku

Pemerintah akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 50 megawatt (MW) di Ibu Kota Nusantara (IKN). PLTS tersebut akan dibangun di atas lahan seluas 100 hektar di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

PLTS ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan listrik di IKN Nusantara sebesar 10%. Dengan begitu, komitmen untuk mewujudkan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang hijau dan ramah lingkungan bisa tercapai bertahap.

"Untuk proyek Green City IKN, sudah dilaksanakan antara lain PLTS 10 MW yang Commercial Operations Rate (COD) bulan depan, kemudian juga PLTS 40 MW ini akan COD di pertengahan 2024," ujar Arifin dikutip dari keterangan tertulis, Selasa (16/1/2024).

Pembangunan PLTS 50 MW ini merupakan bagian dari rencana pemerintah untuk mengembangkan energi baru dan terbarukan (EBT) di IKN Nusantara. Pemerintah menargetkan IKN Nusantara dapat menggunakan EBT sebesar 80% dari total kebutuhan listriknya pada tahun 2045.

Arifin menjelaskan, selain pembangunan PLTS juga akan dibangun gardu induk berkapasitas 50 MW yang akan digunakan sebagai sumber pasokan listrik saat pembangunan PLTS berjalan di IKN.

"Kemudian juga akan dipasang gardu induk 50 MW dan transmisinya untuk bisa memfasilitasi dampak adanya produksi dari PLTS tersebut," ujar Arifin.

Sebagai sumber listrik utama ramah lingkungan untuk IKN, PLN juga telah menyediakan infrastruktur pengisian daya kendaraan listrik (SPKLU) di IKN Nusantara untuk penggunaan kendaraan listrik sebagai sarana transportasi utama di ibukota baru.

Selain itu, sumber energi bersih yang akan digunakan untuk memasok IKN yaitu dengan penggunaan gas bumi. Hal ini terlihat dari adanya Skema Komersial Gas Bumi IKN yang disetujui Kementerian ESDM dan Pertamina Group pada Rapat Jaringan Gas IKN di Sentul pada 1 September 2023.

3 dari 4 halaman

Jokowi Akan Groundbreaking 11 Proyek IKN 17 Januari 2024, Apa Saja?

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) direncakan akan melakukan proses peletakan batu pertama, atau groundbreaking ke-IV untuk 11 proyek di IKN pada 17 Januari 2024.

Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN Agung Wicaksono mengatakan, proses groundbreaking tersebut telah dipetakan Jokowi tepat 7 bulan sebelum digelarnya upacara HUT RI ke-79 di 17 Agustus 2024.

"Tepat 7 bulan sebelumnya akan dilakukan groundbreaking ke-IV. Kita akan semakin kencang, gaspol, tepati janji untuk membangun IKN," ujar Agung dalam sesi konferensi pers virtual, Selasa (16/1/2024).

Tak hanya Jokowi, Menteri BUMN Erick Thohir besok juga direncanakan hadir dalam pelaksanaan groundbreaking ke-IV di IKN. Pasalnya, ada dua proyek BUMN yang bakal dimulai, yakni Nusantara Logistic Hub oleh PT Pos Indonesia (Persero) dan Studio Siaran Radio di IKN oleh RRI.

"Pak Erick Thohir juga besok akan hadir. Ada dua BUMN yg besok akan berperan, PT pos logistik dan RRI. Kalau tidak akan aral melintang, besok pak Presiden akan bicara kepada bangsa Indonesia melalui siaran radio untuk pertama kalinya di IKN," ungkapnya.

4 dari 4 halaman

APBN dan Non-APBN

Selanjutnya, ada empat proyek yang berasal dari alokasi APBN yang bakal groundbreaking 17 Januari 2024 besok. Sebanyak tiga diantaranya dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), yakni Kantor Otorita IKN, Masjid Negara dan Memorial Park. Sementara satu lainnya yakni Kantor Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

"Yang APBN ada tiga. Pertama yg bersejarah, Kantor OIKN akan dibangun. Dan juga dari PUPR bangun dua yanh monumental. Pertama masjid negara di IKN Nusantara mulai besok, dan memorial park, beranda Nusantara," papar Agung.

Sisanya, ada empat proyek milik swasta yang akan groundbreaking besok, yaitu area pergudangan oleh SUN Hub, hotel bintang 5 milik Jambuluwuk, Green Pesantren sebagai pilot project reforestasi, dan Nusantara Warehouse Park oleh perusahaan Kalimantan PT Wulandari Bangun Laksana.

"SUN Hub dan Nusantara Warehouse Park menunjukan memang logistik jadi tema di groundbreaking kali ini bersama Pos Indonesia. Hotel juga terus bertambah. Kali ini ada hotel bintang 5 lagi dari Jambuluwuk Group bekerjasama dengan Badan Usaha Otorita juga," tuturnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini