Sukses

RMK Energy Kerja Sama Jual Beli Batu Bara dengan Atlas Resources, Nilainya Capai 600K MT

RMK Energy akan melakukan transaksi jual beli secara FOB barge batu bara yang dihasilkan dari area konsesi pertambangan batu bara milik PT Gorby Putra Utama (GPU) yang merupakan anak usaha dari Atlas Resources di Desa Beringin Makmur 2.

Liputan6.com, Jakarta - PT RMK Energy Tbk (RMKE) melalui anak usahanya PT Royaltama Multi Komoditi Nusantara (RMKN) menjalin kerja sama dengan PT Atlas Resources Tbk (ARII) melalui anak usaha PT Gorby Putra Utama (GPU). Kerja sama ini merupakan transaksi jual beli batu bara dengan mekanisme Kerja Sama Operasional (KSO) dan offtake.

ARII merupakan salah satu produsen batu bara di Indonesia yang memiliki lahan konsesi yang secara keseluruhan mencapai luas lebih dari 200.000 Ha. Kegiatan eksplorasi maupun produksi batu bara dikoordinasikan melalui 6 hub salah satunya adalah Hub Mutara. Pengelolaan Hub Mutara ini dilakukan oleh entitas anak usaha Perseroan salah satunya GPU yang memiliki lahan 4.395 Ha.

"Dengan kolaborasi ini, RMKE dan ARII dapat meningkatkan kinerja operasionalnya dengan fasilitas yang dibangun oleh RMKO melalui investasi dari Rantai Mulia Kencana. Melalui kerja sama ini, RMKE dapat meningkatkan pendapatannya dari segmen penjualan batu bara," kata Direktur Utama PT RMK Energy Tbk, Vincent Saputra dalam keterangan resmi, Senin (25/3/2024).

Dalam perjanjian kerja sama tersebut, RMKE akan melakukan transaksi jual beli secara FOB barge batu bara yang dihasilkan dari area konsesi pertambangan batu bara milik GPU di Desa Beringin Makmur 2 Kecamatan Rawas Ilir Kabupaten Musi Rawas Utara Provinsi Sumatera Selatan.

Batu bara yang diperjualbelikan sebesar 600K MT atau sebesar 50K MT batu bara per bulan yang dikirim melalui Jetty Sriwijaya Bara Logistic, Desa Pulai Gading, Kecamatan Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.

 

“Kami akan melanjutkan kolaborasi seperti ini ke depannya dengan memberikan solusi logistik yang terintegrasi kepada produsen tambang di Sumatera Selatan,” imbuh Vincent.

 

Tantangan Curah Hujan

Perseroan telah menyiapkan sejumlah strategi demi mencapai target tahun ini. Salah satunya kolaborasi dengan produsen tambang di Sumatera Selatan untuk meningkatkan volume penjualan batu bara selain mengoptimalkan produksi batu bara in-house dan manajemen cost control yang baik di tengah tantangan curah hujan yang tinggi pada kuartal pertama tahun ini. Kerja sama dengan ARII ini merupakan salah satu realisasi implementasi strategi tersebut.

“Tantangan terbesar pada kuartal pertama tahun ini adalah curah hujan yang sangat tinggi, namun kami masih optimistis untuk dapat meningkatkan volume penjualan batubara melalui kolaborasi dengan ARII dan beberapa tambang potensial di Sumatera Selatan,” tutup Vincent.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.